Di sepanjang perjalanan menuju parkiran Shasha tak henti-hentinya memandangi Haris begitu lekat. Cowok itu akhirnya mendelik juga merasa risih dengan tatapan sang adik. "Kenapa sih Sha? baru tau ya lo kalau abang lo keren?" tanyanya dan Shasha mengangguk cepat dengan kedua mata bulatnya.
Haris tertawa lalu mengusap puncak kepala Shasha gemas. Ya.. sampai kapan pun Shasha tetap akan menjadi adik kecilnya. Dia kenal Shasha lebih baik dari siapa pun, tentunya dia menggila tak terima mendengar gosipan murahan orang-orang tentang adiknya!
Dan juga Wina, cewek itu tak bisa berkutik tadi saat tahu Haris membela Shasha. Bagi Haris menjinakkan Wina adalah hal sederhana, dulu cewek itu pernah naksir padanya namun Haris menolaknya merasa Wina terlalu banyak menuntut dan suka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
"Oh iya Sha, gimana ceritanya lo bisa jalan sama cowok yang namanya Jay itu?" tanya Haris penasaran.
Shasha mendecak. "Kemarin Shasha janjian ke mall sama teman-teman tapi mereka gak bisa datang jadinya Shasha sendiri dan kebetulan ketemu Jay. Terus Jay nawarin pulang karena Shasha gak bisa dapetin ojol" jelas Shasha dan Haris mengangguk merasa hal itu normal-normal saja, dari pada adiknya harus pulang malam-malam jalan kaki.
"Sshh.. tapi kok hal sepele gini bisa jadi hal besar ya Sha? lo gak curiga?" tanya Haris memulai insting detektifnya.
"Curiga lah! Shasha juga udah marah-marah ke Jay tadi tapi dia masih gak mau ngaku! nyebelin banget!" kesal Shasha yang sampai detik ini masih yakin kalau Jay yang menambah bumbu cerita malam minggu dadakan mereka berdua.
Haris masih termenung, merasa hal ini terlalu didramatisir. Tak mungkin bukan Jay sendiri yang merencanakannya? Toh di sini Jay juga yang dirugikan karena pacarnya ngambek dan nama baiknya semakin tercoreng.
Hap-
Shasha terkesiap. Tiba-tiba saja tangan itu menariknya menjauh dari Haris.
"Woi!" tegur Haris namun cowok itu malah menyembunyikan Shasha di balik tubuhnya.
"Kamu siapa?" tanya Saga sangar pada Haris.
Mata Haris melotot kaget. Cowok di depannya ini nekat juga. "hahaha" tawa Haris tak bisa berkata-kata lagi sebab merasa keadaan saat ini cukup lucu baginya.
Saga masih menegaskan kedua alis tebalnya. Ia semakin tampak tak senang saat cowok di hadapannya ini malah tertawa meremehkannya. "Dasar kamu! apa mau kamu sama Shasha?" tanya Saga lagi dan Haris semakin tertawa geli memegang perutnya.
"Saga" panggil Shasha pelan menarik belakang baju Saga.
"Hahaha dia lucu Sha, temen lo Sha? siapa namanya?" tanya Haris.
Saga mendesis, baginya cowok di depannya ini sangat menyebalkan. Sshh.. kenapa juga Shasha selalu bergaul dengan cowok-cowok yang menyebalkan, batin Saga.
Haris menepuk sebelah bahu Saga. Ia lalu menunjuk Shasha dengan telunjuknya "balikin adik gue sini!" titahnya.
Deg- Wajah Saga tampak telak terkejut ia lalu bergantian menoleh pada Shasha dan cowok di hadapannya itu.
Shasha tersenyum ketir. "Anu.. Saga.. mm.. kenalin, Ini Kak Haris kakak gue!" Seru Shasha memperkenalkan Haris pada Saga.
Saga memalingkan wajahnya yang tampak memerah menahan malu. "kenapa kamu gak bilang sih Sha?" bisiknya pelan pada Shasha lalu menunduk sedikit memberi salam pada Haris. "Maaf kak, aku Sagara teman sekelasnya Shasha" ujarnya tak enakan.
Di sepanjang perjalanan pulang Haris masih tak henti-hentinya membicarakan kejadian tadi. Shasha mengisyaratkan pada Haris untuk diam mengunci mulutnya sebelum mereka berdua memasuki rumah dan mamanya mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Antara Senin Dan Minggu [ft. Jay & Sunghoon]
Teen FictionEND- CERITA SUDAH SELESAI. [FOLLOW SEBELUM BACA!!!] 🌼🌼🌼 Pilih Saga atau Jaya? Shasha gak pernah menyangka kehidupan SMAnya akan terasa serumit dan semendebarkan ini. Memang benar, cinta sangat merepotkan. Shasha yang mulanya tak pernah mengenal c...