BAB 23

2.9K 208 3
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk^^

Typo tandai.






HAPPY READING
















"Manda?" Panggil seorang siswa di koridor sekolah.

Manda dan kedua sahabatnya berbalik badan menatap cowok yang memanggil nya. Saat ini mereka akan ke kantin setelah jam istirahat berbunyi 2 menit yang lalu.

Cowok itu berjalan ke arah Manda. "Lo di panggil sama buk Vivi. Suruh ke ruangan nya" ujar Wisnu nama cowok itu.

"Mau ngapain? Gue sibuk" tanya Manda dingin.

"Gak tau, di suruh panggil lo ke ruangannya"

"Tap-"

"Lo dengar, kan? Kalo kita sibuk! Pergi sana!" Sahut Yuki dingin.

"I-iya" ujarnya takut lalu melenggang pergi dengan cepat.

Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka menuju kantin. Tiba di kantin, mereka langsung di sungguhi keberadaan adik kelas mereka, siapa lagi kalo bukan Moza.

Wajah angkuh Moza, memperlihatkan bahwa ia sedang menantang kakak kelasnya.

"Minggir!" Perintah Illy dengan aura tak suka.

"Seharusnya kalian yang minggir. Gue yang lewat sini duluan"

"Kita gak mau nyarih ribut. Minggir atau lo tau akibatnya"

Moza tetap keukuh tak mau menggeser tubuhnya memberikan jalan ke mereka bertiga. Hal itu membuat Illy semakin kesal.

Yuki maju selangkah lalu menatap Moza dengan senyum seringai. Ia lalu menjambak rambut Moza dengan senyum sinis.

"Kesabaran gue udah habis dengan kelakuan lo. Dikasih hati minta jantung. Jangan pernah main-main sama kami" ujar Yuki yang semakin menjambak rambut Moza.

Moza menatap wajah Yuki dengan menahan rasa sakit di kepalanya. Wajah angkuh selalu ia perlihatkan membuat, Yuki semakin bersemangat menjambak rambutnya.

"Jangan kira kalian kakak kelas yang di segani banyak orang, membuat gue takut ke kalian. Sama-sama di ciptakan dari tanah, kenapa gue harus takut sama kalian?" Tanya Moza menantang.

Senyum seringai Yuki dengan tatapan tajam. "Nyali lo kuat juga hadapi kita bertiga. Gue salut sama lo. Tapi... Hari ini hidup lo gak semanis dulu. Lo? Gue pastikan akan menderita" tutur Yuki lalu melepaskan jambakannya dan menatap Moza tajam.

"Gue, gak akan, takut, sama kalian bertiga" ujar Moza yang menekankan setiap katanya.

"Kita liat aja. Sebesar apa keberanian lo?" Seru Illy sinis.

"CK! Mental kerupuk aja bangga" balas Moza sinis.

Manda muak jika di kata-katain di depan umum seperti ini. Ia maju dengan wajah datar dan mata tajam menatap Moza.

Bug!

Manda menendang tubuh Moza keras membuat si empu tersungkur ke lantai. Seluruh kantin yang menyaksikan itu menatap Moza dengan berbagai ekspresi.

Moza meringis saat merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Ia menatap wajah Manda dengan mata sayu. Rasa sakit yang di deritanya, tak mampu membuat ia bangun dari lantai.

Manda berjongkok di depan Moza. Wajah datar dan mata tajam ia perlihatkan.

"Peringatan untuk lo. Ini gak ada apa-apa nya atas sikap lo terhadap kami bertiga. Jika lo masih mau nyari masalah sama kita bertiga? Lo harus siap dengan apa yang gue lakuin ke lo!" Seru Manda tajam.

My boyfriend is a psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang