Shasha tidak bisa tidur dengan nyenyak tadi malam. Hatinya begitu gelisah memikirkan masalahnya bersama Jay,dkk. Pagi ini sebenarnya Shasha ingin izin tidak masuk sekolah. Tapi ia tak bisa menemukan alasan apapun dan ia lebih takut lagi apabila mamanya bertanya yang tidak-tidak. Makanya walau pikiran dan moodnya berantakan begini, Shasha tetap memutuskan untuk pergi bersekolah.Anak-anak sedang sibuk mengikuti perlombaan class meeting yang diadakan oleh sekolah. Shasha masuk ke kelasnya dan meletakkan tasnya di bangkunya. Shasha tersentak saat melihat ada secarik kertas di atas mejanya. Buru-buru Shasha mengambil kertas itu sebelum ada yang melihatnya.
Why did you do that?
Stop pretending or take the riskShasha mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ini kertas ancaman! sudah sangat jelas pengirimnya hendak mengancam Shasha! dan menuntut Shasha untuk mengaku atau ada resiko lain?!
Shasha merotasikan matanya, hanya ada dirinya dan Saga di kelas saat ini. Tanpa berlama-lama lagi Shasha langsung saja pergi ke bangku Saga.
"Saga!" panggilnya dengan nada tinggi begitu. Saga mendelik Shasha tak pernah berteriak kepadanya sebelumnya.
"harus banget ya lo kayak gini?!" heran Shasha.
Saga masih mematung, Shasha seperti bukan dirinya saat ini.
"Lo gak bakal ngerti posisi gue Saga! lo pintar, berasal dari keluarga yang berkecukupan, lo punya segalanya! Apa itu gak cukup? apa perlu lo begini ke gue?!" kesal Shasha.
Bibir Saga melengkung ke bawah. Kecewa, ia tak pernah menyangka Shasha Elara yang begitu dipuja-pujanya bisa berubah seperti ini. "Kamu bukan Shasha yang kukenal. Kamu berubah semenjak berteman dekat dengan Jay" lirih Saga.
Saga mengambil kameranya untuk mengerjakan tugasnya mendokumentasikan setiap kegiatan lomba lagi hari ini. Sebelum pergi ia menoleh kembali pada Shasha "Di mana Shasha Elara yang begitu gigih dan jujur?" tanyanya seperti menyindir Shasha.
Shasha mengepal telapak tangannya. Ucapan Saga barusan sangat menyayat hatinya. Sudahlah... Saga adalah satu-satunya orang yang paling ia kagumi dan cowok itu sudah berbalik badan dan memandang rendah ke arahnya. Shasha merutuki dirinya sendiri, kenapa juga hari itu Saga harus datang ke rumahnya dan melihatnya pergi bersama Jay?! Gara-gara kejadian itu Shasha jadi kehilangan harga dirinya di depan Saga.
---
Hari ini hari terakhir pelaksanaan class meeting sebelum anak-anak diliburkan. Hari-hari Shasha masih tampak begitu kelabu. Ia semakin gelisah akhir-akhir ini. Shasha yang tak biasa berbohong semakin merasa terbebani saat Pio dan Chelyn kerap kali membahas kecurangan yang dilakukan Jay dan teman-temannya untuk mendongkrak nilai ulangan kenaikan kelas mereka.
Shasha menghembuskan nafas berat. Secarik kertas itu ada lagi di mejanya.
Still pretending?
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Antara Senin Dan Minggu [ft. Jay & Sunghoon]
Teen FictionEND- CERITA SUDAH SELESAI. [FOLLOW SEBELUM BACA!!!] 🌼🌼🌼 Pilih Saga atau Jaya? Shasha gak pernah menyangka kehidupan SMAnya akan terasa serumit dan semendebarkan ini. Memang benar, cinta sangat merepotkan. Shasha yang mulanya tak pernah mengenal c...