Naruto Memang Dobe.

4K 343 223
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto

Story by Human

Happy Reading^^

Hayoo, judulnya beda dari yang pernah di publish:v

....

Setelah satu jam lebih berkeliling Universitas─bertanya-tanya pada mahasiswa/i─akhirnya Naruto bisa menemukan keberadaan sang kekasih. Dia ada di rooftop gedung Fakultas Sastra.

Naruto tersenyum miris ketika melihat kekasihnya itu sedang duduk di pojok rooftop─ kedua tangan memeluk tubuhnya sendiri, kepalanya menelungkup di antara lipatan paha. Naruto juga bisa mendengar isakkan pelan yang keluar dari mulut manis sang pujaan hati.

Kenapa ia begitu bodoh? Hanya karena cemburu, ia sampai tega mengatakan kata laknat tersebut pada kekasihnya. Lihatlah sekarang, sang kekasih menangis karena kebodohannya sendiri yang tidak dapat mengontrol emosi.

Naruto berjalan secara perlahan mendekati tempat kekasihnya berada. Pemuda itu berjongkok di hadapan sang kekasih, kedua tangannya menyentuh lengan orang yang ia cintai dengan lembut. Ia melihat tubuh cintanya itu sedikit berjengit, mungkin terkejut.

"Sasu ....."

"Pergi."

"Sayang ....."

"Aku bilang pergi."

"Sasu, dengarkan aku dulu."

"Pergi ... pergi!"

Bukannya pergi, Naruto malah memeluk Sasuke. Tidak peduli jika si manis menolak pelukkannya. Ia terus memeluk sang kekasih, membiarkan kekasihnya itu meronta dengan sesekali memukulnya.

Hingga tak lama, Sasuke mulai tenang. Ia tidak lagi mencoba melepaskan pelukkan dari kekasihnya, ia hanya diam dalam pelukkan sang kekasih. Walau sesekali isakkan kecil keluar dari mulutnya.

Perlahan Naruto melepaskan pelukkannya, lengan pemuda itu memegang dagu Sasuke, bermaksud untuk membuat kekasihya menatap dirinya. Jari jemarinya menyeka sisa air mata di kedua sudut mata sang kekasih hati.

"Maaf," ucap Naruto.

"Selalu begitu," balas Sasuke singkat.

Naruto tersenyum garing."Maka itu, aku ingin minta maaf lagi. Untuk kesekian kalinya, atas kesalahanku padamu," katanya.

"Tapi, kali ini kau keterlaluan, Naru," balas Sasuke. "Kau mengataiku murahan. Apa memang aku serendah itu di matamu?"

Naruto menggeleng. "Tidak. Kau tidak seperti itu. Aku salah, maafkan mulut sialanku ini, Sas."

"Kenyataannya kau yang mengatakan sendiri ... aku murahan."

"Maaf. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak berniat mengeluarkan kata-kata itu padamu. Aku hanya─"

"Emosi?" potong Sasuke dengan senyum hambar. "Emosimu memang selalu meledak-ledak. Kau tidak bisa mengontrolnya. Jika emosi sudah menguasaimu, apapun bisa keluar dari mulutmu. Termasuk kata-kata itu, kata-kata yang kau ucapkan padaku."

"Aku hanya cemburu. Melihatmu berjalan dengan pemuda lain, membuat api cemburu di hatiku menyala. Otakku tidak memikirkan hal lain selain dirimu. Kau yang sedang berjalan bersama pemuda lain di depan mataku."

"Apa kau pikir selama ini aku juga tidak cemburu saat melihatmu bersama gadis lain? Aku cemburu, kau tahu? Bahkan saat kau bersama sahabatmu, Sakura─ saja aku cemburu. Namun, aku masih bisa menahannya dan membiarkanmu melakukan apa yang ingin kau lakukan," kata Sasuke dengan tatapan mata sayu. "Sekarang, aku hanya sekali seperti itu, tapi sudah membuatmu seperti ini. Mengatakan sesuatu yang tidak ingin aku dengar, dari siapa pun. Apalagi dari mulutmu, kekasihku sendiri."

CLOSER! [NSOS'Book2'] (ON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang