Naruto©Masashi Kishimoto
Story©Cacacillya
Happy Reading!
______________________________________
"Akhirnya aku dihancurkan oleh seseorang yang aku anggap sebagai teman terbaik di dalam hati kecilku."
Keira kembali bersuara setelah beberapa saat keadaan di sekitar hening.
"Harusnya ketika kehancuran yang aku terima di lapangan waktu itu aku berhenti, tapi aku terus berlanjut tanpa memikirkan hal lain. Kekesalan, kemarahan mengalihkan segalanya di dalam diriku, bahkan aku tidak berani mengakui jika aku telah bertindak salah, dan dengan hati yang kejam aku limpahkan semua itu pada kalian bertiga," ucap Keira.
"Jika memang kau menganggap kami sebagai temanmu, kenapa kau melakukan semua ini? Kenapa dari awal tidak jujur dengan perasaanmu sendiri," kata Sakura.
"Hal tersebut terlalu menggelikan untuk aku lakukan," balas Keira.
Sakura tidak membalas perkataan dari Keira. Dia tidak tahu harus mengatakan apa lagi, semua yang dikatakan Keira terlalu mengejutkan untuknya.
"Cukup, Keira Lein! Jangan berbicara lagi!" ujar suara tegas yang berasal dari Kakek Keira. Semua pasang mata menatap pada pria itu. "Semua yang Kakek dengar hari ini tentang dirimu, sudah cukup membuktikan jika kau telah bertindak kelewatan."
"Aku tahu, Kakek," balas Keira. "Maaf."
"Kakek kecewa padamu. Kedua orang tuamu tengah berusaha agar kelak kau menjadi orang yang berguna, tetapi yang kau lakukan jauh dari sikap seorang manusia!" ucap Kakek Keira. "Mengakali liburan tanpa ijin dariku dengan tujuan untuk menyelakai seseorang sampai menyuruh para dosen berbuat kejahatan, kau benar-benar kelewatan."
"Aku minta maaf. Aku tahu jika aku salah, Kakek."
Sakura dan yang lain cukup terkejut mendengar kalimat yang diucapkan oleh Keira. Sebuah permintaan maaf tanpa adanya kepalsuan.
"Sekarang kau ikut Kakek pulang! Kakek akan berbicara pada kedua orang tuamu agar kau dipindahkan keluar negeri. Lebih baik kau hidup di sana, daripada di sini kau hanya melakukan hal yang tidak berguna sama sekali," kata si Kakek.
Keira hanya terdiam. Dia sudah tahu jika hal ini akan terjadi jika sang Kakek tahu jika ia telah berbuah sesuatu yang buruk.
"Untuk kalian para mahasiswa dan mahasiswi, karena sudah terlanjur silahkan menikmati liburan ini, tapi untuk orang-orang yang bekerja sama dengan Keira, cucuku, mereka akan mendapat hukuman! Yaitu; saya akan mengeluarkan mereka dari Universitas!" ujar si Kakek dengan tegas sanggup membuat semuanya terkejut.
"Kakek! Ini hanya salahku seorang, jangan hukum yang lain, mereka hanya mengikuti apa yang aku katakan. Jadi, aku harap Kakek jangan menghukum mereka juga," kata Keira dengan nada memohon.
"Diam, Keira! Sekarang kita pulang!" balas si Kakek.
"Tapi, Kakek....."
"Jangan membantah!" ujar si Kakek. "Kalian bawa Keira. Pastikan anak itu ikut pulang," katanya pada beberapa pengawal yang ikut dengannya.
"Baik, Tuan!" kata mereka seraya beranjak menghampiri Keira. "Mari, Nona. Kita harus pulang."
"Aku bisa sendiri," ujar Keira dengan pelan. Dia menatap pada ketiga temannya yang juga tengah menatapnya, tapi kemudian ia mengalihkan pandangan, lalu berlalu meninggalkan tempat itu.
Sakura terdiam memandangi kepergian Keira. Dia tidak menghiraukan bisik-bisik para mahasiswa dan mahasiswi di sekitarnya, yang ia pikirkan jauh lebih penting daripada itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER! [NSOS'Book2'] (ON)
Humor"Kita akan terus menjadi dekat dari waktu ke waktu." Perjuangan Naruto belum berakhir. Jika dulu dia mengejar cinta Sasuke, sekarang tugasnya adalah menjaga Sasuke agar tetap berada di hatinya. Squel NaruSasu On Sosmed :) Mari dibaca:)