22. Jatuh

76 28 12
                                    

Gatha dan Rico keluar dari supermarket dengan wajah kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gatha dan Rico keluar dari supermarket dengan wajah kesal. Mereka tidak menemukan apa yang mereka cari.

Tujuan keduanya ke supermarket adalah untuk memeriksa CCTV yang terpasang di depan supermarket, ini adalah usulan Rico. Rico yakin CCTV itu pasti merekam segalanya. Namun sepertinya kebenaran memang belum mau terungkap, begitu mereka memeriksanya dengan karyawan supermarket tersebut, ternyata CCTV itu rusak, sehingga tidak menampakkan video apapun.

Rico menggeram kesal. Ia yakin bahwa CCTV itu telah dirusak sebelumnya agar tidak ada bukti sama sekali.

"Kita enggak bisa ngeremehin dia, Gat. Kayaknya dia orang yang cerdik," ucap Rico.

Gatha mengangguk menyetujui.

Gatha yakin pelaku tersebut sudah merencanakan semuanya secara matang jauh-jauh hari. Yang Gatha tidak tahu adalah alasan mengapa orang itu melakukan semua ini dan alasan mengapa orang itu begitu membenci Gatha. Itu semua masih menjadi tanda tanya besar sekarang.

Yang Gatha dengar dari Tante Sinta yang kebetulan berada tidak jauh dari supermarket adalah kecelakaan malam itu benar-benar sebuah kecelakaan yang hebat. Tubuh bundanya terpental jauh ke trotoar. Dan mobil yang menabrak adalah sebuah mobil hitam yang tidak memakai plat nomor. Mobil tersebut langsung melaju sangat kencang tanpa menghiraukan teriakan orang-orang sekitar. Banyak yang mencoba mengejar menggunakan motor, tapi tidak ada yang bisa menangkapnya karena mobil tersebut benar-benar melaju dengan sangat kencang.

Orang-orang yang mengejar mobil tersebut meyakini bahwa yang mengendarainya adalah laki-laki yang sudah profesional dalam mengemudi.

Gatha benar-benar bingung sekarang.

Prok

Suara tepuk tangan di depan wajahnya menyadarkan Gatha dari lamunannya.

"Apaan sih?" ketus Gatha pada Rico.

"Jangan kebanyakan ngelamun," ucap Rico.

"Gue enggak ngelamun," elak Gatha.

"Tapi bengong," sambung Rico.

"Enggak, gue cuma lagi mikir."

"Mikir sambil bengong?" sahut Rico lagi.

"Sumpah, lo ngeselin banget, Ric." Gatha sangat gemas ingin mencekik cowok di sampingnya ini.

Rico tertawa melihat Gatha yang kini kesal.

"Sumpah, lo lucu banget kalau lagi kesal gini, Gat," balas Rico lagi.

Sebuah pukulan singkat Rico dapatkan di lengannya, siapa lagi pelakunya jika bukan Gatha.

"Aneh ya, lo, dibilang lucu malah mukul gue. Terus maunya dibilang apa?" tanya Rico, bingung dengan cewek yang satu ini.

Gatha berpikir sebentar.

"Gue maunya dibilang cantik, pintar, kalem, baik--"

"Gue enggak mau nambah dosa dengan bohong," potong Rico cepat.

GARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang