Part 36 (Sana)

173 17 1
                                    

Terdiam sendiri didalam ruangan ku, sudah beberapa hari terakhir ini aku selalu saja mengecek benda persegi panjang milikku. Ku lihat, ke pegang, dan ku sentuh-sentuh layar telepon genggam milikku berharap sebuah pesan singkat dikirimkan untukku.

Aku berharap mendapatkan pesan dari Dahyun, karena tak biasanya dia seperti ini. Apakah mungkin karena dia melihatku dan Wendy tempo hari ?

Klik... “ Mami....” Ucap anak bungsu ku yang berteriak setelah membuka pintu ruangan kerja milikku.

“ Uh.... Sayang mami, tadi seru jalan-jalan nya ?” Ucap ku sambil mengangkat Tzuyu dan memangku nya.

“ Seru banget, oh iya mami tapi Tzuyu kangen Pa...” Ucap Tzuyu yang langsung membuatku menutup mulutnya menggunakan jari telunjukku. Karena aku sudah bilang kepada kedua putraku untuk menyembunyikan status Tzuyu.

“ Ada kak Mina.” Ucapku sambil berbisik pelan ke telinga Tzuyu.

“ Hihihi, oh iya mami Tzuyu lupa.” Ucap Tzuyu sambil berbisik ke telinga ku.

“ Tapi Tzuyu kangen papa, kita telepon papa nanti di rumah ya mi.” Ucap Tzuyu berbisik padaku lagi.

“ Iya, nanti kita telepon papa.” Ucapku berbisik kepada Tzuyu.

“ Mami sama Tzuyu ngapain sih bisik-bisik. Ngomongin kak Mina ya ?” Ucap Mina dengan penuh selidik.

“ Kak Mina mau tahu aja deh, gak boleh tahu ini rahasia Mami dan Tzuyu.” Ucap Tzuyu dengan percaya diri nya.

“ Awas deh, nanti kak Mina punya rahasia gak mau kasih tahu Tzuyu.” Ucap Mina yang menimpali ucapan Tzuyu.

“ Oh iya mi, udah beli tiket buat besok?” Tanya Mina kepadaku.

“ Pagi-pagi banget ni Mami berangkat nya. Kamu, Nako sama Tzuyu entar tinggal sama Nenek sama Kakek aja ya, sampai Mami pulang.” Ucapku sambil menatap Mina.

“ Siap Mi.” Ucap Mina sambil mengangkat jempol nya keatas.

***
Di salah satu kamar di sebuah hotel berbintang di Bali, aku pun merebahkan tubuhku setelah beberapa jam tadi aku mendarat dengan selamat di pulai Dewata Bali ini.

Kring.... Kring.... Dering telepon genggam ku membuatku meraba-raba samping kiri ku untuk mengambil telepon genggam ku dan mengangkat panggilan yang masuk.

“ Mami....” Teriak ketiga anakku saat wajah mereka bertiga mulai mengisi layar telepon genggam milikku.

“ Iya anak-anak Mami, udah makan ?” Tanya ku kepada mereka.

“ Belum Mi, bentar lagi sama kakek dan nenek.” Ucap Nako mewakili ketiganya.

“ Mami pasti capek kan ?” Ucap Mina kepadaku dengan tatapan khawatir nya.

“ Lumayan sih, Mami memang sedikit capek.” Ucapku sambil memijit tengkukku yang sedikit pegal.

“ Ya udah Mami istirahat deh, kita juga bentar lagi mau makan.” Ucap Mina kembali.

“ Ya udah Mami istirahat dulu ya, bye Kisd.” Ucapku sambil melambaikan tanganku kepada mereka.

“ Bye Mi.” Ucap ketiga anakku ikut melambaikan tangan mereka kearah ku.

Tut... Setelah panggilan video itu berakhir, aku pun hanya melempar asal telepon genggam milikku dan mulai memejamkan mataku yang memang sedikit lelah.

***
“ Emk....” Gumam ku tanpa dan meliukkan dan merenggangkan tubuhku setelah bangun dari tidurku.

Kulihat kearah jendela sepertinya hari mulai gelap, “ Em... Cari makan sambil lihat sunset aja kali ya.” Gumam ku senang.

Dia Telah MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang