CUDDLE

1.2K 136 5
                                    

#throwback saat mereka masih berdua dan Andin belum hamil.




Pagi yang cerah, Andin dan aLdebaran masih berada di dalam kamar. Mereka masih tertidur dengan lelap. Selepas subuh tadi, mereka melanjutkan untuk tidur kembali. 

aLdebaran yang dengan erat menggenggam tangan Andin dan membawanya ke dekat pipinya. Wajah mereka berdekatan. Aura cinta dan kasih sayang terlihat sekali di wajah mereka sekalipun sedang tidur.

Tak lama, Andin pun terbangun. Ia membuka mata dan tersenyum melihat ke arah suami tercintanya.

Perlahan ia menarik tangannya yang digenggam aLdebaran. Namun, ia tidak berhasil karena tangannya makin digenggam erat oleh aLdebaran.

"Mas,,, sayang…"

"Hemmmm…"

"Bangun yuk Mas… weekend gini, enaknya kita cari udara seger Mas…"

"Heeeemmmm…"

aLdebaran hanya berdehem dan masih tetap membuka matanya.

"Mas.. mas.. diajak ngomong kok masih merem gtu…"

aLdebaran hanya merubah posisinya makin erat dengan Andin. Tangannya tak lepas menggenggam tangan istri tercintanya.

"Tuh kan… malah makin deket gini Mas…"

"Heeemmmm…"

"Aku mau makan bubur ayam nih Mas, enak banget kayaknya sarapan bubur ayam depan komplek kita."

"Heeemmmm…."

"Sayang, ayooo ih… daritadi hamm hemmm hammm hemm aja…"

Andin pun mulai usil mengelitiki leher suaminya dengan tangan satunya.

aLdebaran yang kegelian segera membuka matanya perlahan. Namun, ia tidak langsung bangun melainkan memeluk erat Andin.

"Maaassss…. Kok malah melukkk! Ayooo mas banguuunnn….."

"Hemmmm…."

aLdebaran makin erat memeluk Andin. Wajahnya tenggelam di leher Andin.

"Astagaaa Mas, geliii ihh kena jenggot tipis kamu iniii….."

Andin masih berusaha mengelitiki aLdebaran.

Tapi aLdebaran berusaha menahan kegeliannya.

"Gak geli weeekkk…"

"Oohh bener yaa.. beneran mau aku kelitikin sampe gak ada ampun?"

"Siapa takut! Coba ayooo…"

aLdebaran makin erat memeluk Andin sambil menggesekkan pipinya ke leher Andin.

"Maassss… adduuhhh dduuhh geli Mas… aaahh.. hiihhh… usil bangeeett!"

Andin berusaha menahan rasa gelinya sembari ia pun mengelitiki aLdebaran. Ia mengelitiki pinggang, ketiak, bahkan perut aLdebaran. Sebisa mungkin ia pun bertahan sambil menahan rasa geli.

aLdebaran pun sesekali menghindar masih tetap memejamkan matanya.

"Mas aL curang nih ditahan banget… biasanya kamu kan geli Mas…"

"Saya udah expert. Jadi saya tahan. Hahahahaa."

"Iihhh Mas aL, malah makin ndusel-ndusel yaaaa! Liat aja nih…"

Mereka terus saling mengelitiki, akhirnya ketika aLdebaran sedikit lengah. Andin pun berhasil naik ke perut aLdebaran.

aLdebaran membuka matanya. Andin yang masih berusaha menahan tangan aLdebaran sekuat tenaga terlihat ngos-ngosan.

ANDIN DAN ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang