I Hate, You, Naruto.

1.4K 116 63
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto

Story by Cacacillya.

Happy Reading.

______________________________________

BUGH!

Satu pukulan keras menghantam wajah Hidan. Pemuda itu tersungkur ke tanah, dan segera meringis kala merasakan sakit serta perih di sudut bibirnya.

"Sudah, woy!"

Shisui menahan tubuh Shikadai yang hendak menghajar Hidan kembali.

"Lepaskan aku, sialan!"

Shikadai memberontak mencoba untuk kembali memukul Hidan, tetapi Shisui langsung melingkarkan kedua tangannya di pinggang pemuda itu dengan erat. Ia tidak ingin Hidan babak belur.

"Sudah, Dai. Sudah. Kau dengar kata-kataku? Tahan emosimu," ucap Shisui mencoba menenangkan Shikadai yang tengah emosi. Apalagi sekarang mereka menjadi pusat perhatian.

Ini semua karena Shikadai yang langsung menghajar Hidan ketika bertemu dengan pemuda itu di taman Uzunami.

Napas Shikadai memburu, ia menatap Hidan yang masih terlihat meringis kesakitan di tanah dengan tatapan tajam.

"Cih!" Shikadai mendecih pelan. Ia mengusap rambut. Lalu mencoba menenangkan emosi dengan cara bersandar pada badan Shisui yang masih memeluknya dari belakang. Ia bahkan memegang tangan Shisui yang melingkar di pinggangnya.

Sementara Hidan mencoba untuk bangun dari tanah. Pemuda itu cukup terkejut ketika mendapat pukulan tiba-tiba dari Shikadai.

"Astaga! Ada apa ini?! Hidan!"

Indra yang baru saja datang bersama Ashura, Sasori, Itachi, Kyuubi, Yahiko, Nagato dan Shikamaru segera menghampir Hidan yang tengah berusaha berdiri. Ia membantu pemuda itu.

"Bibirmu berdarah." Indra bergumam pelan begitu Hidan telah berdiri.

"Aku baik-baik saja," ucap Hidan sambil meringis.

"Siapa yang menghajarmu?" tanya Indra. Ia lantas menoleh ke arah Shisui serta Shikadai. Dari apa yang tengah keduanya lakukan, ia tahu siapa yang membuat Hidan terluka. "Aku tidak pernah mengajarimu untuk melukai teman sendiri, Dai," kata Indra tengah tatapan kecewa. "Seberapapun kesalahan yang kita lakukan, aku tidak pernah berkata 'hajar dia semua berakhir'."

"Aku tidak sengaja," cela Shikadai. "Aku terbawa emosi," lanjutnya.

"Melampiaskan emosi bukan berati bisa memukul teman sendiri," kata Indra ketus. "Kita bisa bicarakan semuanya dengan baik-baik. Tidak perlu memakai kekerasan."

"Tidak apa. Shikadai hanya sedang emosi. Aku maklum. Tidak perlu dibawa serius," kata Hidan seraya menyeka darah di sudut bibirnya.

Indra mendengus, sedangkan yang lain hanya terdiam memperhatikan.

"Apa Neji sudah ditemukan?" tanya Ashura mengalihkan topik.

"Belum. Aku sudah menelusuri taman berkali-kali, tapi tidak ada," jawab Hidan dengan nada lesu.

Merasa sudah sedikit tenang, Shisui melepaskan kedua tangannya dari pinggan Shikadai, dan entah kenapa pemuda itu merasa sedikit kecewa. Ia lumayan nyaman dengan posisi ini.

"Apa kita coba mencari di sekitar taman? Keluar dari daerah taman," kata Itachi memberi saran.

"Bukan ide yang buruk," ucap Ashura. "Lebih baik kita berpencar agar lebih mudah," sarannya. "Terserah kalian ingin mencari dengan siapa dan ke arah mana." Setelah mengatakan kalimat tersebut, ia meraih tangan Indra kemudian berlalu untuk mencari Neji di daerah utara sekitar taman.

CLOSER! [NSOS'Book2'] (ON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang