15. Perseteruan

312 64 20
                                    


'Kalau aku tertarik dengan Shasha dari SMP pasti udah aku pacarin'. Jay tersenyum miring masih teringat dengan omongannya kemarin di hadapan Wina.

Lagak lo Jay selangit! kayak Shasha mau aja sama lo, batin Jay. Jay memiringkan kepalanya ke kiri dan kanan. Terlalu lama ngurusin masalah cewek membuat tubuhnya jadi pegal-pegal begini.

"Minggu pagi jadi kan latihan futsal di sekolah?" Tanya Jay pada Nicholas dalam perjalanan ke lab komputer.

Nicholas diam saja gak merespon. Jay mendecak dia tahu Nicholas sama dengan teman-temannya yang lain yang begitu kecewa karena Jay ingin mengkambing hitamkan Shasha demi lepas dari jeratan Wina.

"Shasha aman bos, udah gue jelasin semuanya ke Wina!" Ujar Jay dan Nicholas balas melirik sekilas.

"Serius?" Tanyanya.

"Seribu rius!" Jawab Jay yakin.

"Dihhh" cibir Nicholas.

"Yaelah kagak bo'ong gue sumpah kesambar gledek dah!" Seru Jay berusaha menyakinkan Nicholas lagi. Nicholas menganggukkan kepalanya pelan "yaudah sih" katanya.

"Tapi Kol, kenapa lo sama anak-anak ketara banget ngebelain Shasha? perasaan kita gak dekat-dekat amat sama dia?" heran Jay.

Nicholas melongo "Iya juga ya" pikirnya.

Jay mengedipkan matanya saja, emang punya teman yang agak kurang asupan gizi untuk otak dan tumbuh kembang ya begini. 

"mm.. mungkin karena Shasha anaknya naif, lugu dan polos banget?"celetuk Nicholas.

Jay mendecih meremehkan "dih.. bukan karena dia cantik, imut, ngegemesin kan?" tanya Jay menyenggol lengan Nicholas.

Nicholas balas nyengir badak "hehe ya itu juga sih" jawabnya dan Jay balas menggeleng seraya mendecak, emang pesona Shasha gak main-main. Primata jawa aja pada klepek-klepek begini.

Jay dan Nicholas gak langsung masuk ke ruang lab komputer. Seperti biasa, sifat jail mereka selalu muncul kapanpun dan dimana pun. Kayak sekarang, kedua orang itu malah sibuk menukar pasangan sepatu anak kelasnya. 

"Punya Jorgi sama Kai sembunyiin di atap Kol!" titah Jay tersenyum iseng. 

"Ihhh kalian nih kenapa sih gak ada kerjaan banget?!" omel Lusi yang keluar lab komputer mau izin ke toilet tapi malah kesusahan nemuin pasangan sepatunya yang lain.

Jay tertawa lebar "Hahaha tenang aja Si, kalau jodoh pasti ketemu kok!" ucanya asal.

Cewek itu balas menarik rambut Jay. "Setan ya lo! gak tau gue lagi kebelet apa? bantu cariin sepatu gue buruan!" titahnya galak.

"waduhh" kejut Nicholas cari aman buru-buru memelipir ke sisi dinding dan masuk ke ruang lab.

Baru juga Jay selesai bantu mencari sepatu Lusi yang which is kesalahannya sendiri. Eh.. anak-anak kelas malah keluar ruang lab tepat pada saat Jay baru mau masuk.

"Loh kenapa keluar? gak jadi praktek komputer?" heran Jay.

Kai balas mendesah pasrah "gak jadi" jawabnya lemah begitu.

"Ya kenapa gak jadi?!" tanya Jay lagi dari nada bicaranya masih terdengar tak terima apalagi praktek komputer paling ditunggu oleh anak-anak kelas karena di lab mereka bisa santai mencuri-curi waktu untuk online dan bermain game dari pada suntuk belajar di kelas.

"Anak prestasi gak mau ngalah matiin AC di kelas mereka. Untuk sementara daya listrik sekolah kita belum cukup menghidupkan beberapa AC sekaligus dan komputer" jelas Kai.

[END] Antara Senin Dan Minggu [ft. Jay & Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang