*karena ini scan baik, gue saranin sambil dengerin lagu i love you more than anyone, karena gua nulisnya sekalian dengerin lagu itu.
Di sebuah ruangan persegi, berdinding biru dan terdapat banyak sekali mainan. Aku menidurkan anak bungsuku Nako di ranjang kecil milikknya. Dapatku lihat wajahnya yang lucu saat tertidur, namun tidak dapat melepaskan boneka mobil-mobil yang di berikan oleh Dahyun, saat Dahyun menemaniku membeli kado untuk papaku yang akan berulang tahun saat itu.
Saat aku memandangi wajah anakku, tak lama suara lembut mamaku terdengar.
" San, Nako udah tidur ?" Tanya mamaku dari arah pintu.
" Udah ma, baru aja tidur." Ucapku sambil tersenyum melihat Nako.
Mamaku pun duduk di ranjang Nako, tepatnya di samping dan mengusap bahuku pelan.
" Gimana persidangan terakhir kamu ?" Tanya mamaku tanpa melihat kearah ku tapi melihat kearah Nako.
" Dua Minggu lagi sidang terakhir ma, setelah itu aku bakalan resmi cerai dari Jeongyeon." Ucapku juga melihat Nako dan mengusap kepalanya.
" Baguslah, mama senang dengarnya." Ucap mamaku dan terdiam cukup lama.
" Kamu tahu. Mama senang sekali akhir-akhir ini kamu itu kelihatan bahagia. Liat kamu senyum-senyum sendiri sambil liatin handphone kamu, ada seseorang yang menarik perhatianmu." Ucap mamaku setelah terdiam cukup lama.
" Entah ma, apakah Sana suka sama dia atau tidak. Sana juga bingung, di satu sisi Sana senang berada disampingnya, seakan Sana merasa dilindungi. Disisi lain Sana juga takut memulai lagi, apalagi jika Sana menjalin hubungan dengannya, Sana takut hubungan itu akan di tentang oleh orang-orang ma." Ucapku sambil menghembuskan nafasku pasrah.
" Jangan pernah mikirin omongan orang, karena hubungan itu kamu yang jalani. Ikuti apa kata hati kamu, jika itu membuat kamu bahagia, maka lakukanlah. Kamu, Mina, dan Nako itu berhak bahagia. Apapun pilihan kamu mama dan papa pasti bakalan dukung kamu sepenuhnya. Jadi berbahagialah." Ucap mamaku sambil mengelus tanganku. Perkataan mamaku mampu membuatku menenangkan ku sedikit tentang tentang perasaanku pada Dahyun.
" Oh iya, katanya kamu jam 9 mau pergi, gak siap-siap dulu. Udah jam 8 loh kir." Ucap mamaku melihat kearah jam dinding yang ada di kamar Nako.
" Ya udah ma, aku siap-siap dulu ya." Ucapki bangkit dari dudukku.
" Sana, mau pergi sama itu ya." Ucap mamaku dengan senyum penuh selidik.
" Em...em..." Dehemanku dengan malu-malu, dan membuatku berlari-lari kecil keluar dari kamar Nako menuju kamarku.
Setelah selesai membersihkan tubuhku, aku pun melihat-lihat apa yang harus aku kenakan, aku tak melihat pakaian yang cocok untuk aku kenakan, walaupun banyaknya baju di lemari pakaianku.
" Pakaian yang simpel aja kali ya." Gumamku setelah menimbang-nimbang, namun keputusanku jatuh pada kaos putih polos, jaket denim, dan celana jeans hitam panjang.
" Sangat pas sekali." Ucapku memuji diriku sendiri setelah melihat bayanganku di depan cermin.
Setelah memilih pakaian yang cocok aku pun memoles wajahku dengan makeup tipis dan ringan. Aku tak ingin merias wajahku dengan keterlaluan, karena itu membuatku terlihat agak tua.
Setelah selesai, aku pun melihat jam dipergelangan tanganku, bahwa jam telah menunjukkan angka 9, dan membuatku melihat ke jendela, benar saja sebuah mobil sedan hitam mengkilap memasuki halaman rumah.
" Itu pasti Dahyun." Aku pun bergegas keluar dari rumahku dan menyusul Dahyun yang sudah ada di halaman rumahku.
Kini kulihat Dahyun yang keluar dari mobil sedan itu dengan pakaian yang terlihat sama sepertiku, seolah kami sedang memakai pakaian couple. Kaos putih, jaket denim dan celana hitam itu membuatnya tampak seperti model, aku sebenarnya sempat bertanya-tanya kenapa dia mau menjadi karyawanku, padahal dengan wajah dan tubuh yang seperti itu, aku yakin dia pasti dapat menjadi model yang hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Telah Menikah
Fanfiction' Kim Dahyun mahasiswa semester 4 merupakan pemuda tampan dan juga kaya, ia rela bekerja di cafe Sana sebagai pengurus gudang untuk mendekati Sana dan Membuatnya jatuh cinta. Sana adalah seorang wanita dewasa yang memiliki dua anak dan juga masih b...