SAKIT

2.7K 138 6
                                    

Andin dan aLdebaran sedang tidur. 
Namun tiba-tiba Andin mendengar suara yang memanggil namanya secara berulang.

"Andin… Andin…. Andin….."

Andin membuka mata dan langsung melihat ke arah suami tercintanya.

Iya. aLdebaran lah yang memanggil namanya.
aLdebaran nampak gelisah dan seperti mengiggau.

Andin pun bangun dan segera memegang suaminya. Ia ingin membangunkan aLdebaran dari tidurnya.

"Astagfirullah, Mas.. badan kamu panas banget".
Andin kaget saat memegang tangan suaminya. Suhu badan aLdebaran meningkat. Ia demam sampai tidurnya pun mengiggau.

Andin langsung mengambil termometer.

"Mas,,, sayang,, bangun yukk.. Mas…"
Andin mengelus perlahan kening aLdebaran. Lama kelamaan aLdebaran pun bangun dari tidurnya.

"Hmmmmff,, Andin… saya kenapa?"
aLdebaran nampak bingung.

"Mas, kamu demam. Ini aku cek suhu dulu yaaa".
Andin memeriksa suhu tubuh aLdebaran, dan benar saja suhu tubuhnya 39,5°.

"Ya ampun Mas,, tinggi banget. Apa yang kamu rasain Mas?"

"Hmmmm,, saya agak pusing. Terus badan saya agak nyeri."

"Kamu kecapekan itu Mas, sebentar yaa aku ambil obat dulu".
Andin segera keluar kamar untuk mengambil obat.

Sesampainya di dapur, Andin mengambil obat, menyiapkan air kompres, dan membuat teh hangat juga air hangat.

Tak lama Andin pun sudah di kamar dan melihat aLdebaran yang cukup pucat wajahnya dan tampak lemas.

"Mas,, sayang. Bisa bangun gaak? Minum obat dulu yaaaa".

aLdebaran pun bangun dari tidurnya dan perlahan mulai bersandar di tempat tidur dibantu Andin.

"Hmmmm iya,.."

"Nih Mas,, minum dulu yaa. Supaya enakan badan kamu".

"Iya…."

aLdebaran minum obat yang diberikan Andin dan setelah itu ia pun kembali merebahkan tubuhnya.

Andin segera mengompres kening aLdebaran. Ia dengan sabar merawat suami tercintanya.

"Gak usah,, kamu mending tidur aja. Saya kan udah minum obat. Kamu istirahat yaa". aLdebaran berbicara ketika Andin menaruh handuk kecil di keningnya.

"Gapapa Mas,, kamu biar cepet sehat. Kamu panas begini badannya. Aku kan khawatir Mas. Sembuh yaa Mas…"

"Saya cuma kecapekan aja. Kamu tenang aja. Saya kuat dan baik-baik aja kok".

"Iya,, makanya itu. Kamu aku rawat Mas, udah mendingan kamu sekarang tidur lagi yaa. Aku jagain kamu Mas. Kamu tadi itu nginggo Mas.."

"Iya,, ini saya juga udah ngantuk lagi…"

Tak lama aLdebaran pun tertidur. 
Setelah beberapa menit, Andin mengecek kembali suhu tubuh aLdebaran. Ternyata sudah mulai turun namun Andin tetap siaga menjaga suami tercintanya yang sedang sakit.

Lama kelamaan Andin pun tertidur sambil bersandar di tempat tidur, namun genggaman tangannya tidak pernah lepas dari tangan aLdebaran…….

Hari sudah pagi.
aLdebaran terbangun dari tidurnya.
Ketika membuka mata, ia melihat istri tercintanya masih dalam posisi bersandar dan tangannya memegangnya.

"Andin,,, kamu pasti khawatir sekali sama saya. Terimakasih ya Ndin".
aLdebaran berucap dalam hati dan mengubah posisi tubuhnya miring menghadap Andin.

Tak lama Andin pun ikut terbangun dan tersadar dari tidurnya.
Ia melihat suaminya sudah memperhatikannya.

"Mas.. udah bangun?"
Andin meregangkan tubuhnya. 

"Gimana Mas, udah enakan?"
Andin memegang kening suaminya dan mengecek apakah aLdebaran baik-baik saja.

"Lumayan, saya mau siap-siap kerja yaaa?"

"Mas,, kamu ini lagi sakit. Masi aja mikirin kerja. Jangan aneh-aneh deh Mas…."

"Tapi Ndin……"









Bersambung…….







Hai guyssssss!

Pakabaaaaarrrr?

Sehat-sehat yaaak smuaaaaa😘😘😘

Met baca guyssss!

PapaaL sakit nih... kira-kira masih ngeyel n galak gak yaaaaa? Hihihihi

ANDIN DAN ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang