EXTRA PART

1.6K 96 15
                                    

Geo menatap robekan kertas kecil bertulisan '43 pecinta alam' itu dengan cukup lama di bangku halaman sekolah.

Geo menggeleng lesuh. "Ini sebenarnya gue yang jahat, atau lo sih?"

"Gue jahat, udah perlakuin lo gak baik yang kayak lo bayangan." Lirihnya. "Lo juga jahat, kenapa gak bilang kalau lo sakit?" Geo bicara sendiri, tidak peduli dengan para anak-anak yang lewat, memerhatikan cowok itu aneh.

Air mata Geo keluar perlahan lagi.

43 pecinta alam.

Geo langsung beranjak dari duduknya, berlari ke ruang perpustakaan. Tapi sampai ke sana, ruangan itu di tutup.

Geo berlari lagi menuju pos satpam, untuk menemui mang Udin-satpam sekolah.

"Pak, saya mau minjem kunci perpus."

"Buat apa?" Tanya mang Udin, hendak memberikan kunci tersebut tapi di tahan.

"Buku saya ada yang ketinggalan dulu, mau di ambil."

Mang Udin menatap Geo agak tidak percaya. "Awas kalau bohong." Geo mengangguk, mengambil kunci itu dari tangan mang Udin lalu berlari ke ruang perpustakaan.

Clek

Geo mencari rak buku pecinta alam, lalu mencari buku nomor urut 43.

Ketemu.

Yaitu buku yang di tulis Geo yang berjudul 'bunga edelweis.'

Geo membuka satu persatu lembaran buku tersebut, Tiba-tiba satu kertas jatuh, membuat Geo menunduk dan berjongkok untuk mengambil kertas tersebut.

Geo membuka kertas tersebut dan membacanya.

Halo George..

George. Lo memang cocok jadi ketua pecinta alam, karena setau gue.. Orang yang pertama kali naik gunung di negara Inggris itu namanya George Leigh Mallory.

Kebayang gak sih? George.. Anaphalis? Haha.. Jodoh gak sih?

Kayaknya nggak.

Hai Geo, cowok terngeselin yang pernah gue kenal. Cowok yang pertama kali berani negur gue, waktu di klub. Tapi ujungnya gue malah suka sama lo. Lol:)

Gue bisa tebak, pasti lo lagi baca surat ini sambil nangis. Jangan nangis, lo kan cowok kuat.

Maafin gue. Gue bener-bener minta maaf sama lo, gak kasih tau semua ini.

Dan makasih buat semuanya. Berkat lo, gue bisa liat langsung gimana indahnya bunga edelweis di saat-saat umur terakhir gue.

Sebenarnya gue gak nyerah buat berjuang lawan penyakit gue. Tapi gue sembuh itu kemungkinan nya kecil..

Geo..

Pokoknya lo harus ingat ini. Banyak yang sayang sama lo, termasuk gue. Jadi.. Lupain gue, demi gue dan demi lo. Masih banyak cewek yang jauh lebih baik dari gue. Yang pantas buat lo cintai. Gue gak tau lo bacanya kapan, entah gue lagi di rumah sakit.. Entah gue udah gak di rumah sakit..

Gimanapun juga, gue mau bilang makasih dan maaf buat lo.

I love forever..

-Anaphalis

Bahu Geo bergetar, air mata menetes mengenai kertas putih tersebut. Gro melipat surat itu dan menempelkan nya di dada bindangnya. "I love you to, Na.."

****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANAPHALIS (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang