BAB 20

3.3K 199 4
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk^^

Typo tandai.






HAPPY READING















"Berhenti!!" Seru Yuki lantang yang membuat mereka langsung berhenti.

"Balik ke tempat kalian masing-masing" pinta Daniel tegas.

Para arwah mulai menghilangkan meninggalkan arwah yang di tugaskan Daniel. Daniel kembali menatap putrinya.

"Kamu masuk ke dalam dan jangan keluar" pinta Daniel tegas.

"Iya, pah" Yuki masuk di ikuti Ify.

Daniel berjalan ke arah arwah yang ia tugaskan. "Kerjakan dengan baik, jangan buat kesalahan" desisnya yang langsung pergi meninggalkan mereka.

Daniel kembali masuk ke dalam rumah dan menuju kamar Manda. Ia berjalan mendekati kedua sahabatnya dan mulai memejamkan mata lalu membacakan mantra.

Di lain tempat. Seorang gadis yang sekarang bersama lelaki di dalam mobil.

"Kita mau kemana?" Tanya Sofia dengan senyum yang tak pernah pudar dari bibirnya.

"Kamu mau kemana?" Tanya Bastian balik dengan wajah datar.

"Ikut kakak aja" balasnya.

"Oke" Bastian langsung menancapkan gas mobilnya, ia sudah tidak sabar untuk ini.

Sekarang mereka telah sampai di sebuah gedung yang sangat kumuh. Gedung yang sangat di sukai Bastian.

"Tempat apa ini, kak?" Tanya Sofia, pandangan nya ia edarkan ke semua arah untuk melihat bangunan tua ini.

"Masuk aja, jangan liat dari luarnya tapi liat dari dalamnya" ujarnya dingin lalu menuntun Sofia masuk ke dalam.

Saat tiba di dalam gedung, Sofia di buat takjub dengan dekorasi yang sangat indah.

"Ayo masuk" ajak Bastian.

Mereka masuk lebih dalam lagi, sampai mereka tiba di sebuah ruangan. Bastian menutup mata Sofia dengan kain yang entah ia ambil dimana.

Sofia hanya senyum dengan apa yang dilakukan Bastian terhadapnya. Bastian mulai melakukan kegiatannya.

"Jangan bergerak" pinta Bastian saat Sofia mulai bergerak. Sofia langsung mengangguk dan diam.

Setelah selesai dengan apa yang dilakukannya. Bastian keluar tak lama, Hans masuk dengan membawa keperluan nya di dalam sini.

"Kak?" Panggil Sofia.

Hans mendekat kan wajahnya ke wajah Sofia lalu beralih ke kuping gadis itu. "Jangan berisik, kamu cukup diam dan nikmati apa yang aku lakukan terhadapmu" bisik Hans.

Sofia menelan salivanya dan mengangguk. Hans tersenyum manis dan mulai melakukan kegiatannya. Memasukkan benang ke jarum lalu menatap Sofia dengan seringainya.

Menaruh jarum ke tempat semula lalu mengambil kater kecil, ia kembali menatap Sofia penuh gairah. Bukan gairah yang kalian maksud tapi gairah yang ia maksud.

Mendekati gadis itu dan langsung melakukan aksinya. Menyayat dahi Sofia lalu beralih ke pipi mulus gadis itu.

"Arghh! Ap-a ya-ng ka-ka lakukan?" Tanyanya kaget.

"Aku sudah menyuruh mu untuk diam dan nikmati saja apa yang aku lakukan" ujar Hans lalu melanjutkan kegiatannya.

"Arghhh! Kak sa-sakit" lirihnya dengan air mata menahan sakit.

My boyfriend is a psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang