BAB 41

2.3K 138 2
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk^^

Typo tandai.






HAPPY READING











Tiba di gudang tempat biasa calon suaminya itu berburu mangsa. Manda dan kedua sahabatnya keluar dari mobil mereka. Ia melihat Bastian sedang berdiri bersama Hans sembari tersenyum manis kepadanya. Ia berjalan lalu memeluk tubuh calon suaminya dengan mengecup singkat bibir Bastian.

"Ayo, sayang. Aku udah gak sabar mau ambil ususnya untuk aku kasih ke, Shiro" ujar Manda setelah melepas pelukan mereka dan segera mengajak nya masuk.

Bastian mengangguk dan mereka semua berjalan masuk. Tiba di dalam, Manda menatap Moza dengan senyum sinis.

"Heh! Bangun lo!" Seru Manda sembari menendang kaki Moza kuat agar gadis itu bangun.

Moza membuka matanya dan menatap Manda kaget. "Ggggmmh" ujar Moza tak jelas karena mulutnya di beri lakban hitam.

Manda membuka lakban itu secara paksa membuat si empu meringis. Ia menatap Manda dengan tatapan penuh kebencian. "Dasar, JALANG! Berani lo main sekap. Hah! Gak bisa secara terbuka? Sampai harus sekap gue kaya gini?!" Seru Moza dengan emosi.

"Hahah! Mau secara terbuka? Gue jabanin! Ya kali gue gak berani!" Seru Manda dengan tawa mengejek.

"Hans, tolong bukain tali nya. Gue mau liat seberapa? Hebatnya dia sama gue!" Titah Manda yang langsung di turuti Hans.

Saat tali di lapas, Moza menatap Manda dengan senyum smirk. Ia maju dan langsung melayangkan satu bogeman mentah ke wajah Manda.

Manda yang mendapat serangan mendadak menahan rasa perih di hidung nya. Hidung nya terasa kempas kempis dengan darah segar yang keluar begitu saja. Hal itu membuat mereka semua kaget dan menatap tajam ke Moza. Bastian maju dan ingin menghajar habis-habisan gadis di depannya urung, saat Manda menahannya.

"Aku aja, kalian gak usah ikut campur" titah Manda lembut namun terkesan tegas tak mau di bantahkan.

Bastian memilih mundur dan mengawasi calon istrinya dari belakang. Jaga-jaga jika gadis di depannya berbuat lebih ke tunangannya.

Manda berdiri tegak sembari menyeka darah di hidungnya. Ia menatap Moza tajam. Tak mau berbasa-basi lagi, karena menurut nya membuang-buang waktu. Ia melangkah maju dan menendang perut Moza.

Bukh!

Moza tersungkur ke belakang dan hampir jatuh, jika tak segera menyeimbangi dirinya. Ia menatap Manda yang berjalan ke arah nya dengan tatapan tajam.

Bukh!

Manda kembali menendang tubuh Moza dan berhasil, membuat tubuhnya tersungkur ke lantai yang begitu kotor.

Bukh!

Tak mau memberi cela untuk Moza. Ia kembali menendang perut Moza.

Bukh!

Bukh!

Bukh!

Bukh!

Buh!

Bkuh!

Bukuh!

Bagaikan kesurupan setan para korban calon suami nya. Manda, terus melayangkan tendangan super attahalilintar nya itu ke tubuh tak berdaya Moza.

My boyfriend is a psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang