36

1.1K 78 1
                                    


"Ambil es cream sendiri sana!" Seru Bobon ketika teman-temannya mencomot es cream miliknya.

"Pelit amat Lo." Balas mereka sembari tetap mencomot es cream Bobon mengakibatkan pria yang sekitaran berat badannya 8o kilo tersebut kembali mengambil es cream di salah satu stan yang berada di dalam gedung pernikahan.

Seusai ijab kabul jam 10 pagi, di lanjut dengan pesta jam 1 siang. Walaupun siang-siang tapi di dalam gedung tak terasa panas di tambah sekarang sudah memasuki musim hujan di bulan April. Selama ijab kabul juga tak terjadi kendala apapun, semuanya lancar sesuai ekspetasi dan satu hal lagi, pernikahan Baskara ini mengundang 3.000 orang.

"Distra?" Panggil Bobon.

Distra langsung menoleh. "Lah? Kirain nggak di undang," canda Distra sembari memesan es cream rasa cokelat vanilla.

Bobon melirik sekitarnya. "Nggak bareng Ara?" Tanyanya.

Setelah kejadian tujuh tahun yang lalu, memang Ara seperti hilang kontak dari teman-teman kelasnya, tidak ada yang mengetahui Ara dimana dan Distra selalu berkata kalau Ara ada cuman sedang tidak bersamanya. Dan alasan itu selalu Ia gunakan di setiap pertemuan dengan teman-teman semasa sekolah.

"Bentar lagi dia datang kok." Jawab Distra yakin.

"Oh, berarti tadi dia nggak ikutan ijab kabul. Sibuk banget emang tuh anak sekarang, nggak ngerti lagi Gue sama dia."

Distra menanggapinya dengan tertawa. "Yaudah Gue kesana dulu." Pamit Distra menunjuk tempat duduk yang berada di dekat stan bakso dan makanan berat lainnya. Sengaja Ia memilih duduk disana karena disana ada beberapa teman kelasnya.

"WIDIH BAPAK CEO BARU KELIATAN AJA NI!" Seru salah satu teman kelas Distra sembari merangkul Distra.

"Ara mana Dis?"

Ini deh malasnya ketemu sama teman kelas, pasti yang di tanya Ara melulu. Aku bahkan nggak tahu dimana Ara berada sekarang!!

"Mungkin bentar lagi sampai."

"Setiap acara buka bersama bareng teman kelas, Ara nggak pernah datang. Setiap tahun kita adain dia nggak pernah datang padahalkan Gue sebagai teman kelas yang nggak pernah dekat sama Ara pengen banget liat dia glow up setelah lulus ye kan."

Semuanya mengangguk setuju, lalu disusul Bobon yang membawa dua cup es cream demi mencegah agar jika di comot dengan teman-teman kelasnya masih ada persediaan cadangan. "Ingat nggak, pas graduation di hotel Aston Ara juga nggak datang kan? Terakhir kali kita bareng sama Ara itu pas Ujian Sekolah."

"Gue tantangin kalian buat taruhan kecil-kecilan. Lo mau ikut nggak, Dis?"

"Nggak ah, kalian-kalian aja."

Bobon kembali ikut menimbrung disana. "Gue ikut juga."

"Ok, kira-kira Ara datang pakai sweater atau pakai dress. Yang milih Ara pakai sweater angkat tangan!"

Bobon dan 3 orang lainnya mengangkat tangan dengan kompak.

"Yang milih Ara pakai Dress angkat tangan?"

Dan berikutnya hanya dua orang yang angkat tangan. "Yang tebakannya kalah harus tembak salah satu cewek di gedung ini, kalau di terima ya Alhamdulillah kalau di tolak Naudzubillah." Semuanya langsung menyetujuinya.

Disisi lain Distra hanya menonton temannya dan ikutan berpikir juga, kira-kira Ara akan memakai pakaian apa kalau ke acara formal seperti ini soalnya Distra bahkan tidak pernah melihat gadis itu mengikuti acara pernikahan atau acara-acara lainnya yang mengharuskan tampil dengan dandanan yang cantik.

DISARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang