ELENO DEVON

1.3K 156 17
                                    

Sebenarnya part-nya udah banyak bangettt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya part-nya udah banyak bangettt.. tapi harus nyicil lahh..

Ayo spam komen yaaa

Jangan keasikan baca dong, votmen juga xixi

Vote dulu. Udah belum?

Okay let's go!

Btw Devon kok cakep:)

Gagaga Geo juga cakep:)

Eh ngga Devon

Eh Geo

Yaudalah

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Lo tadi telat lagi?" Devon duduk di meja milik Ana. Ana yang menatap papan tulis dengan wajah datar, seperti biasanya tangannya bersedekap di depan dadanya, sehingga dirinya terlihat angkuh dan galak. Ana yang mendengar pertanyaan dari Devon, hanya menjawabnya dengan gumaman singkat.

Devon menghela napasnya. Sudah biasa Ana selalu telat, "belajar disiplin dongg!" Cowok tampan itu mengacak-acak rambut bergelombang milik Ana, seperti biasanya, Ana menepis tangan Devon dengan decakan jengkelnya.

"Ck, ah diem!"

Siapa yang tidak kenal dengan Eleno Devon. Kapten basket SMA Cendrawasih sekaligus sahabat Ana sejak umur 7 tahun. Hanya Devon yang tahu segalanya tentang seorang Anaphalis, bahkan sahabat Ana di kelas, Vanya. tak tahu banyak tentang Ana. Ana memang mempunyai genk yang terpandang di SMA Cendrawasih, yang anggotanya adalah cewek-cewek elite yang berparas cantik dan tajir. Di berbagai kelas pasti ada satu dua anggotanya, kecuali kelas 10. Jelas, karena kelas 10 baru saja masuk SMA. Dan yang pastinya nanti akan banyak yang ingin masuk 'genk girls start' yang di ketuai oleh Ana itu. Tujuan didirikannya? Tentu saja hanya untuk have fun bersama, dan yang pastinya girls start tidak sembarang memilih anggota.

walaupun Ana mempunyai genk, tak setiap hari dia menghabiskan waktu dengan para anggotanya. Setiap istirahat dan pulang sekolah, Ana bersama Devon atau Vanya. Anak girls start hanya kumpul saat Ana sedang ingin main di pulang sekolah, seperti ke klub atau kafe favorit mereka.

ANAPHALIS (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang