JATUH

2.6K 118 8
                                    

"Aaaawwww Aduh…", terdengar suara rintihan kesakitan yang berasal dari kamar mandi.

aLdebaran yang mendengar suara istrinya tersebut refleks langsung menaruh Hpnya dan segera mengecek ke kamar mandi.

"Andinn… Ndin… kamu kenapa? Buka pintunya Ndin", aLdebaran mengetuk pintu kamar mandi sambil berbicara dengan nada khawatir.

"Iyaa mas bentar,, aawww sakit", Andin masih merintih kesakitan.

"Ya ampun Andin kamu kenapa?", pintu sudah terbuka. aLdebaran melihat Andin sudah di lantai. Andin terjatuh.

"Aku kepleset Mas, tadi agak licin disini".

"Yaudah sini saya bantu, bisa berdiri gak?"

"Gak bisa Mas,, kayaknya keseleo deh kaki aku. Nyeri Mas di bagian sini". Andin memberitau aLdebaran kakinya yang sakit.

"Yaudah saya gendong aja ya. Kamu gimana sih kok gak hati-hati."

aLdebaran menggendong Andin ke tempat tidur.
Setelah di tempat tidur Andin pun masih merasa kesakitan.

"Aduuhh.. sakit Mas", Andin memijit pelan kakinya.
aLdebaran mencari salep penghilang rasa nyeri di kotak P3K dalam kamarnya.

Saat salep sudah ditangannya, aLdebaran pun langsung mengoleskannya ke kaki Andin.

"Kamu bisa gak sih hati-hati? Kamu bisa gak lihat sekitar kamu. Ini untung saya tau kamu jatuh? Kalo pas saya gak ada, terus kamu jatuh. Siapa yang mau tolong kamu?", aLdebaran membentak Andin. 

Andin langsung menundukkan kepalanya. Ia tau suaminya bersikap begitu karena ia begitu khawatir akan keselamatan Andin. Tak terasa air mata Andin pun menetes di wajahnya. Ia mengelap air matanya perlahan.

aLdebaran yang masih dalam keadaan emosi pun mendengar pelan suara isak tangis istrinya. Akhirnya ia pun bisa meredakan emosinya. Ia sadar mungkin sikapnya terlalu berlebihan ke Andin.

Andin pun menegakkan kembali kepalanya dan sambil mengelap air matanya ia meminta maaf kepada aLdebaran.

"Maafin aku Mas, aku kurang hati-hati. Aku jadi buat kamu marah".

"Saya gak marah Ndin, maaf klo saya bentak kamu".

"Saya ini gak mau terjadi apa-apa sama kamu. Klo kamu gak hati-hati terus kamu kenapa-kenapa saat saya gak ada. Apa jadinya Ndin. Hati saya sakit klo kamu kenapa-kenapa. Makanya saya jaga kamu semampu saya. Saya gak suka dalam kondisi dan situasi begini sebenarnya. Saya takut Ndin", saat ini gantian aLdebaran yang menunduk.

Andin pun menegakkan wajah aLdebaran. Ia tau bahwa suaminya sangat khawatir akan keadaannya. 

"Maafin aku Mas, aku tau kamu khawatir sama aku. Aku akan lebih hati-hati lagi Mas. Makasih ya kamu udah perhatian sama aku", Andin tersenyum dan mengelus lembut pipi suaminya.

aLdebaran pun langsung memeluk erat istri tercintanya. Ia tak kuasa menahan rasa khawatirnya terhadap istrinya.

"Maafin saya ya klo saya bersikap begini. Saya harap kamu ngerti. Lain kali kamu hati-hati ya. Apalagi kalo gak ada saya", saat ini aLdebaran sudah lebih tenang.

"Iya sayang. Udah jangan khawatir ya. Mendingan sekarang bantu aku olesin lagi nih sambil pijit-pijit dikit. Sakit Mas", Andin berkata manja dan ia pun sudah tidak menangis lagi.

"Oh ya,  sini saya bantu olesin. Bilang klo terlalu kenceng ya saya tekannya".
 
Belum dipijit Andin pun sudah merasa kesakitan.
"Aduh Mas sakit Mas….", Andin pura-pura kesakitan dan meringis.

"Andinnn….jangan mulai deh! Saya belum pijit-pijit kamu juga, usil banget sih. Udah tau abis jatuh gitu", aLdebaran sudah tau bahwa istrinya usil dan menggodanya.

"Hehehehehe, aku pikir udah dipijit Mas, abisnya berasa banget sih. Seperti cinta kamu Mas,, sungguh berasa di hati aku Mas".

"Andinnnn… masi bisa gombal yaaa!"

"Hehehehee. Yaa emang bener Mas… biarpun kadang kamu galak. Tapi aku tau Mas,, kamu tuh cinta banget sama akuuuuu", Andin pun mendekatkan wajahnya ke hadapan suaminya.

"Jangan GR….! Siapa juga?", aLdebaran sengaja mengelak.

"Ooohhhh jadi kamu ga cinta sama aku?"

"Apaaan sih Ndin.. udah aaahhh", aLdebaran mulai salah tingkah.

"Oohhh jadi beneran ga cintaaa? Coba jawab…?"

"Iyaa cintalah", jawab aLdebaran dengan suara pelan dan malu.

"Gimana, apa, aku gak denger"

"Saya cinta kamu Andini Kharisma Putri", jawab aLdebaran sambil memegang pipi istrinya dengan jarak yang begitu dekat.

"Aku juga cinta kamu, aLdebaran Alfahri".

Mereka berdua pun tersenyum.
Hati mereka sudah sama-sama membaik.
Mereka berpelukan erat seperti tidak mau kehilangan satu sama lain.

Haaaaaaaaiiiii guyssssss

Baca dulu ceritaku yg ini yaaaaaa!

Thanksssss🥰🥰😘

ANDIN DAN ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang