Assalamu'alaikum millenial's!
Jangan lupa vote.
***"Pagi.." Sapa Syazhana pada keluarganya yang sedang sarapan.
"Pagi, Sayang." Jawab Azzam, Papa Syazhana yang tersenyum manis pada anak gadisnya.
"Pagi.." Syabella-Umma, yang sibuk menata nasi serta lauk yang sudah ia masak untuk sarapan hari ini.
Sementara Kakaknya, hanya membalas deheman pelan.
Syazhana teduduk di samping Kakaknya yang sibuk dengan gawainya. Ia menyenggol lengan kakaknya pelan, membuat sang empu mencebik kesal. Syazhana pagi-pagi gini sudah membuat masalah saja.
Tidak ada obrolan yang terdengar ketika makan, hanya dentingan sendok saja yang mengiringi. Ketika sesi sarapan sudah berakhir, kini adalah waktunya sesi membujuk sang Papa untuk mengantarkan dirinya ke sekolah.
"Aku berangkat sama Papa, ya?" Syazhana menggoyangkan lengan Papa nya di hadapannya.
Papa nya terguncang saat hendak minum, membuat air putihnya yang ia pengang sedikit keluar dari tempatnya. Azzam menghela nafasnya, "Enggak bisa, sayangku.." Pernyataannya membuat Syazhana menunduk lesu.
"Umma.." Rengeknya mendongak untuk meyakinkan Umma.
"Papa ada rapat, dek. Sama Kakak aja ya?" Umma nya sambil menaruh gelas ke wastafel dapur.
Syazhana melirik Askhara, "Gue anterin.." Katanya ketika adiknya ketahuan melirik dirinya.
Syazhana berdecak sebal, "Yuk, berangkat!" Ajaknya Askhara menyambar jas mahalnya. Lalu ia mencium Pipi kedua orangtua nya dan juga menyalimi nya.
Syazhana melakukan hal yang sama namun tidak terlihat antusias, "Syazha males ah sama Papa." Katanya ketika sudah melakukan itu.
Azzam tekekeh sebentar, "Besok Papa yang anter, janji." Azzam menautkan jari kelingkingnya dengan sang Putri. Syazhana membalas dengan perasaan yang senang.
"Okedeh, janji ya!"
Azzam mengecup pipi Syazhana singkat, "Janji."
Askhara dan Syabella menatap objek iti hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum. Askhara yang berada di belakang dua manusia itu menarik tas Syazhana agar cepat beranjak pergi ke sekolah.
"Come on little girl.."
***
Syazhana mengambil kertas di dalam mistery box, sebenarnya itu hanya nomor duduk. Mereka sepakat untuk rolling tempat duduk seminggu sekali. Syazhana mendapatkan nomor 11, ia menghitung mencari urutan kursi yang sudah di pasang nomor nya setiap meja.
Ia menghampiri Nara, "Ra, kamu nomer berapa?" Tanya nya, padahal sudah jelas bahwa terdapat angka nomor tiga di meja Nara. Mata Syazhana minus, dan sedang tidak memakai kacamata.
"Tiga. Lo berapa?" Jawab Nara, dan bertanya.
"Sebelas," Katanya menyapu pandangannya dengan mata yang memincing.
Nara menghembuskan nafas malas, "Sebelas di sebelah meja gue." Katanya membuat Syazhana ber-oh ria dan menyengir menampilkan gigi nya yang rapi.
"Makasih."
Syazhana menempati kursinya, di sampingnya sudah ada tas ala pria disana, yang ia yakini hari ini ia duduk dengan cowok.
Tak lama seorang cowok dengan pakaian seragam sedikit urak-urakan mendekati Syazhana dan duduk di sebelah Syazhana namun menjaga jarak diantaranya. Syazhana mendelik terkejut, saat ia tau siapa yang ada di sampingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/267778721-288-k684368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Syazhana
Teen Fiction"Sholat, berduaan mulu!" Cibir Syazhana pada suaminya yang tengah makan di kantin dengan perempuan lain. "Sholat bos, berduaan mulu! Ketiga nya setan lho!.." Sambar Arga di belakang Syazhana yang sama dengan dirinya membawa setumpuk buku paket bahas...