Naruto©Masashi Kishimoto
Story©Cacacillya
Happy Reading!
______________________________________
"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan, sih?" tanya Shisui dengan air muka yang terlihat aneh.
Pemuda bermata hitam tersebut sedang berada di sebuah bukit bersama Shikadai. Namun, sudah berlalu sekitar beberapa menit, Shikadai yang membawa Shisui ke tempat itu tidak mengeluarkan suara sama sekali. Dia hanya terdiam menatap perkebunan teh yang membentang di bawah dari tempat keduanya berdiri.
"Kau tahu tidak? Kita sudah membuang waktu terlalu lama di sini." Shisui kembali mengeluarkan suaranya. Dia mulai bosan. "Lebih baik kita menghampiri tempat Naruto. Mereka semua sudah berkumpul di sana," lanjut pemuda.
"Tetaplah di sini, ada yang ingin aku katakan," ujar Shikadai akhirnya setelah terdiam cukup lama.
"Kalau memang ingin berbicara, segeralah bicara. Jangan membuang terlalu banyak waktu," kata Shisui.
"Aku ingin meminta maaf padamu," ucap Shikadai.
"Hn?" Shisui menoleh pada Shikadai dengan tatapan aneh. "Apa?"
"Aku meninggalkanmu untuk menghampiri Neji, padahal kita sedang berbicara," sahut Shikadai dengan nada bersalah yang terdengar cukup jelas di pendengaran Shisui.
Padahal sebenarnya Shisui sudah melupakan masalah tersebut dan tidak ingin mengungkitnya lagi. Walau sempat mengganggu pikiran serta membuatnya kesal, tetapi ia berusaha untuk melupakan masalah ini.
"Untuk apa meminta maaf? Itu sudah wajar sebagai reaksi khawatir terhadap teman ketika mendengar dia terluka, kan? Lagipula aku tidak memperdulikan hal tersebut," ucap Shisui.
"Tapi, aku merasa bersalah padamu, dan aku juga merasa jika kau kesal dengan tindakanku yang meninggalkanmu begitu saja," kata Shikadai.
"Mungkin itu hanya perasaanmu saja," balas Shisui. "Sudahlah! Tak perlu mengingat kejadian itu. Aku benar-benar malas jika harus membahasnya."
"Oke," sahut Shikadai. "Tapi, tujuanku mengajakmu berbicara hanya berdua di tempat ini bukan hanya untuk membicarakan masalah tersebut. Ada hal lain yang ingin aku katakan padamu," lanjut pemuda itu.
"Ya, sudah. Katakan saja. Tidak sulit, kan?" ujar Shisui. "Kita tidak boleh membuang waktu di sini, nanti tertinggal informasi dari yang lain."
"Apa kau bisa tidak memikirkan hal itu dan fokus padaku saja?" ucap Shikadai dengan nada kesal.
Shisui menatapnya aneh. "Kau kenapa, sih? Kalau ingin bicara, cepat katakan saja, tak perlu mengulur-ulur waktu."
"Apa berbicara denganku menurutmu itu tidak penting, huh?" balas Shikadai yang terlihat emosi.
Shisui semakin menatapnya dengan tatapan aneh juga bingung. "Aku tidak paham mengapa kau sampai terlihat begitu kesal, tapi jika ingin bicara, cepat katakan saja. Aku sudah memberimu waktu, kan?"
Shikadai mengalihkan pandangannya dari wajah Shisui. Pemuda itu terlihat telah menyadari jika ia baru saja kelepasan sampai terbawa emosi.
"Aku tidak tahu ada apa denganmu sampai kau bersikap seperti ini," ujar Shisui. "Mungkin ada kata-kataku yang membuatmu kesal. Aku minta maaf. Jadi, kau bisa katakan apa yang ingin kau bicarakan denganku," lanjutnya.
"Aku juga minta maaf," kata Shikadai.
"Oke," balas Shisui. "Jadi?" tanyanya.
"Aku ingin membahas pembicaraan kita berdua yang belum selesai," ujar Shikadai seraya kembali menatap pada Shisui.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER! [NSOS'Book2'] (ON)
Humor"Kita akan terus menjadi dekat dari waktu ke waktu." Perjuangan Naruto belum berakhir. Jika dulu dia mengejar cinta Sasuke, sekarang tugasnya adalah menjaga Sasuke agar tetap berada di hatinya. Squel NaruSasu On Sosmed :) Mari dibaca:)