Vote dan comment jangan lupa ya
biar Ran tahu ada yang suka dan nungguin cerita iniSoalnya ngerasa bersalah banget sering update di sini padahal sepi
Sedangkan di lapak utama veunkook diabaikan padahal banyak yang nunggu Ran nongol ngelanjutin cerita di sana
Maap lahir batin yeorobun :')
---"Anak kelas A tadi nampilin apa sih?" Heran Nicholas gak mengerti dengan alur penampilan mereka.
"Uji coba kiamat" jawab Kai.
Jorgi mendengus. "Bukan bego! Uji coba gunung api meletus!" Sahut Jorgi membenarkan.
Kai balas merengut "ya gunung meletus itu kan namanya kiamat sugra gimana sih lu?!" Herannya.
"Ck ck makanya waktu pelajaran agama di SMP jangan ngilang mulu! Induk setan diikutin!" Sindir Kai pada Jay yang selalu ngajakin Jorgi dan Nicholas bolos pelajaran agama.
"Kan beda agama men! Jay aja kali yang bolos!" bela Jorgi.
"Eh si induk setannya mana dah?" Heran Nicholas mengedarkan matanya mencari Jay ke sana ke mari.
Jorgi menunjuk Jay dengan dagunya. Jay tampak khawatir mondar-mandir menunggu di depan tenda.
"Ck ck ck Udah kayak bapak-bapak nungguin istrinya lahiran" decak Kai tak habis pikir.
Jorgi menghela nafasnya. Ya sepertinya semua sudah tahu bagaimana Jay tampak begitu menyukai Shasha. Dari bangku SMP saja cowok itu sudah menunjukkan bau-bau ketertarikannya pada Shasha tapi tak pernah berani mendekatinya lebih dulu. Mengejek Shasha adalah satu-satunya cara Jay berusaha dekat dengan cewek itu.
Tapi ntahlah.. apa hanya Jay saja yang tak menyadari perasaannya itu?
"Thomas!!!" Panggil Jay begitu Shasha keluar dari tenda itu sementara Lusi dan Semi berdiri di belakang membantu mengangkat ujung gaun Shasha yang begitu panjang.
"Kok Thomas?" Heran Semi dan Shasha balas memelototkan matanya pada Jay, takut saja cowok itu menyebarkan aibnya.
"Panggilan sayang gue ke Shasha. Kenapa? Lo mau juga?" Kini giliran Jay yang bertanya pada Semi.
Semi menggeleng. "gak, makasih" tolaknya dengan wajah jijik begitu.
"Ehhhh foto dulu dong! Anak cucu gue harus tahu kalau kakek neneknya cakep waktu muda!" Saran Jay meminta Semi memotretnya bersama Shasha dengan kamera kelasnya.
Kedua mata Shasha melebar, sebelah alisnya terangkat, cewek itu tampak menggertakkan giginya pada Jay. Jay tertawa kecil melihat reaksi Shasha, memang.. menggoda Shasha selalu terasa begitu menyenangkan.
"Jangan deket-deket ih! Gak mau foto berdua!" Tolak Shasha saat Jay berdempetan dengannya membuat kedua bahu mereka bertemu.
"Enggak berdua kok! Jor!! Jorrr sini Jorrr!!!" Panggil Jay pada Jorgi memintanya ikut berfoto bersama. Barulah Shasha tampak tenang dan mau memandang lurus pada kamera sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Antara Senin Dan Minggu [ft. Jay & Sunghoon]
Teen FictionEND- CERITA SUDAH SELESAI. [FOLLOW SEBELUM BACA!!!] 🌼🌼🌼 Pilih Saga atau Jaya? Shasha gak pernah menyangka kehidupan SMAnya akan terasa serumit dan semendebarkan ini. Memang benar, cinta sangat merepotkan. Shasha yang mulanya tak pernah mengenal c...