1

961 91 5
                                    

aLdebaran mengajak Andin untuk sedikit berdansa. Menikmati malam yang cantik ditemani alunan lagu romantis.

Andin pun menyambut senang uluran tangan aLdebaran dan mereka sudah berada di posisi berhadapan. Tangan saling bertaut, seolah tak ada yang bisa memisahkan mereka.

Dengan perlahan mereka bergerak pelan mengikuti irama lagu. Mereka menikmati aroma tubuh masing-masing. Andin dengan tubuh mungilnya menyandarkan kepalanya tepat di dada aLdebaran.

"Makasih Mas…"

Ucapnya lirih dengan mata terpejam.

"Makasih buat apa?"

aLdebaran mencium kepala Andin. Tercium aroma khas rambut Andin yang sangat ia suka.

"Buat semuanya, kebahagiaan ini, rasa penuh cinta ini, semua yang udah kamu kasih ke aku… makasih yaa Mas…"

Andin berulang kali mengucapkan terimakasih.

"Iya, sama-sama. Terimakasih juga sudah mau menerima rasa yang saya kasih. Bahkan begitu terasa di hidup saya. Selalu di samping saya ya. Jangan tinggalin saya."

"Gak akan Mas… susah cari yang Sultan kayak kamu gini…."

aLdebaran kaget dengan perkataan Andin. Ia pun mengubah posisi Andin sehingga mereka saat ini sudah saling menatap satu sama lain.

"Kok gitu bilangnya?"

Andin yang sudah tidak tahan melihat ekspresi wajah suaminya tersenyum geli dan lagi-lagi ia meledek aLdebaran.

"Hehehehe. Canda sayang… sayang aku nih serius terus. Relax dikit Mas… nanti kerutan di wajah makin keliatan lhoo…"

Andin sedikit mencubit pipi suami tercintanya dan mengelus lembut alis aLdebaran.

"Yaa kamu suka banget ngeledek saya."

"Ya soalnya kamu lucu Mas. Emosian, kaku, baperan juga deh…"

"Baperan? Apa itu?"

aLdebaran mengernyitkan dahinya.

"Gak usah tau deh, nanti ngambek.."

"Yaudah…"

aLdebaran mengalihkan wajahnya.

"Tuh kan… mau tau gak apa?"

"Yaa apa?"

"Baperan itu, bawa perasaan… dikit-dikit masukin hati. Relax aja Mas.. gak smua hal harus kamu pikirin. Nanti kepalanya pecah loh."

"Hmmmmffff…. Iyaa gak…"

aLdebaran menghela napas panjang.

"Gak apa?"

"Gak baperan, gak sensian, gak kaku, gak marah-marah….."

"Cupppp!"

Andin berjinjit mencium bibir aLdebaran.

aLdebaran agak kaget namun langsung tersenyum dengan manisnya.

"Kok, tiba-tiba…"

"Cuppppp!"

Andin mengulanginya sekali lagi.

"Saya tanya kok malah…."

"Cupppp!"

Andin masih terus melakukannya.

Akhirnya, aLdebaran mendekatkan tubuh Andin ke dekapannya.

Mereka pun berciuman mesra, penuh hangat, hasrat, dan gairah menjadi satu. Setelah menikmati satu sama lain, mereka pun berhenti sejenak.

"I love you, Andini Kharisma Putri."

Dengan nada berat seperti berbisik aLdebaran mengutarakan cintanya kepada istri tercintanya.

Sambil tersenyum Andin pun membalas.

"I love you more, aLdebaran Alfahri."

Setelah itu, mereka saling berciuman kembali. Mereka benar-benar menyatu menjadi satu.

Masih sambil berciuman. Mereka berjalan menuju tempat tidur mereka.

Baju Andin sudah melorot ke pinggang, aLdebaran juga masih sambil membuka kancing bajunya dengan cepat.

Setelah baju aLdebaran terbuka ia pun segera menggendong Andin dan mereka berdua sudah berada di atas tempat tidur.

aLdebaran mulai mencium kening Andin, lalu hidung, bibir, dan menuju ke area sensitif. Andin sedikit menggeliat merasa kegelian.

aLdebaran mencium perut Andin. Lalu mengusap lembut semua area sensitif Andin.

Sembari terus mencumbu istri tercintanya. aLdebaran pun mulai menarik baju Andin hingga Andin saat ini hanya memakai lingerie sexy kesukaan aLdebaran.

"You are so hot and beautiful!"

aLdebaran menatap dalam dan memuji istri tercintanya.

Mereka terus berciuman. Mereka saling memuaskan satu sama lain. Dengan elusan di beberapa bagian yang sangat mereka nikmati.

"Sekarang Mas!"

Andin pun sudah berbaring di tempat tidur. aLdebaran sudah melepas semua pakaian yang ada di tubuhnya.

Setelah itu, mereka saling menikmati setiap gerakan yang mereka lakukan. Kedua tangan saling bertaut, sesekali berciuman, dan bergerak berirama sampai mencapai kepuasan.

Andin pun duduk diatas pangkuan aLdebaran. Mereka masih terus saling bergerak, saling mendesah mendapati kenikmatan.

Sambil terus bergerak dan merangkul leher aLdebaran. Andin mengeluaran suara desahan yang makin membuat aLdebaran klimaks sampai akhirnya mereka mendapatkan lagi-lagi kepuasan satu sama lain.

"Hhhhhhhhhh"

Mereka berciuman lembut. Setelah berhenti sejenak dan saling tatap bahagia kemudian mata, hidung, dan mulut Andin dikecup hangat oleh aLdebaran.

"Terimakasih ya…"

"Sama-sama Mas…"

Mereka berpelukan dan berbaring. Mereka merasa kelelahan setelah menikmati malam yang terasa intim ini.

Setelah beberapa menit mencari posisi masing-masing yang pas. Mereka pun tertidur pulas hingga menjelang pagi yang indah…….

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.



Smoga kalian puas!

Hayoooo kebayang gak nih?

Wkwkwkw😆😆

Enjoy the story n see you next!

Ada yg di kamar mandi gak yaa? Hihihihi🥰🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANDIN DAN ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang