"Tebar, berhenti enggak lo," teriak Bara dari belakang. Sedikit lagi ia bisa menggapai Gatha.
"Enggak mau."
"Nah kan, ketangkep juga akhirnya lo," ucap Bara sembari memegang tas Gatha agar ia tidak bisa kemana-mana. Ia mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan karena terus berlari.
"Apa?" tanya Gatha membalikkan badan menghadap Bara dengan wajah tanpa dosanya, malah seakan-akan sedang menantang Bara.
"Hai, Kak Bara," sapa salah seorang siswi yang lewat.
"Hai juga," balas Bara sambil tersenyum. Sedangkan Gatha menatap tajam siswi tersebut.
Siswi yang ditatap tajam oleh Gatha langsung bergegas pergi karena takut.
"Sok akrab lo, pakai hai hai segala," cibir Gatha.
"Sebagai--"
"Kitii ISIS ying biik, gii hiris rimih ki simii iring," potong Gatha dengan menirukan ucapan Bara biasanya tapi diganti dengan huruf 'i'.
"Nah itu lo tau," balas Bara sambil tertawa pelan karena melihat ekspresi Gatha yang lucu. "Eh, tadi gue mau ngapain, ya?" Bara mengingat-ingat apa yang mau dilakukannya tadi.
"Mana gue tempe."
"Gue ingat sekarang. Lo tadi pagi ngapain siram gue pakai air seember?" kesal Bara.
"Salah lo sendiri, enggak mau bangun. Makanya kalau tidur jangan kayak kebo!"
"Agatha Rhea yang ganteng, tapi kan enggak harus seember juga." Rasanya Bara ingin mencekik gadis di depannya ini. Tapi jika ia cekik terus mati kan tidak lucu.
"Bara Alanza Adinata yang cantiikk banget, kita itu jadi orang enggak boleh tanggung-tanggung. Ngerti 'kan?" balas Gatha sambil tersenyum manis. Ia sangat suka melihat wajah kesal Bara.
"Ciee, yang pagi-pagi udah berduaan aja," ejek Daniel yang baru datang bersama Genta di sampingnya. Cowok yang satu itu hanya diam saja seperti biasanya. Makanya ia dikenal sebagai Kulkas SMA Adinata. Genta juga merupakan wakil ketua OSIS.
"Eh, emang biasanya berdua mulu sih kalian, kalau enggak berdua pasti dunia sedang tidak baik-baik saja," ralat Daniel.
"Enggak usah banyak omong lo," ketus Gatha.
"Si Gatha masih pagi udah marah-marah aja, mendingan dengerin gombalan gue," ucap Daniel.
Bara mulai memperhatikan apa yang akan dilontarkan Daniel. Sedangkan Genta tetap diam dan Gatha memasang wajah juteknya.
"Hari ini mataharinya cerah banget, ya?" Daniel memulai aksi gombalnya.
"Mendung," sela Gatha dengan ketus. Memang benar, langit hari ini mendung bahkan matahari saja tidak menampakkan wujudnya, bisa-bisanya Daniel bilang cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA (END)
Teen FictionDipertemukan sejak bayi dan tumbuh bersama, membuat keduanya sangat dekat dan terikat pertemanan yang sangat erat. *** Karena Bara gue bisa tersenyum juga tertawa karena bahagia. Karena Bara juga gue bisa menangis sedih karena terluka. -Agatha Rhea...