Semua masalah sudah terselesaikan. Err-- tidak semuanya sih, setelah ini Shasha pasti tetap akan mendapat hujatan dari anak-anak kelas prestasi. Termasuk Chelyn dan Pio, Shasha yakin kedua sahabatnya itu pasti akan begitu terkejut dan merasa terkhianati.
Jay dan teman-temannya sudah pulang tadi. Jay juga sebenarnya merasa resah tidak bisa mengantarkan Shasha pulang ke rumahnya. Ssh.. mau tak mau Jay membiarkan Saga yang mengantarkan Shasha pulang karena hari ini Jay harus pulang lebih awal menemani mamanya Check up di rumah sakit.
"ini beneran gak papa lo nganterin gue pulang?" tanya Shasha tak enakan apalagi rumahnya dan rumah Saga berbeda arah.
"Tidak apa-apa" jawab Saga lalu membukakan pintu mempersilahkan Shasha masuk ke dalam mobilnya. Hari ini Saga memakai mobil papanya, kebetulan papanya belum pulang jadinya ia bisa leluasa menggunakan mobil papanya kemana pun.
Shasha menunduk mengulum senyumnya kalau dipikir-pikir ini pertama kalinya ia pergi berdua dengan Saga. Selama ini mereka hanya bersapa di sekolah, agak aneh dan canggung rasanya ketika mereka menghabiskan waktu berdua di dalam mobil seperti ini.
"Kamu mau mendengar lagu saja?" tawar Saga menghidupkan tape mobilnya yang sudah terhubung dengan bluetooth handphonenya.
"Silahkan pilih lagu di handphoneku!" tawar Saga dan Shasha mengambil benda pipih berwarna abu itu.
"Eh?" Shasha terkejut begitu layar handphone itu hidup dan menampilkan fotonya saat fashion show pensi kemarin sebagai wallpaper handphone Saga.
"Saga?!" kejut Shasha seolah meminta penjelasan dari cowok itu.
Saga hanya balas tersenyum tipis saja. "kenapa?" herannya. "Ahh... aku lancang ya karena tidak izin terlebih dulu?" pikir Saga.
Shasha menggeleng. "Bukannya begitu tapi..." Pipi Shasha semakin merona. Siapa yang tidak berdebar jantungnya ketika fotonya dipasang sebagai wallpaper handphone oleh orang yang disukainya?
"Kamu cantik hari itu, sangat disayangkan foto secantik itu menganggur di kameraku. Jika dijadikan wallpaperkan setidaknya berguna juga" celetuk Saga.
"Berguna?" heran Shasha. "untuk apa?" tanyanya.
"Untuk menyemangatiku lah" jawab Saga tanpa ragu seraya menoleh pada Shasha dengan senyuman manis.
Shasha memalingkan wajahnya ke jendela. Jantungnya benar-benar terasa ingin meledak!
"eh, kenapa belum dipilih lagunya? silahkan putar lagu apapun yang kamu mau!" ingat Saga lagi.
Shasha mengangguk, memilih lagu setidaknya bisa mengalihkannya dari momen canggung ini.
"hm?" dehem Saga mengenali lagu yang Shasha pilih. "Perahu kertas? lagunya Maudy Ayunda bukan?" tanyanya. Shasha mengangguk antusias. "lo tau lagu ini?" tanya Shasha.
"tahu, aku sudah membaca bukunya dan juga menonton filmnya. Maupun buku dan filmnya sama-sama bagus, aku suka!" jawab Saga yang lagi-lagi semakin membuat Shasha takjub merasa mereka memiliki kesamaan lainnya.
"Ihh gue juga suka tahu! jujur ya Saga! gue gak ngerti dengan cinta-cintaan! tapi waktu nonton film perahu kertas tuh rasanya nyeseeekkk banget! mereka saling mengagumi dan suka tetapi gak berani bilang! justru Keenan dan Kug.."
Shasha terdiam karena Saga memandanginya begitu dalam, membuatnya seketika salah tingkah lagi karena ditatap sedalam dan selarut itu oleh cowok tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Antara Senin Dan Minggu [ft. Jay & Sunghoon]
Teen FictionEND- CERITA SUDAH SELESAI. [FOLLOW SEBELUM BACA!!!] 🌼🌼🌼 Pilih Saga atau Jaya? Shasha gak pernah menyangka kehidupan SMAnya akan terasa serumit dan semendebarkan ini. Memang benar, cinta sangat merepotkan. Shasha yang mulanya tak pernah mengenal c...