"Iya Beb, iya gapapa. Iya beneran gapapa Beb. Kita kan udah lama gak ketemu. Iya. Yaudah klo gtu. Iya iya. Oke. Thankyou yaa! Oke byeeeeee!".
Andin pun menutup teleponnya dan langsung membaca pesan yang masuk. Secara bersamaan aLdebaran yang sudah mengambilkan minum untuk Andin pun langsung menaruh gelasnya di meja dekat Andin duduk.
aLdebaran kaget mendengar percakapan Andin di telepon tadi.
"Andin teleponan sama siapa sih? Kok Beb Beb segala manggilnya. Tanya gak ya? Aaahh gak usah deh nanti dia kepedean lagi", aLdebaran berbicara dalam hati.
"Mana mas minum untuk aku?", Andin bertanya sambil membaca pesan di Hpnya.
"Itu di meja. Emang kamu gak lihat?", jawab aLdebaran spontan dan agak ketus. Ia pun masih memperhatikan Andin yang masih sibuk dengan Hpnya.
"Oh ya maaf Mas, aku gak tau". Andin berbicara dengan masih sibuk ke Hpnya.
"Andin kenapa sih kayaknya serius banget. Di telepon tadi juga kayak gimana gitu. Sekarang sibuk chat. Lagi berhubungan sama siapa sih dia?", aLdebaran masih berbicara dalam hati dan penasaran.
Andin pun mengambil minum yang ada disampingnya. Namun karena ia sembari melihat ke Hp air yang di gelas pun sedikit tumpah.
"Yaaaaahh… tumpah. Mas maaf bisa minta tolong ambilin tissu? Itu deket kamu Mas". Andin meminta tolong tanpa memperhatikan aLdebaran dan masih saja sibuk dengan Hpnya.
aLdebaran yang daritadi memperhatikan Andin pun hanya terdiam. Ia tidak merespon panggilan istrinya.
"Mas.. tolong.. ini basah lhoooo", Andin yang saat ini sudah menaruh Hpnya dan mengurus tumpahan air pun akhirnya menengok ke arah aLdebaran.
"Mas.. tolong. Ni basah lhooo aku. Kamu kok malah diem aja".
"Bisa minta tolongnya sambil lihat ke arah saya? Bisa gak sibuk sama Hp sampe gak fokus ambil airnya? Tumpah kan? Basah kan?" aLdebaran mengambil tissu dan memberikannya ke Andin.
"Iyaa Maaf Mas… aku gak sengaja".
"Makanya.. apa-apa tuh dilihat yang bener. Sibuk terus sih sama Hp. Suaminya datang, taruh gelas, sampai gak tau", aLdebaran merespon dengan nada bete.
"Iya Maaf Mas.. ini ada urusan sama temen aku", Andin berbicara sambil mengelap air yang tumpah tadi.
"Temen atau temen?", aLdebaran mulai curiga namun gengsi.
"Iyaa temen Mas". Andin masih menjawab santai pertanyaan aLdebaran.
Andin yang melihat aLdebaran bersikap seperti itu pun mendekati suami tercintanya. Andin tersenyum ke arah suaminya.
"Kamu ngapain senyum-senyum?".
"Gapapa Mas. Kamu kenapa Mas? Heeeemm,, kenapa sayang?", tanya Andin lembut yang saat ini sudah ada di hadapan aLdebaran dan mengusap lembut rambut suaminya.
"Gak.. saya gak kenapa-kenapa", jawab aLdebaran ke Andin dengan gengsi.
"Mas… aku itu tau kamu. Kamu kenapa kok sikapnya begini? Aku salah sama kamu ya? Aku minta maaf yaa klo aku salah".
"Itu tadi siapa yang telepon? Siapa yang sibuk chat sama kamu?" Akhirnya aLdebaran bertanya ke Andin.
"Ooohh itu, temen aku Mas. Kita udah lama gak kontekan. Terus aku minta tolong sama dia".
"Temen kok Beb Beb segala manggilnya", aLdebaran komentar namun memalingkan wajahnya.
"Oohhh jadi ini… yg buat kamu bete. Ya ampun Mas.. itu tadi temen aku. Beneran deh. Hihihihi".
"Ngapain ketawa gitu? Ada yg lucu emangnya?".
"Sayang.. nama temen aku itu Baby. Yaa aku panggil dia Beb laaah. Gak usah mikir macem-macem Mas", Andin menjelaskan ke aLdebaran.
"Aku itu minta tolong sama dia Mas buat bantu promosiin cafenya papa. Aku baru inget n mau ketemu sama dia. Terus tadi dia telepon klo ketemuannya gak jadi besok soalnya ada meeting mendadak. Terus tadi dia info ke aku soal jenis promo apa yang bakal dia lakuin. Makanya aku serius liat apa yg dia kirim via chat. Karena aku kan harus jelasin ke papa juga. Maaf yaa Mas aku belum cerita soal ini. Maaf klo kamu jadi salah paham", Andin memberi penjelasan ke aLdebaran dengan tenang.
"Iya gapapa", aLdebaran menjawab dengan nada yang lebih lembut.
Andin pun masih tersenyum manis di depan suaminya.
"Kamu ngapain masih senyum-senyum gitu?"
"Kamu cemburu ya Mas?"
Ditanya seperti itu aLdebaran pun salah tingkah.
"Gak.. saya gak cemburu. Ngapain saya cemburu. Gak usah kepedean", jawab aLdebaran mengelak."Aaahh kamu Mas.. gengsi banget buat ngakuin klo kamu cemburu. Ngaku aja Mas….", Andin menggoda aLdebaran.
"Apasih Andin. Udah ah,,, saya mau ke kamar mandi".
"Gak boleh, ngaku dulu". Andin menahan aLdebaran dengan memeluknya.
"Andin… saya kebelet ini", aLdebaran berusaha melepaskan pelukan istri tercintanya.
"Gak mau mas…. Ngaku dulu", Andin masih menahan aLdebaran.
"Iya iya saya ngaku".
"Ngaku apaaa?", Andin bertanya masih dengan memeluk pinggang aLdebaran dan wajahnya melihat ekspresi aLdebaran.
"Andinnn… saya kebelet beneran ini".
"Yaa kamu gak mau ngaku. Makanya cepetan bilang Mas".
"Haduuhh Andin… iya iya saya ngaku. Saya cemburu".
"Heheheheee. I love you Mas!" 😘😘😘
"Iya iya.. udah lepasin".
"Mas… kok gitu jawabnyaaaa…", Andin berbicara manja.
"I love you more Andini Kharisma Putri. Udah kan. Bisa lepasin saya?"
"Hehehehee. Iya Mas. Yaudah ke kamar mandi gih". Andin pun melepas pelukannya.
"Daritadi Ndin saya udah nahaaaaan", aLdebaran segera menuju kamar mandi.
Andin tersenyum usil melihat suami tercintanya. Suasana pun mencair dan Andin pun merasa bahagia. Ternyata suami tercintanya bisa cemburu juga terhadapnya.
Holaaaaaa ada yang cemburu nihhh.. katanya cemburu tanda cinta yaaaa. Aaahh syudahlaaaahh hahahaa🥰🥰😅😅😅
Selamat baca smuanyaaa.🥰🥰🥰😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDIN DAN ALDEBARAN
RomanceSelamat membaca semuanyaaaaa! Cerita ini hanya fiktif yaaa! Dibuat oleh author yang suka dengan sinetron #IKATANCINTA.