26. Kejutan

281 57 15
                                    


Hari Senin, Hari pengumuman anak-anak yang lulus menjadi anggota OSIS sekaligus pelantikan dan pengukuhan mereka di depan warga sekolah.

Shasha menghela nafasnya saja, Nama Saga dan Sonya sudah di panggil untuk bergabung di depan sana. Bahkan Manda juga, cewek asal kelas B itu sudah berbaris dengan kedua tangan mengepal dan dada busung ke depan begitu bangga.

'gue gak lulus'

Dari tadi hanya itu yang mengudara di kepala Shasha. Walaupun masih ada beberapa nama yang belum dipanggil, tapi apa daya? Hati Shasha sudah keburu menciut begini.

"Shasha Elara Galexia"

Shasha mendongak, wajahnya beriak terkejut.

"Kurang ajar nih si anak dajjal satu! Jangan gitu Mel!" Omel Chelyn ke Meldi saat cowok tengil itu menirukan suara pembina OSIS di depan sana.

"Sorry sorry, biar gak tegang mennn" celetuk Meldi. Sementara Shasha kembali menunduk kecewa.

"Shasha Elara Galexia"

Shasha mendecak. Meldi memang menyebalkan, tapi Shasha tak pernah menyangka kalau hari ini ia akan bertingkah 10x lipat lebih menyebalkan dari biasanya!

"MELDI?!" kesal Shasha menegur cowok itu.

"Ape?" Heran Meldi.

"Shasha Elara Galexia" panggil pembina OSIS itu sekali lagi.

"Disuruh maju tuh!" Ingat Meldi dan anak-anak langsung membuka barisan kelas mempersilahkan Shasha lewat.

"Gue? Serius Chel?? Gueee?!!" kejut Shasha tak percaya menepuk lengan Chelyn berkali-kali.

Chelyn tersenyum bangga. "Iya elo Sha! Sana maju!" Titahnya mendorong sahabatnya dan Shasha berlari kecil bergabung ke barisan anak OSIS periode baru di depan sana.

Mood Shasha hari ini terlampau baik. Ini kali pertamanya ia resmi bergabung di organisasi sekolah. Selama ini yang Shasha tahu hanya belajar melulu di kelas. Tentu menjadi anggota OSIS adalah hal baru dan Shasha siap menyambut tantangan apapun yang akan di hadapinya nanti.

"Saga" panggil Shasha menepuk bahu cowok itu.

Shasha mengangkat kotak bekal makan siang pada kedua tangannya itu. "Ayo makan sama-sama!" Ajak Shasha dengan senyum manis dan Saga balas mengangguk lalu mengekori cewek berambut lurus panjang sepinggang itu.

Sekarang Shasha dan Saga sedang duduk di bangku panjang di taman sekolah mereka. Hari ini Shasha sengaja membawakan Saga makan siang spesial buatannya sendiri.

"Mama bilang jangan kasih hadiah apapun ke cowok. Jadi gue bingung, yaudah hadiahnya makanan aja ya? Itung-itung ditraktir makan" jelas Shasha membukakan tutup makanan itu dan menghidangkannya pada Saga.

"Ah iya! Gue masak sendiri loh hehe" lanjut Shasha lagi yang sukses menciptakan lengkungan manis pada sudut bibir Saga.

Tak lama Saga mengerutkan dahinya. "Tapi aku bukan yang pertama kan?" Tanya Saga curiga.

"Apanya?" Heran Shasha.

"Bukannya waktu itu kamu juga membawakan bekal makan siang untuk Jay?" Ingat Saga dan Shasha menganga menjentikkan jarinya.

"Aaa itu!!" Sahut Shasha sementara dahi Saga masih mengerut tak sukabegitu.

"Ini tidak jadi spesial dong, karena aku bukan yang pertama!" Sesal Saga mencibirkan bibirnya.

Shasha tertawa kecil melihat reaksi Saga. Shasha lalu mengambil sendok dan memberikannya pada Saga. "Lo yang pertama, tenang aja! Kotak makan siang waktu itu gak sempat gue beriin ke Jay karena lo nya malah ngambek" jelas Shasha.

[END] Antara Senin Dan Minggu [ft. Jay & Sunghoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang