Chapter 42

2.7K 291 53
                                    

hai hai,

Selamat malam readers kesayangan author! btw dirumah kalian pada hujan ga sih?

Buat yang daerah rumahnya juga di guyur hujan, nih author kasih yang galau-galau biar makin kerasa hehe

Happy reading semuaa, don't forget to vote, comment, and follow akun author naa!🙏❤️💓

~

1 Minggu kemudian......

Setelah mew dioperasi, mew dipindahkan ke ruangan khusus karena kondisi mew yang tidak memungkinkan untuk berada di ruang inap, alhasil mereka hanya bisa melihat mew dari luar kaca, dan jika ada yang ingin masuk hanya boleh 1 orang per harinya dan orang itu selalu kekasihnya, gulf kanawut.

Semenjak mew berada di rumah sakit, gulf tinggal di apartemen bersama mild karena jika ia sendiri maka gulf akan melupakan waktu makannya seperti yang ia lakukan belakangan ini, pipi gembul milik gulf kini terlihat menirus, berat badannya juga turun drastis.

Bukan hanya jadwal makannya yang berantakan tetapi jadwal tidurnya justru lebih berantakan, insomnia gulf belakangan ini selalu kambuh sampai sampai gulf harus mengonsumsi obat tidur nya kembali.

Gulf memang masih ceria seperti biasanya, tapi siapa yang tahu jika ia melakukan itu untuk menutupi lukanya? ia tidak ingin membuat orang disekitarnya merasa khawatir kepada dirinya, alhasil gulf selalu berusaha untuk terlihat bahagia di depan mereka.

Tapi gulf tidak tau saja bahwa yang ia lakukan sekarang justru semakin membuat mereka merasa khawatir.

Seperti biasanya, setelah gulf selesai kuliah dan beres beres ia akan menjenguk kekasihnya seperti yang ia lakukan saat ini...

"selamat malam phi mew" ucap gulf yang baru masuk dengan mengenakan pakaian khusus.

Gulf pun langsung duduk di kursi yang disediakan disana dan langsung membawa tangannya untuk menggenggam tangan mew.

"phi mew ini gulf na" kata gulf sambil mengecup punggung tangan mew yang terasa dingin.

"apa mimpi phi terlalu indah hingga phi betah untuk menutup mata phi?" tanya gulf sambil melihat wajah mew yang kini sudah bersih dari bekas luka.

"apa phi tidak rindu dengan gulf? apa phi sudah tidak peduli dengan gulf?" ucap gulf sambil membelai wajah mew lembut.

"gulf sangat rindu phi na.....hari hari gulf sangat hampa jika tidak ada phi mew" ucap gulf yang mulai menitikkan air matanya.

Gulf pun menghela nafasnya yang terasa berat, ia sebenarnya sudah lelah selalu menangis, ia sebenarnya tidak mau selalu terlihat lemah didepan kekasihnya, tapi mau bagaimana lagi hatinya selalu teriris saat melihat kondisi mew yang tidak kian membaik.

"phi cepat bangun na.....hiks.....phi tidak boleh tidur lama lama na" Isak gulf sambil memeluk tubuh mew dan menghirup aromanya dalam, setidaknya gulf masih bisa mencium bau mew setiap harinya.

Gulf pun kembali mengeluarkan unek uneknya kepada mew yang masih setia menutup matanya.

Ting tong

Bel ruangan mew berbunyi dan artinya jadwal gulf menjenguk sudah habis.

"ah tidak terasa sudah 15 menit aku disini" ucap gulf sambil melepas pelukannya dan menyeka air matanya.

"gulf pergi dulu na phi.....cepat sembuh na.....gulf sayang phi" ucap gulf sambil mencium kening mew lama.

Setelah itu gulf pun keluar ruangan dan mengganti bajunya lalu pulang kembali ke apartemen.

Memories☀️🌻(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang