Part 23 (Dahyun)

152 15 2
                                    


Setelah kejadian semalam, lebih tepatnya saat aku di sidang oleh Papaku, kini Papaku terlihat menghindari ku, sedangkan Mama tampak acuh tak acuh kepadaku, olah aku tak ada di sekitarnya. Sebuah tepukan dibahuku mengagetkan aku saat aku menatapi segala kecanggungan ini.

" Om mau bicara sama kamu sebentar bisa ?" Ucap sipenepuk yang tak lain adalah Om Taeyeon dengan wajah yang cukup serius.

" Iya om." Jawabku mengabulkan permintaan Om Taeyeon.

" Yuk ke taman belakang." Ucap Om Taeyeon sambil berjalan mendahului aku, tak tahu apa yang akan dibicarakan Om Taeyeon, aku hanya mengekornya dari belakang.

Aku pun mengikuti Om Taeyeon duduk dibangku taman, yang menghadap kearah kolam renang.

Kulihat Om Taeyeon menatap lurus kedepan dengan pandangan yang sayu.

" Huft... Kamu tahu Hyun ? Om ini adalah orang yang paling pengecut di dunia ini." Ucap Om Taeyeon masih menatap lurus kedepan.

" Kamu ingat Om dari dulu sering cerita kalau Om menyukai sahabat Om sendiri, bahkan telah dia menikah pun hingga sekarang dia ingin bercerai pun Om tetap menyukainya. Tapi Om pengecut, Om gak pernah berani bilang sama dia kalau Om menyukainya. Dan bahkan dia menjalin hubungan dengan orang yang om sayangi, yaitu kamu Hyun." Ucap Om Taeyeon yang mampu membuat nafasku tercekat, karena aku tahu betapa Om Taeyeon menyukai sahabatnya itu.

" Maksudnya Om, Tante itu kak Sana ?" Tanyaku tidak percaya, bagaimana takdir membuat aku menyakiti orang yang paling aku sayang.

" Iya dia Sana. Om juga kaget, ternyata orang yang akhir-akhir ini membuat dia tersenyum adalah kamu." Ucap Om Taeyeon tersenyum getir.

" Om aku..." Ucapku mencoba menjelaskan kepada Om Taeyeon, tetapi ucapanku di potong cepat olehnya.

" Iya, Om tahu, kamu gak tahu kalau orang yang Om maksud Sana, kalau kamu tahu kau gak mungkin kan berhubungan dengannya. Om gak minta kamu buat putuskan hubungan kamu dengan Sana. Om senang, karena yang menjaga Sana adalah kamu, orang yang dapat om percaya, bukan laki-laki jahat seperti Jeongyeon." Ucap Om Taeyeon hingga terdiam beberapa saat.

" Om Taeyeon minta sama kamu, kalau kamu yakin dengan hubungan kamu sekarang, om bakalan dukung kamu, walaupun kedua orang tua kamu mencoba memisahkan kalian, tapi om bakalan coba buat nyatuin kalian lagi. Tapi satu yang om minta jangan pernah ngecewain dia, apalagi bikin dia menangis, om gak akan segan buat ngerebut Sana dari kamu Dahyun." Ucap Om Taeyeon yang mampu membuat dadaku terasa lapang.

" Makasih om, makasih udah dukung aku. Dan maaf karena merebutnya dari Om." Ucapku sambil memeluk erat Om Taeyeon.

Om Taeyeon pun melepaskan pelukanku dan berkata " Sudah pergi sana, jemput dia, publikasikan hubungan kalian. Ajak dia kesini, coba bujuk orang tua kamu mungkin mereka berubah pikiran. Tapi ingat satu hal, om bakalan selalu dukung hubungan kalian." Ucap Om Taeyeon memberiku semangat.

" Makasih om." Ucapku dengan tulus. Aku pun berlari-lari kecil menuju kamarku serta mengambil kunci mobilku untuk segera menjemput kak Sana.

Tak butuh waktu lama untukku sampai di kediaman kak Sana setelah sebelumnya aku pergi ke kafe dan tidak menemukan kak Sana di sana. aku memarkirkan mobilku di luar gerbang, karena sebuah mobil asing terparkir tetap di depan pintu masuk gerbang rumah kak Sana.

Aku pun mengambil telepon genggam milikku bermaksud untuk menelepon kak Sana, memberitahunya bahwa aku berada di depan gerbang rumahnya.

" Akh.. mati lagi, pasti semalam gara-gara lupa di cas ni." Gumamku setelah melihat telepon genggamku yang tidak menyala sama sekali.

Dia Telah MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang