20. Perempuan Kesayangan Jakie

173 51 0
                                    

Anindira menghembuskan napasnya, menunduk lesu sambil menyandarkan tubuhnya pada pilar besar didepan perpustakaan. Tadi ia dan Surya diperintahkan untuk mengambil buku cetak oleh Pak Mono. Sayang sekali, Surya kelupaan membawa kartu perpus sehingga ia harus kembali ke kelas untuk mengambil kartu perpus dan meninggalkan Dira sendirian agar perempuan itu tidak perlu bolak-balik.

"Lo mau jenguk Jakie hari ini, Gha?"

"Enggak bisa hari ini, Mami minta temenin belanja."

"Lagian kenapa Jakie terlalu memforsir diri? Kan masih banyak panitia lain. Sekarang dia sakit kayak gini panitia lain jadi bingung kehilangan ketuanya."

Dua orang berperawakan jangkung keluar dari perpustakaan dengan membawa dua tumpuk buku cetak, mendengar nama yang tidak asing disebut-sebut oleh dua orang itu, Anindira mengangkat kepalanya.

Tanpa pikir panjang Anindira mencegat dua laki-laki itu sebelum mereka melangkah pergi dari pintu perpustakaan.

"Sorry sorry. Tapi tadi gue dengar lo berdua ngomongin Jakie. Itu maksudnya Jakie Damien?"

"Eh lo Dira, kan?" Anindira yang bingung dengan respon heboh pria berahang tajam itu hanya mengangguk kepalanya.

Berbeda dengan Jayden yang sudah mengenal Dira, Sagha hanya terdiam cengo. Ini kali pertama laki-laki blasteran korea itu melihat perempuan yang 'katanya' dekat dengan sahabatnya, Jakie.

"Sorry sorry, gue Jayden temannya Jakie. Ini Sagha." Ucap Jayden sambil mengulurkan tangannya dan menyenggol lengan Sagha untuk ikut mengulurkan tangannya juga.

Anindira hanya mengangguk ramah, sejujurnya ia hanya ingin tahu kabar Jakie bukan ingin tahu nama dua pria di depannya.

"Jadi gimana kabar Jakie?" Ucap Anindira tanpa basa-basi.

"Dia dirumah, demam. Lo mau jenguk?" Ucap Sagha.

"Mau sih, tapi gue enggak tahu alamatnya."

"Kalau mau jenguk sama gue aja, tapi gue enggak bisa lama sih." Ucap Jayden kepada Anindira.

Anindira hanya mengangguk antusias. Jayden yang melihat respon Anindira pun hanya tersenyum. "Yaudah nanti pulang sekolah ya, di parkiran motor."

Setelahnya, dua laki-laki itu melesat pergi. Disusul Surya yang kini datang dari arah berlawanan sambil berlari membawa kartu perpus dengan napas yang memburu.

Surya dan Dira memasuki pintu perpustakaan, meminjam buku cetak sesuai jumlah murid yang ada dikelas. Setelahnya, mereka berdua keluar perpustakaan dengan setumpuk buku yang tentu saja tidak ringan.

***

Sungguh Anindira tidak pernah terpikirkan akan mengunjungi rumah seorang laki-laki yang bisa dibilang baru ia kenal. Iya, setelah hari yang panjang disekolah, akhirnya Anindira menginjakkan kakinya didepan rumah berpagar tinggi. Dengan laki-laki yang juga baru saja ia kenal.

Sepulang sekolah tadi, ia buru-buru melangkahkan kakinya menuju parkiran motor. Hal itu tentu saja menjadi sorotan untuk ketiga temannya. Mereka kira, Anindira ingin menebeng kepada salah satu mereka. Namun ternyata salah ketika Surya, Titan, dan Judan melihat Anindira keluar dari gerbang sekolah bersama laki-laki bermotor rx king.

Dan disinilah akhirnya Dira dan Jayden berlabuh. Setelah perjalanan panjang dan menakutkan bagi Dira karena terus-terusan diajak membelah jalan raya dengan kecepatan yang bukan main-main. Bersyukur perempuan itu selamat sentosa, jika tidak, mungkin besok Jakie yang harus menjenguknya.

"Ini gue bawa buah aja, gakpapa?" Ucap Anindira kepada Jayden yang kini sedang memarkirkan motornya digarasi rumah Jakie.

Jika dilihat dari gelagatnya, sepertinya laki-laki itu sudah terbiasa kesini. "Kurang sih seharusnya bawa mobil, rumah, apartemen."

HOODIE BOY || JAKE SIM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang