"Issssshhhh sebel deh….!"
"Kenapa Ndin?"
"Ini Mas… rambut aku…"
"Kenapa?"
"Susah aku Mas…"
aLdebaran beranjak dari duduknya dan mendekati Andin. Saat ini aLdebaran sudah berdiri di belakang Andin.
"Ada apa… kenapa?"
"Udah susah Mas.. pegel tangan aku…"
"Hmmmffff…. Yaudah saya panggil Kiki yaaa buat bantu kamu…"
"Gak mau…. Kenapa gak kamu aja Mas?"
"Haaaahhh sayaaaaaa?"
"Iyaa kamu Mas…"
"Kamu inget gak,, waktu tu saya bantu keringin rambut kamu pakai hairdryer kena kulit kepala kamu. Kamunya kepanasan sampai teriak gitu. Masa mau keulang lagi Ndin…"
"Yaa terus gimana Mas… tangan aku capek Mas…"
Andin merengek manja."Yaudah sini, saya bantuin sisir dulu aja pelan-pelan ya.."
aLdebaran mengambil sisir diatas meja rias dan mulai menyisir rambut Andin secara perlahan."Mas…."
"Iyaa.."
"Tapi rambut aku harus dikeringin Mas… jangan disisir doang…"
"Iyaa… ini disisir dulu supaya rapi."
"Terus keringin rambut akunya gimana?"
"Yaudah gini yaa… kita kan mau ke Mall… sekalian kita ke salon yaa. Kamu perawatan rambut dulu disana. Terus baru kita belanja bulanan okeee?"
"Hehheheee… gapapa Mas kamu tunggu aku?"
"Yaa gapapa.. kenapa gak… sambil nunggu saya bisa baca, atau saya keliling Mall dulu sebentar. Intinya kamu tenang aja yaaa.."
"Asikkkk… makasih suamikuuuuu. Yaudah aku siap-siap yaaa.. kamu pake baju yang mana Mas.. biar aku siapin…"
"Kamu pilihin aja.. sesuain sama kamu."
"Okeee sayang….!"
Mereka pun bersiap-siap. Rencananya memang hari ini Andin dan aLdebaran akan ke Mall. Mereka mau belanja bulanan dan sekalian refreshing.
Akhirnya sekitar jam 11 mereka pun berangkat ke Mall.
Mereka hanya pergi berdua, karena Reyna sedang menginap di rumah Papa Surya.Setelah beberapa menit mereka pun sampai di Mall. aLdebaran langsung mengajak Andin ke salon terbaik yang ada di Mall tersebut.
"Mas.. beneran kamu mau temenin aku?"
"Iyaa Ndin, saya temenin. Emang kamu gak mau saya temenin?"
"Yaa mau banget lah Mas.. tapi aku takut kamu kelamaan Mas tunggu aku."
"Udah...kamu tenang aja. Yg penting kamu saya temenin yaaa.."
"Iyaa sayang…"
Andin tersenyum senang.Mereka berjalan menuju salon sambil bergandengan tangan.
.
.
.
.
.
.Sesampainya di salon, Andin langsung dipersilahkan duduk dan dilayani oleh pegawai salon tersebut.
"Mbak.. saya kan lagi hamil. Saya cuma mau creambath aja. Terus di blow yaa rambut saya. Oh ya kalo bisa produknya yang aman buat bumil ya mbak".
"Baik Mba, siaap kami pasti berikan yang terbaik dan aman untuk ibu hamil."
"Oke makasih yaaaa."
aLdebaran menunggu Andin di sofa ruang tunggu. Ia dapat melihat Andin dengan jelas. Dari cermin yang ada di depannya Andin pun tersenyum ke arah suami tercintanya.
aLdebaran melihat ke arah Hp. Ia teringat akan sesuatu hal.
"Oh iya, gw kan waktu itu mau beliin Andin bantal hamil. Coba browsing dulu deh. Siapa tau disini ada, biar sekalian beli."
Andin pun sedang melakukan treatment di salon. Ia sangat menikmatinya sekali. Ia merasa sudah lama sekali ia tidak melakukan perawatan rambut seperti ini di salon.
Setelah kurang lebih 1,5 jam akhirnya Andin telah selesai. aLdebaran seperti biasa langsung membayar ke kasir.
Andin menunggu di sofa dan merapikan sedikit rambutnya."Gimana Mas… aku cantik gak?"
Andin tersenyum lebar.aLdebaran hanya diam saja memperhatikan Andin yang masih merapikan rambutnya.
"Tuh kan, pasti kamu gak suka deh rambut aku bgini. Aku jelek ya?"
"Yang bilang kamu jelek siapa? Klo ada yang bilang kamu jelek, nanti saya laporin polisi."
"Ya makanya jawab Mas…"
"Kamu itu slalu cantik buat saya Andin…."
"Hehehehe bisa banget gombalnya deh! Yuk kita keluar, aku laper Mas. Makan dulu yaaaa."
"Iyaa, yaudah yuk kita makan."
Mereka keluar dari salon dan langsung menuju restoran untuk makan siang.
Setelah makan, mereka pun berbelanja beberapa keperluan rumah dan mereka mampir ke toko peralatan bayi untuk membeli bantal hamil untuk Andin.
Menjelang sore akhirnya mereka pulang ke rumah. Saat di mobil mereka sempat berbincang.
"Mas… makasih yaa. Udah ajak aku jalan-jalan. Terus temenin aku ke salon, beliin bantal hamil, aku seneeeeng banget Mas…"
"Iya sama-sama. Yaa kan udah seharusnya saya begini ke kamu. Kita juga harus ada quality time berdua kan."
"Iya Mas…"
"Yaudah, sekarang kita pulang yaaa.."
"Iyaa sayang, aku juga udah capek nih. Lumayan pegel juga kaki aku. Hehehehee."
"Tapi kamu gapapa kan Ndin? Apa mau pijit dulu atau ke dokter?"
"Mas.. mas… mas… aku gapapa Mas. Aku kan cuma pegel aja. Kan tadi kita abis jalan. Ya wajar Mas kaki aku pegel. Apalgi ada Baby di perut aku Mas… jadi yaa aku lebih gampang capek. Tapi aku gapapa Mas.. kan aku seneng bisa jalan bareng kamu…"
"Beneran kamu gapapa? Saya khawatir kamu sama Baby kenapa-kenapa."
"Iyaa Mas… gapapa Mas.. aku baik-baik aja kok."
"Yaudah sekarang kita pulang ya. Kita istirahat."
aLdebaran mengusap kepala Andin."Iya Mas…"
Andin tersenyum bahagia."Mas.. mas.. aku mau denger musik ya…"
Andin mengeluarkan Hp dari tasnya."Yaudah sambungin aja Ndin…"
"Okee Mas…"
Andin sibuk mencari lagu dan aLdebaran mulai menjalankan mobilnya. Mereka dalam perjalanan pulang ke rumah.
Lagu "Just the two of Us" langsung terdengar di dalam mobil.
Sesekali Andin ikut bernyanyi.
Ia menyanyikan beberapa bait lagu.~~~ To make those rainbows in my mind
When I think of you sometime
And I wanna spend some time with youJust the two of us
We can make it if we try
Just the two of us
(Just the two of us)
Just the two of us
Building castles in the sky
Just the two of us
You and IJust the two of us
We can make it if we try
Just the two of us
(Just the two of us)
Just the two of us
Building them castles in the sky
Just the two of us
You and I ~~~Cr video===> youtube just the two of us cover.
#kukasih yg manis2 deeeehhh😍😍😍😍😍
Selamat membaca semuaaaaaa!😘😘😘😘😘🥰🥰🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDIN DAN ALDEBARAN
RomanceSelamat membaca semuanyaaaaa! Cerita ini hanya fiktif yaaa! Dibuat oleh author yang suka dengan sinetron #IKATANCINTA.