BAB 21

3.1K 178 3
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk^^

Typo tandai.







HAPPY READING
















Tok tok

"Dek?" Panggil Daffa di depan pintu kamar Manda.

Ia dan Raffa baru pulang dari kantor dan kini, ia berdiri depan pintu kamar adiknya, setelah selesai bersih-bersih.

Manda yang di dalam kamar terkejut dengan kedatangan kakaknya.

"Aduh! Kak Daffa udah datang lagi. Bas, bangun woy! Kakak gue udah pulang" seru Manda lalu menepuk pipi Bastian.

Bastian yang nyenyak tertidur, sedikit terusik lalu tertidur lagi. Cowok itu hanya bergumam pelan dan kembali memeluk tubuh Manda dengan erat.

"Bas, ihh! Bangun woy! Kakak gue di depan pintu" seru Manda dengan kesal.

"Biarin aja, elah"

"Sinting lo?! Lo mau mati hah?! Kakak gue jahat, woy!" Seru Manda lalu mendorong tubuh Bastian agar melepaskan pelukan nya.

"Lo lupa waktu itu gue mau buat lo mati? Sans aja. Kakak lo gak setara sama kejahatan yang gue lakuin selama ini" balas Bastian kelewat santai lalu kembali memeluk tubuh Manda.

Tok tok

"Adek?" Panggil Daffa.

"Bas, bangun ihh! Gue mau bangun" ujarnya dengan berusaha melepaskan pelukan Bastian.

"Bas!!" Bentak Manda saat merasakan sakit di bagian lehernya.

Bastian yang mengigit leher Manda itupun, tersenyum kecil di balik leher Manda.

Sedang di luar kamar, Daffa mendengar suara adiknya.

"Manda? Kamu kenapa dek?! Kamu sama siapa di dalam? Kaka masuk, ya?" Tanya Daffa panik lalu mencekal gagang pintu namun terkunci dari dalam.

"Kenapa kak?" Tanya Raffa yang baru keluar dari kamarnya saat mendengar suara kakaknya.

"Ada kunci cadangan nggak?" Tanya Daffa balik.

"Nggak ada. Emang Manda kenapa?" Tanya Raffa lagi.

"Bantu kakak dobrak nih pintu" pinta Daffa lalu mulai mengambil ancang-ancang.

Raffa yang masih bingung itupun langsung ikut mendobrak pintu kamar adiknya. Soal ganti urusan belakangan, bahkan mereka bisa menggantinya dengan lebih bagus.

Brak!

Dalam satu dobrakan, pintu pun langsung terbuka. Melihat adik mereka yang meringis kesakitan langsung mereka berlari menuju tempat tidur Manda.

"Ambil kotak p3k!" Pinta Daffa ke Raffa saat mereka tiba di atas kasur Manda.

Raffa mengangguk dan turun untuk mengambil kotak p3k namun, bukan mengambil kotak p3k. Ia keluar dari kamar Manda, padahal kotak tersebut ada di laci kamar Manda.

Raffa kembali bersama Hana yang ikut panik. Hana masuk sambil membawa kotak p3k. Ia langsung duduk di samping putrinya.

"Kenapa sampai bisa kaya gini?" Tanya Hana khawatir.

Manda meringis saat jidatnya di tahan oleh mommy nya.

"Tadi ke pentok pintu, mi" bohong Manda. Sebelum pintu kamar terbuka. Bastian telah menyayat jidat Manda dengan pisau lipatnya dan pergi meninggalkan Manda.

My boyfriend is a psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang