Sebelum baca, vote dulu yuk^^
Typo tandai.
HAPPY READING
Bung!
bung!
Hans menendang perut si target membuat, ia tersungkur ke belakang. Matanya di tutup oleh kain membuat, ia sulit untuk melihat siapa yang telah menendang nya.
"Bangun, brengsek!" Seru Hans.
Si target yang baru sadar dari pingsannya bersuara. "Siapa kalian?" Tanyanya dengan takut.
"Malaikat pencabut nyawa mu, pria tua" jawab Hans dingin.
"Lepaskan saya!" Seru pria tua itu.
Hans, yang ingin melayangkan tendangan ke perut si pria tua itupun, di hentikan oleh Bastian. Hans mundur membuat Bastian baju selangkah. Ia membungkuk untuk menatap targetnya dengan wajah datarnya.
"Aku sudah memberimu kesempatan untuk hidup, tapi kau gunakan untuk berkhianat! Maka itu, aku tak akan melepaskan mu lagi" seringai Bastian. Ia mengeluarkan pisau lipat kecil kesayangannya di balik Hoodie yang ia kenakan.
Dengan senyum tipis, ia menggoreskan empat sayatan pisaunya ke pipi pria tua itu. Membuat pria tua itu meringgis kesakitan.
"To-lo-ng le-pas-kan sa-ya" lirihnya.
Bastian tak menghiraukan ucapannya dan menatap Hans. Hans yang di tatap seperti itu tau maksudnya. Ia berjalan ke meja yang tak jauh dari mereka berada, ia mengambil air yang ia racik tadi.
Ia kembali ke samping Darren dan memberikan air tersebut ke Bastian, Bastian dengan senang hati menerima air itu dan menuangkan ke wajah pria tua itu.
"Akhhh! Sakit!!" Pekik pria tua itu.
Tak sampai di situ. Bastian, menyayat leher kemudian turun ke dada pria tua itu.
"Akhh... To-lo-ng bunuh saja saya" pinta pria tua itu dengan lirih.
Tak menggubris perkataan pria tua bangka itu, Bastian tetap menyayat dada dan kemudian menusuk perut pria tua itu.
"Akhh!"
"Ambilkan jarum Darren" pinta Bastian yang langsung di lakukan Darren. Darren datang membawa benang dan jarum yang telah ia pasangkan. Kemudian ia berikan ke pada Bastian.
Bastian menjahit mulut pria tua itu dengan pelan-pelan, ia takut untuk melukai targetnya. Dengan hati-hati, Bastian mulai selesai dengan kegiatannya.
Setelah selesai, ia mundur dan memberikan kesempatan untuk Hans berbuat semaunya. Dengan senang hati, Hans maju dan menatap pria tua itu.
"Dimana lagi, ya?" Tanyanya dengan meneliti tubuh pria tua itu.
"Ah! Gimana kalau di jari-jari mu saja pria tua. Kau kan suka mengambil uang yang bukan milikmu" seru Hans dengan seringai nya. Ia kemudian mengambil jari-jari pria itu dan mulai bereaksi. Memotong dengan pelan-pelan dan sangat teliti.
"Humgg... Bu-nuh sahya saja... Ja-ngan sikh-sa sa-ya" pinta pria tua dengan air mata di pipinya.
Seakan tuli, Hans tak menggubris perkataan pria tua itu dan lanjut ke aktivitas nya. Setelah memotong jari-jari pria itu. Hans kembali ke leher dan menyayat dengan senyum tipis.
Dirasa sudah selesai, ia mundur membuat Darren maju selangkah. Darren menatap target dengan datar. Ia meneliti dibagian mana yang harus ia, sayat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is a psychopath
Mystery / Thriller[SEBELUM BACA FOLLOW DULU💥] . . Tiga cewek dengan pesona yang hampir mendekati kata sempurna membuat siapa yang melihat akan memuja mereka. Tapi, mereka mempunyai kekuatan yang orang lain gak punya dan gak tau tentang kekuatan tersebut. Karena mer...