Aku Menyerah

977 97 70
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto

Story©Cacacillya

Happy Reading!

____________________________________

Sakura berjalan menelusuri setiap koridor kampus dengan penulikan setiap pendengarannya. Dia berusaha membuat semua suara ejekkan di sekitarnya tidak pernah ada. Namun, saar sulit baginya untuk membuat suara ejekkan tersebut benar-benar tidak pernah ada.

"Diam kalian!" teriak Sakura seraya menatap setiap Mahasiswa dan Mahasiswi yang ia lewati.

Namun, suara bisikkan serta ejekkan malah semakin terdengar jelas. Gadis itu menggeleng, kemudian berlari. Dalam hati ia terus mengutuk seseorang. Yaitu; Sasuke.

Aku benar-benar akan membalasmu! Aku tidak akan membiarkanmu bahagia.

Ryuzuki menghentikan langkahnya ketika melihat Sakura berlari sembari menangis. Pemuda itu jelas heran sendiri. Ia tidak pernah melihat Sakura dalam keadaan seperti itu di Kampus.

"Kenapa, sih? Apa ada hubungannya dengan kejadian tadi di lapangan?" gumam pemuda itu.

Dia bersedekap dada. "Oh? Apakah itu artinya komplotan iblis itu akan berhenti menjalankan rencana mereka?" gumamnya lagi.

"Hhh! Baguslah. Bukan urusanku juga," ucap pemuda itu sebelum kembali melanjutkan langkahnya.

Sebenarnya, Ryuzuki sama sekali tidak berniat untuk mengganggu hubungan Naruto dan Sasuke. Dia memang masih menyimpan dendam pada Naruto, tetapi bukan dengan cara menghancurkan hubungan mereka sebagai pembalasan dendam. Dia sudah menyusun rencana lain untuknya membalaskan dendam pada pangeran Kampus tersebut.

____________________________________

"Apa kau tidak bosan setiap hari makan ayam?" tanya Shikadai pada Shisui yang tengah memesan makanan di kantin Kampus 'umum.

"Apa kau tidak bosan mengikutiku terus-terusan seperti seekor anak itik? " balas Shisui.

"Sama sekali tidak," sahut Shikadai enteng.

Shisui hanya menatapnya datar.

"Pesankan untukku juga. Aku tunggu di meja dekat jendela sana," ucap Shikadai seraya berjalan ke arah yang dia tunjuk.

Shisui tidak berkomentar. Dia tengah sibuk mengatur letak makanannya di atas nampan.

"Nasi goreng dagingnya satu," kata pemuda itu.

"Pedas?" tanya Ibu kantin.

"Iya. Letakkan saja semua sambal yang ada di sana ke nasi goreng itu," balas Shisui.

"Apa tidak terlalu pedas?" Ibu kantin khawatir.

"Tidak. Dia sangat suka makan pedas," sahut Shisui.

Ibu kantin hanya mengangguk menyahuti perkataan dari Shisui. Kemudian beliau sibuk dengan pekerjaannya.

Shisui yang bosan akhirnya melirik ke sekitar. Dia cukup terkejut ketika menemukan Shikamaru dan Ashura yang tengah mengobrol bersama Shikadai.

"Kapan mereka datang?" gumamnya.

Tidak lama kemudian pesanan nasi goreng Shisui telah selesai. Setelah mengucapkan kata terima kasih, pemuda itu segera beranjak menghampiri tempat teman-temannya berada.

"Makan ayam terus, Shi," kata Ashura ketika Shisui meletakkan makanan di atas meja.

"Maniak ayam," sahut Shikadai.

"Tuh! Punyamu," ucap Shisui seraya mendudukkan diri di samping Shikamaru karena di dekat Shikadai sudah ada Ashura.

"Tengkyu," seru Shikadai.

CLOSER! [NSOS'Book2'] (ON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang