BAB 14

3.9K 205 5
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk^^

Typo tandai.




HAPPY READING









Malam ini, Bastian dan kedua sahabatnya keluar dari rumah mereka. Rencana mereka malam ini adalah membunuh mantan Hans dan juga Justin, musuh mereka.

"Kalian berdua ke gudang saja, ntar gue nyusul bareng Fara" titah Hans yang di angguki mereka berdua.

Hans, keluar mengunakan motor sport nya yang berwarna hitam. Di ikuti Bastian dan Darren yang menggunakan motor sport mereka masing-masing.

Butuh waktu 30 menit, Hans tiba di club malam. Ia masuk ke dalam dan mencari mantan nya. Saat mencari nya, ia melihat wanita itu sedang duduk di sofa sembari meneguk wine. Ia berjalan ke arah Fara dengan senyum tipis.

"Halo darling" sapa Hans dengan senyum sinis.

"Hans? Aku kangen kamu" ujar Fara yang di bawa dasar.

"Ikut aku, yuk!" Ajak Hans, Fara mengangguk dan bergelayut manja di lengan Hans. Cowok itu hanya membiarkan nya sembari mereka berdua keluar dari club.

"Sayang, aku masih mau di dalam" Hans yang membawa Fara keluar dari club hanya diam tanpa menggubris celotehan Fara.

Tiba di motor, Hans naik dan membantu Fara naik dengan susah paya.

Di jalan, Fara terus-menerus berceloteh tanpa henti. Hans hanya diam dan fokus ke jalan tanpa membalas celotehan, Fara.

Motor terparkir rapi di depan gudang. Hans turun dan membantu Fara. Wanita ini sudah pingsan, ia kemudian membawanya kedalam.

"Cepat amat, lo" ujar Darren saat Hans tiba di depannya.

"Bantu gue, berat nih!" Keluh Hans saat memopong tubuh Fara.

"Ya elah" ujar Darren lalu membantu Hans kemudian mengikat tubuh Fara dengan tali.

Setelah selesai mereka duduk di sofa yang telah mereka siapkan. Gudang ini adalah markas pribadi mereka yang sering di gunakan untuk membunuh korban mereka. Setiap malam mereka suka mendengar suara rintihan korban mereka. Suara yang sangat merdu. Pikir mereka.

Jeritan, tangisan, teriakan, bahkan lirihan adalah musik terindah bagi mereka bertiga. Si psychopath kejam. Terkenal dengan kegantengan dan keramaan namun, itu hanya sesaat bagi Terget mereka setelah terkepung dalam rencana mereka.

🐺🐺🐺

Bastian berjalan bersama kedua sahabatnya di koridor sekolah. Wajah datar khas mereka, membuat para siswi terus terpikat. Tatapan tajam mereka mampu membuat mereka terhipnotis.

Saat sampai di depan kelas Manda. Bastian berpapasan dengan kekasihnya, ia terus berjalan dengan wajah datar tanpa menyapa kekasihnya.

Saat sampai di depan kelas dan ingin masuk, ada yang menghadang langkah mereka. Bastian hanya diam sembari menunggu orang di depannya ingin melakukan apa.

Siswi yang mengenakan seragam ketat membuat tubuhnya terlihat seksi. ia berjinjit menyamai tinggi Bastian lalu berbisik ke kuping dengan nada selembut sutra. "Nanti malam. Aku tunggu kamu di apart aku. Sayang" 

Bastian hanya senyum tipis saat mendengar bisikan gadis di depannya. Dia membelai pipi gadis itu dan balas berbisik. "Aku akan datang. Gunakan pakaian yang membuat aku bergairah. Sayang"

Tanpa membalas ucapan Bastian. Gadis itu mencium pipi dan berjalan ke kelasnya yang terletak di lantai 2. Lantai kelas 10 IPS.

"Target di depan mata guys, tanpa harus di cari lagi" ujar Hans pelan.

My boyfriend is a psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang