" Maaf.... Aku merindukanmu Sana." Ucapku tak tahan lagi dengan suara pelan yang parau di telinga kak Sana, serta tetesan air yang tak dapat ku bendung lagi.
Aku membalikkan tubuh kak Sana menghadap diriku, wajahnya semakin cantik, aku bahkan heran usianya semakin bertambah namun tidak kulihat tanda-tanda kerutan di wajah cantiknya.
Kini perlahan-lahan aku memajukan wajahku serta menutup mataku rapat, aku mencoba untuk menciumnya setelah suasana yang kuyakini cukup mendukung untuk aku melakukannya.
Cup... kini bibirku menempel di bibirnya. Rasanya sangat manis, bahkan bibirku hanya menempel bagaimana jika aku merasakannya kembali.
Kini aku mulai menggerakkan bibirku yang semula hanya menempel kini mulai mengecap bibir kak Sana dengan rakus, rasanya masih sama lembut dan juga sangat manis.
Tak ada respon darinya, namun aku tetap mencium kak Sana, berharap diakan membalas ciumanku.
Plakk... bukan balasan ciuman yang kudapat, melainkan tamparan keras di wajah, serta rasa panas menjalar di pipiku.
" Kamu gila? Kamu pria yang udah menikah Dahyun." Ucap kak Sana yang tersalut emosi
" Apa bedanya dengan 5 tahun yang lalu? kamu juga telah menikah saat itu dan kita memiliki hubungan. Apa bedanya dengan sekarang kak Sana ?" Ucapku menyakinkan kak Sana sambil menatapnya dengan tatapan yang sendu.
" Beda Dahyun, rumah tanggaku dan Jeongyeon emang diambang kehancuran. Sedangkan kamu? Kamu bahagia hidup dengannya. Jangan sakiti dia dengan kamu kembali denganku." Ucap kak Sana dengan pelan.
" Bagaimana bisa, setiap hari aku sudah menyakitinya. Sampai sekarang aku belum bisa mencintainya, aku masih memikirkan mu kak Sana, ayo mulai kembali bersamaku." Ucapku jujur dengan suara yang serak, dengan air mata yang hampir penuh di mataku
" Tidak Dahyun, aku tidak ingin kembali padamu, karena aku telah melupakan mu Dahyun-ah." Ucap Kak Sana sambil mengalihkan pandangannya, aku tahu dia berbohong.
Aku pun memegang bahu kak Sana menatap matanya dan berkata " Tatap mataku kak Sana, bilang jika kau tidak mencintaiku lagi. Tatap aku kak Sana." Ucapku masih dengan suara parau menahan tangis.
" A..ku... Ti..dak.... men.." Suara Kak Sana berhenti dan terdengar tercekat, seketika aku pun mendekap kak Sana kedalam pelukanku.
" Hiks..... Hiks..... Hiks....." Tangisnya pecah beriringan dan aku hanya mampu memeluknya sambil mengusap punggungnya agar aku lebih tenang.
Setelah tangisannya mereda, dan juga sedikit lebih tenang, aku pun melepaskan pelukanku dan menatap mata kak Sana yang masih sembab berkata " Terima kasih karena masih mencintaiku kak Sana." Ucapku dengan tulus sambil mengelap air mata kak Sana dengan ibu jariku.
Aku hanya menatapnya dengan senyum, apakah ini awalan kembalinya hubunganku dan kak Sana?
" Aku pulang Dahyun, nanti setelah pulang dari kantor, aku akan menjemput Tzuyu." Ucap kak Sana yang tiba-tiba bangkit dari duduknya.
Namun saat ku lihat kak Sana akan melangkahkan kakinya, aku pun menahan tangannya " Bisakah kita kembali bersama?" Ucapku penuh harap dengan dada yang berdebar-debar menunggu jawaban kak Sana.
" Aku tak ingin menjawab pertanyaan mu Dahyun. Aku mengizinkan kamu untuk bertemu dengan Tzuyu, tapi tentang hubungan kita. Aku rasa tidak." Ucap Kak Sana sambil tersenyum dan sukses membuat dadaku terasa sakit, apakah begitu besarnya kesalahan ku dimasa lalu?
“ Aku pergi.” Ucap Kak Sana sambil melepaskan tanganku, serta melangkahkan kakinya keluar dari ruanganku.
“ Hahaha, apa yang mau kau harapkan Kim Dahyun. Kau membiarkannya sendiri dan sekarang kau dengar lancang memintanya untuk kembali. Begitu egoisnya kau Kim Dahyun.” Gumam ku meremehkan diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Telah Menikah
Fanfiction' Kim Dahyun mahasiswa semester 4 merupakan pemuda tampan dan juga kaya, ia rela bekerja di cafe Sana sebagai pengurus gudang untuk mendekati Sana dan Membuatnya jatuh cinta. Sana adalah seorang wanita dewasa yang memiliki dua anak dan juga masih b...