BAB 44

4.3K 200 56
                                    

Manda masuk ke dalam mension yang sangat besar itu. Mension milik kakaknya, Raffa. Ia berjalan ke arah ruang keluarga dan mendapati Rini sedang duduk sembari menikmati secangkir jus buah dan di temani majalah di pangkuan nya.

"Kak Rini!" Seru nya lalu memeluk tubuh kakak iparnya yang sedang mengandung itu.

Rini di buat kaget atas seru an Manda yang tiba-tiba. Wanita hamil itu menatap Manda dengan wajah shock.

"Kamu ini, kakak kaget sayang" ujar Rini lembut sembari membalas pelukan adik iparnya.

Manda hanya menyengir. "Maaf" cicit Manda lalu mengusap perut Rini. "Dede Sugita apa kabar? Aunty datang nih" sapa Manda pada perut Rini.

"Dedek baby boy, bukan Dede Sugita. Nama siapa lagi itu yang kamu pakai? Kemarin Dede Popo sekarang Sugita, besok apa lagi?" Tanya Rini tak habis pikir dengan nama panggilan untuk anak nya.

"Itu, kakek Sugito yang biasa Bastian nonton di ponselnya. Nama kakek itu Sugito." Jawabnya polos sembari mengusap perut buncit Rini.

"Terus kenapa kamu panggil baby boy dengan sebutan, Sugita?" Tanya Rini penasaran.

"Biar beda aja, kalo aku panggil nya Sugito. Takutnya keponakan aku ini jadi mesum kalo udah besar nanti" jawab Manda polos.

"Maksudnya?" Tanya Rini bingung.

Manda menarik nafas panjang lalu berbisik di telinga kakak iparnya. Rini kaget lagi mendengar jawaban adik iparnya.

"Astaga Manda, otak kamu kenapa polos banget kalo soal ini? Nggak bisa di biarin kalo gini. Kalian harus cepat-cepat menikah. Kakak ta-"

"Siapa yang cepat-cepat menikah, sayang?" Tanya Raffa yang baru pulang dari kantor. Pria itu langsung menyela pembicaraan antara adik kakak itu.

Rini dan Manda langsung menoleh ke sumber suara. Manda tersenyum ceria saat melihat kakaknya yang ia rindukan. Ia langsung berdiri dan berlari ke arah Raffa. Gadis itu langsung melompat ke pelukan Raffa seperti monyet yang di gendong.

Untung Raffa sigap menahan beban tubuh adiknya, jika tidak. Mungkin keduanya langsung tersungkur ke belakang.

"Kakak! Aku kangen!" Seru nya di gendongan Raffa.

"Kakak juga kangen sama kamu" Raffa memeluk tubuh Manda agar tidak jatuh.

Manda turun dari gendongan Raffa dan kembali memeluk seperti biasa. Raffa balas pelukan adiknya penuh sayang. Sudah sebulan ia tidak bertemu dengan adiknya ini dan itu membuat keduanya saling merindukan satu sama lain.

Manda melepaskan pelukan mereka dan menatap wajah lelah kakaknya. "Kerjaan kantor sangat banyak, ya? Sampai muka kakak jelek kaya gitu" tanya Manda.

"Enak aja jelek. Kakak itu ganteng" bantah Raffa sembari menonyor dahi adiknya pelan.

Manda hanya menyengir. "Becanda, kakak aku ini emang ganteng, tapi masih gantengan calon suami aku" ejeknya lalu berlari kecil ke arah sofa.

"Bastian?" Tanya Raffa sembari ikut duduk di samping istrinya.

"Iyalah, mau siapa lagi?"

"Kirain Popo, yang selebgram Tiktok itu" jawab Raffa santai.

"Enak aja!" Cemberut Manda atas jawaban kakaknya.

"Hahah! Cocok tau kalo sama kamu" cibir Raffa dengan tawa.

"Ogah! Udah ah! Aku mau makan dulu, laper" ujarnya lalu beranjak dan pergi ke dapur. 

"Kamu belum makan, dek?" Tanya Rini.

"Udah! Tapi lapar lagi! Biasa, anak-anak cacing ku minta di isi lagi!" Sahut nya dari arah dapur.

My boyfriend is a psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang