DEVON TAHU

557 60 19
                                    

Doble up, happy reading!

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Masa sih?"

Liora menatap botol kecil susu melon itu di tangannya cukup lama. Tapi tiba-tiba Yuli tersenyum lebar dengan mata berbinar. "Gue tau!"

"Apaan?" Sahut Fatma penasaran.

"Jangan-jangan.. Kak Geo suka sama Liora?!"

"Hah?!"

Liora terkekeh. "Gak lah, yakali.."

Yuli mendengus. "Coba nih inget-inget." Yuli menahan senyum terlihat serius membahas satu hal ini. "Dia.. Waktu yang rokok itu, ngebet banget mau masuk bk sama Liora, iya gak si?"

Fatma nampak berfikir, "iya sih.. Tapi masa cuman karena itu?" Ujarnya masih tidak percaya.

Yuli berdecak. "Bentar dulu makannya, denger dulu sampai abis."

Liora dan Fatma saling menatap lalu menghadapkan badannya menghadap Yuli, nampak penasaran. Yuli mendekati wajahnya kepada dua temannya. "Gini gini, terus yang waktu mau masuk kelas. Dia bilang lo cantik."

Liora meringis kecil, menahan senyum. "Iya ya?.."

"Kan?!"

Fatma menatap botol susu tersebut dengan senyum simpul, "terus ini.."

Yuli memetikan jarinya. "Fix sih, kak Geo ngode-ngode sama lo, ra."

Liora mengerutkan keningnya, menatap botol tersenyum dengan ulasan senyum senang. Senyum mereka pudar begitu bel masuk kelas telah berbunyi, di tambah lagi munculnya Ana membuat Liora tambah malas untuk belajar.

Ana berjalan santai menuju kursinya, baru saja dia duduk dahinya langsung berlipat saat melihat sebotol susu melon ada di atas mejanya.

Ana menyerngit, mengambil botol kecil itu mengamatinya dengan seksama. Dia mengangkat alisnya saat melihat ada tabel tertempel di botol tersebut.

Gue beliin ini buat lo sebagai permintaan maaf gue, tadinya mau beliin sekardus tapi keburu abis:(

Minum ya, ini dari temen lo lho..

Devon.

Ana menahan senyum, lalu menaruh botol tersebut ke kolong mejanya dan membuka buku pelajarannya.

****

"lo ngapain di sini?" Tanya Geo acuh, menatap Devon tidak sudi.

ANAPHALIS (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang