GAME

1.6K 146 8
                                    

Guyssssss!

Sebelum #ikatancinta mulai.
Yang mau baca boleh nih, aku kasih yaaaaa!
Hihihihi

Met baca yaaak smuaaaaa!

Thankkksss so muchh!!! 🥰🥰🥰😘😘😘😘😘













"Addduuhh duhhh awasss awaaaass…."

"Awaaas apa sih Ndin?"

"Huuufffhh hampir aja… ayo ayoo awass,,,"

"Andin kamu ngapain sih?"
aLdebaran melihat ke arah Andin yang sedang sibuk dengan HPnya.

"Bentar Mas bentar, ini cacing aku udah gendut soalnya. Aduuhh hampir aja.."

"Cacing apa? Mana ada cacing di HP?"

"Ada Mas… aduuhhh awass awaas.. hiizzz"

aLdebaran yang penasaran makin mendekat ke arah Andin dan melihat ke layar HP.

"Astagaa, kamu main game. Saya pikir kamu ngapain…"

"Iyaa Mas,, ini seru. Kita harus fokus. Hiiizzzz ini klo cacingnya udah gendut Mas.. jalannya makin pelan. Tapi jadi jago juga. Hihihihi. Lucu kan cacing aku warnanya".
Andin menjelaskan dan masih tetap fokus dengan gamenya.

aLdebaran masih memperhatikan cacing Andin yang bergerak untuk memakan umpan yang ada. Ia tampak tertarik juga fengan game tersebut.

"Mas… geser dikit kepalanya. Aku gak keliatan nih…"

"Oh iyaa maaf maaf saya lihatnya seru juga".

"Seruu kan Mas… ini hiburan buat aku Mas…"

Mereka pun asyik berdua melihat ke arah HP Andin.

"Yaahh yaahh yaaahhh… yaaahhh mati deeeh…"

"Waahh sayang banget padahal udah gendut banget yaa cacingnya".

"Mau coba main Mas? Nih coba nih,,, aku mau tau kamu bisa gak kalahin skor aku"

"Oohh okee siapa takut… mana coba sini. Masa aLdebaran Alfahri gak bisa main game begini".

aLdebaran sudah memposisikan duduknya dengan pas. Di tangannya sudah ada HP Andin dengan game yang dimulai dari awal lagi.

aLdebaran memulai dengan serius.
Ia tampak fokus sekali.

"Mulai deh, klo udah fokus alisnya mengekerut-kerut gitu".

"Saya lagi fokus Ndin, ini cacingnya masih kecil ya. Jadi geraknya masih cepet".

"Iyaa Mas, klo masi kecil gampang geraknya. Coba klo udah gendut nanti susah geraknya kayak cacing aku tadi".

"Okeee.. saya akan pertahanin ini cacing supaya banyak makan dan makin gendut yaaa. Kita lihat nanti skor siapa yang paling banyak yaaa!"

"Boleh… yg menang pijit 15 menit yaaa?"

"Iyaa boleh siapa takut, tadi kamu berapa skornya?"

"Hmmmm klo gak salah 1.800.000 lebih deh Mas…"

"Oh oke, saya pasti bisa 2 juta nih pasti".

"Hmmmmm sombong. Coba aja ayo buktiin…"

"Iyaa, tenang aja. Kamu lihat nih yaaa"

Andin memperhatikan aLdebaran menggerakkan cacingnya. 

"Awas Mas.. issshhh hampir aja tabrakan".

"Tenang,,, saya lebih handal dari kamu…"

"Hmmmmff mulai lagi deehh.. coba aja…"

"Iyaa ini kan lagi dicoba Andin…."

Mereka berdua masih serius menatap layar HP.
Namun lama-kelamaan Andin mulai bosan. Ia bersandar di bahu suami tercintanya.

"Ayoo tabrak ayoo… cacing lain.. tabrak cacing suami aku doong biar dia kalah. Aku udah siap dipijitin nih…"

"Gak akan… saya gak akan kalah. Liat aja nih yaaaa"

"Iyaa sayang gtu aja udah sombong deeehh…."

"Saya gak sombong Andin… saya ini jago… liat nih skor saya udah 1.3 juta. Bentar lagi saya balap skor kamu…"

Selang beberapa menit, ternyata benar saja. Skor aLdebaran sudah 1.9 juta.

"Issshh Mas aL, kamu udah balap skor aku…"

"Apa saya bilang, saya bisa balap skor kamu kan?"

"Yaaahh aku pijit kamu dong Mas.. gapapa deh…"

"Yaahh Ndin.. cacing saya udah mati nih. Skor akhir saya 2,1 juta".

"Ihhh beneran Mas kamu kalahin aku. Padahal kamu baru pertama kali main kan…"

"Yah.. saya sih gak sombong. Tapi emang jago aja".
aLdebaran tersenyum bangga ke arah Andin.

"Hiissshh mulai deh…"

"Siapa yaa yang pijit saya?"

"Iyaa iyaa aku… sini sayang sini.. mana yang mau dipijit sini…"

"Hehehe. Gak usah… kamu aja sini yang saya pijit.."

"Asikkk,, beneran Mas..?" Andin menunjukkan wajah sumringah.

"Iyaa sini,,, mana yang mau dipijit?"

"Tunggu Mas.. aku tiduran dulu yaaa".

Andin merebahkan tubuhnya.
Ia memposisikan tubuhnya dengan nyaman.

"Ini aja Mas.. tangan aku.. hehehe"

"Iyaa, sini.."

aLdebaran mulai memijit Andin.

"Gimana pas tekanannya?"

"Iyaa Mas pas… makasih yaaa"

"Iyaa sama-sama…"

"Suka main game Mas?"

"Suka aja sih, lumayan buat hiburan".

"Itu aja gamenya yaa! Gak usah yang lain.."

"Iya, saya lagian gak ada waktu Ndin buat main game".

"Hehehe iya Mas. Udah Mas, udahan pijitnya. Sini yukk tidur".

"Beneran udah?"

"Udah sayang, yukk udah tidur. Sini deket aku…"

aLdebaran pun merebahkan tubuhnya di samping Andin. Mereka saling menatap penuh kasih sayang.

"Goodnight Mas, mimpi Indah yaaa".

"Goodnight Ndin, mimpi Indah juga yaaaa".

"Iyaa Mas, i love you aLdebaran Alfahri".

"I love you more, Andini Kharisma Putri".








ANDIN DAN ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang