Part 13 (Dahyun)

197 20 0
                                    

*untuk yang gak mau liat scan++ silahkan di skip, tapi gua udah berusaha buat bikin scannya gak terlalu++ selamat membaca

Hujan tiba-tiba datang, membuat kami memberhentikan ciuman kami yang hampir semakin tak terkendali itu. Aku pun mengadakan tangan di atas kepala kak Sana agar dia tidak terkena hujan yang mulai mengguyur kami. Berlari-lari memasuki villa keluargaku melewati pintu belakang.

Sambil mengusap-usap wajah dan rambutku, rupanya membuat kak Sana tertawa, dan membuatku salah tingkah.

" Hahahaha... Sini biar aku rapikan rambut kamu." Ucap kak Sana, dan membuatku sedikit menundukkan badanku agar dia lebih leluasa mengatur rambutku.

Melihatnya dari jarak sedekat ini membuat jantungku lagi-lagi berulang. Kini dengan lancangnya dia berdetak kencang tak karuan membuat pipiku terasa sangat panas.

" Dahyun-ah...." Bisik kak Sana padaku.

" Iya kak ?"

" Detak jantung kamu kedengaran keceng banget. Hahaha...." Ucap kak Sana diakhiri dengan tawa yang membuatku semakin candu.

Namun aku hanya menatap intens saat kak Sana yang asik tertawa. Membuat dia memberhentikan tawanya menjadi menatap balik mata ku. Deg... Deg... Deg... Suara detak jantung sampai ke telingaku. Namun itu bukan irama detak jantungku, melainkan irama detak jantung milik kak Sana.

Kedekatan wajahku, serta menutup mataku, dan berkata " Detak jantung kak Sana juga kedengaran." Di selingi dengan senyum manis ku. Rupanya perkataan ku membuat kak Sana memukul-mukul ku pelan. Dan membuat aku berlarian di dalam Villa.

" Udah deh Hyun, capek lari-lari terus" Ucap kak Sana sambil bersandar di Sofa panjang yang berada di tengah ruangan. Membuatku duduk di sampingnya yang hampir kehabisan nafas.

Namun tiba-tiba saja kak Sana menindih tubuhku dan berbisik dengan cukup sensual.

" Kita lihat, jantung siapa yang berdetak paling cepat." Ucap kak Sana sambil mencium bibirku dengan cukup agresif, dan ku imbangi ciuman agresifnya.

Entah tiba-tiba saja tubuhku merasakan panas, padahal diluar sedang turun hujan yang deras, membuatku menginginkan lebih dari sekedar ciuman ini. Tanganku pun mulai melepaskan jaket denim yang di pakai kak Sana, mengusap-usap punggungnya yang sangat lembut yang masih tertutup dengan kaos miliknya..

Begitu juga dengan kak Sana, dia menarik tengkukku serta memperdalam ciumannya. Kami pun melepaskan ciuman itu setelah hampir mengurus oksigen di paru-paru kami.

" Ayo lakukan, buat aku menjadi milik kamu seutuhnya Kim Dahyun." Ucap kak Sana dengan nafas yang masih tersengal-sengal yang menurutku terdengar sangat seksi. Aku pun langsung menggendong kak Sana menuju kamar yang paling dekat dengan kami sekarang, serta membuat dia mengalungkan tangannya dengan sempurna di leherku.

Membaringkan tubuh kak Sana di ranjang kamar, membuka dadaku seakan berdesir takut, tetapi juga penasaran. Sungguh aku ingin sekali menjamah tubuhnya, bagaimana rasa nya. Karena selama ini aku hanya melihat dari situs-situs dewasa yang kulihat saat tengah malam.

" Kenapa?" tanya kak Sana padaku. Mungkin karena aku yang mematung sejak tadi hanya melihatnya berbaring saja.

" Kau tidak menginginkanku, karena aku sudah terlalu tua. Mungkin usiaku yang hampir sama dengan orang tuamu ?" tanya kak Sana sambil menundukkan kepalanya, mendengar perkataannya membuat dada ku terasa sakit.

" Tidak aku mencintaimu apa adanya, walaupun jarak usia kita. Aku tetap mencintaimu kak Sana." Ucap ku sambil memegang kedua pipinya.

" Aku hanya bingung, harus mulai dari mana. Karena aku tidak pernah melakukannya. Aku hanya melihatnya, tetapi tidak pernah mempraktekkannya." Ucapku sambil menatap mata kak Sana dengan sendu.

Dia Telah MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang