BAB 19

3.3K 192 1
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk^^

Typo tandai.








HAPPY READING











Sejak jam kimia berlangsung 1 jam yang lalu. Manda terus saja melamun. Ucapan adik kelas tadi terngiang-ngiang di kepalanya, entah dalam dasar apa ia sampai kepikiran dengan ucapan adik kelasnya. Bukan ia cemburu atau apalah itu, toh kenapa harus cemburu, pacar bukan, kan? Ia terus berusaha fokus kedepan tapi tetap saja tidak bisa.

Illy yang duduk sebangku dengannya menoleh ke arahnya dan menyikut lengannya. "Lo kenapa?" Bisik Illy. Takut terdengar oleh guru yang terkenal killer.

Manda langsung menoleh saat tersadar dari lamunannya, ia balik menatap sahabatnya "gak kenapa-kenapa" balasnya singkat dan langsung menatap kedepan.

"Yakin lo?" Tanya Illy yang tak yakin.

"Iya" jawabnya dengan malas lalu berdiri dari bangkunya. Ia berjalan ke depan untuk keluar dari kelas menuju UKS. Kepalanya tiba-tiba sakit dan ia butuh istirahat. Saat sampai didepan, guru yang mengajar di dalam kelas mereka terhenti karena mendengar suara Manda.

"Pak, saya mau izin ke UKS. Kepala saya sakit" izinnya. Tanpa minta izin pun ia bisa keluar tapi saat ini ia malas untuk berdebat.

Guru yang terkenal killer itupun menatap Manda dan langsung memberi izin kepada muridnya yang terkenal nakal. "Silahkan". Balasnya dan langsung kembali menerangkan.

Manda keluar dan langsung di ikuti dua sahabatnya. Saat tiba didepan UKS. Manda merasakan kepalanya yang amat sangat sakit. Yuki dan Illy yang sempat berada di sampingnya langsung membawa Manda masuk ke dalam UKS dan membaringkan nya ke atas brankar UKS.

Manda terus saja meringis kesakitan. Tiba-tiba ia terbangun dari tidurnya dan menatap kedua sahabatnya. Illy langsung memberikan air ke sahabatnya yang langsung di teguk sampai abis.

"Lo kenapa? Liat masa depan?" Tanya Illy khawatir.

Manda mengangguk dan memberikan gelas ke Illy. "Gue liat, seorang cewek mati di bunuh tapi aneh. Gue gak bisa liat orang yang bunuh tuh cewek"

"Lo tau cewek itu?" Tanya Illy.

Manda menggeleng tak tau. "Tapi gue rasa pernah ketemu tuh cewek tapi, dimana, ya?" Ujarnya.

"Udah jangan terlalu ambil pusing. Lo istirahat aja" pinta Yuki yang sedari tadi hanya mendengar perbincangan kedua sahabatnya. Ia membantu membaringkan tubuh Manda dan setelah itu, ia duduk di salah satu kursi yang berada di dalam UKS.

"Apa perlu gue bantu? Cari tau tuh cewek yang di katakan, Manda?" Tawar Ify yang ikut duduk di samping Yuki.

"Gue rasa sih harus. Karena gue gak mau cewek itu mati dan ikut bergabung sama kalian para arwah. Terus nggusik gue di malam hari" ujar Yuki santai. Ia kemudian mengeluarkan handphone nya.

Ify yang mendengar itu hanya mengerucutkan bibirnya tak terima. "Mereka yang nggusik lo, bukan gue" ujarnya tak terima.

"Terserah lah. Tapi gue mau lo harus cari tau tuh cewek"

"Yaudah gue pergi dulu" pamit Ify yang di angguki Yuki kemudian, ia langsung menghilang.

🐶🐶🐶

Kringgggg Kringgg

Bel tanda Istirahat telah berbunyi. Membuat para siswa berhamburan keluar kelas untuk ke kantin.

My boyfriend is a psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang