"Horeeeee" sorak para siswa dan siswi dihari kelulusan mereka, mereka semua terlihat sangat gembira karena bisa lulus dari sekolah yang mereka rasa sangat memuakkan, ada yang sedang coret mencoret baju, saling berpelukan, menyanyi bersama, berjoget joget bersama, ada juga yang sedang menangis bersama, mereka menangis bukan karena mereka sedih akan meninggalkan sekolah ini tetapi mereka bersedih karena jika mereka lulus mereka akan sulit untuk bertemu satu sama lainnya, ada pula yang merasa tegang karena pengumuman untuk masuk universitas yang mereka pilih akan segera diumumkan, seperti yang sedang dirasakan oleh kedua sejoli ini.
"ai shiaaaaaa guppp" teriak mild saat melihat Gulf ikut bernyanyi dengan teman teman yang lainnya. Gulf yang merasa namanya di teriakkan pun menoleh ke arah mild yang sedang memicingkan mata ke arahnya.
"alaiwah mild, kenapa pakai teriak teriak hah!" jawab Gulf sambil menyentil jidat jenong mild.
"ouhh, apa kau lupa hah? satu jam lagi pengumumannya akan keluar, apa kau tidak merasa takut?" ujar mild sambil menatap Gulf dengan serius.
"astagaaa, kenapa kau baru bilang mild, trus kita harus ngapain? dimana diumuminnya? lalu bagaimana jika kita tidak diterima" ujar Gulf dengan nada sedih.
"oihhh jangan berkata seperti itu gup, kau membuatku tambah panik, tapi apapun itu kita sudah berjanji bukan akan terus berteman dan berjuang bersama" ujar mild sambil berusaha untuk tetap tenang.
"hmmm, tapi aku tetap berharap kita bisa masuk universitas itu bersama dan aku yakin 100% kita bisa, semangatt!!!!" ujar Gulf sambil memamerkan senyum manisnya dan tentu saja dibales oleh mild dengan senyum yang tak kalah manisnya.
~
"Mild kemarilah cepat! lihat ini, ini nama kita mild, kita keterimaaaaaa, huaaaaa aku jadi ingin menangis" teriak Gulf pada mild yang masih mencari cari nama mereka di papan Mading yang lain.
"Benarkah? astaga aku benar benar tidak percaya, terimakasih tuhan, ini benar benar awal yang baik untuk kita berdua" ujar mild sambil memeluk tubuh ramping Gulf.
" ya benar, ku harap ini awal yang baik :)" ujar Gulf dengan nada seperti memohon?
~
Setelah Gulf merayakan pesta kelulusan bersama teman temannya ia langsung pergi kerumah sakit untuk menjenguk satu satunya orang yang sangat ia sayangi, ibunya.
Gulf dengan wajah yang sumringah berjalan melewati lorong lorong rumah sakit untuk ke kamar rawat ibunya untuk memberi tahu kabar yang sangat menggembirakan ini, tetapi saat ia sudah hampir sampai di kamar rawat ibunya, ia melihat dokter dan suster berlarian masuk ke ruang rawat ibunya, Gulf yang melihat itu langsung panik dan berlari untuk masuk ke ruang ibunya tetapi langsung di tahan oleh para suster di sana.
"apa yang terjadi sus, kenapa dokter lari lari seperti itu ke kamar ibuku? apa yang terjadi dengan ibuku sus?" tanya Gulf dengan air mata yang sudah berlinang sambil menggoyangkan bahu sang suster.
"mohon bersabar tuan Gulf, ibu mu tadi sempat koleps, tapi tuan tenang dulu karena dokter akan melakukan yang terbaik untuk ibu tuan, saya permisi" ucap suster tersebut sambil menepuk pelan pundak Gulf berharap ia bisa sedikit lebih tenang lalu pergi meninggalkan Gulf yang terdiam di depan kamar rawat ibunya.
ibu, kumohon bertahan sedikit lagi Bu, sedikit saja lagi bu, aku membawa kabar baik untukmu bu, aku keterima masuk universitas impianmu bu ,aku mohon bertahanlah untukku bu kali ini saja aku mohon -batin Gulf
~
setelah dua jam menunggu dokter memeriksa ibu Gulf, akhirnya dokter itu pun keluar dari kamar rawat ibu Gulf dengan keringat yang sudah bercucuran dan wajah yang lelah.
"Bagaimana dok, bagaimana keadaan ibu saya? dia baik baik saja kan dok, saya sudah boleh masuk kan dok?" ujar Gulf dengan nada memohon berharap jika ia bisa melihat ibunya tersenyum ketika mendengar kabar baik yang dibawa oleh dirinya.
"Saya mohon maaf sebesar besarnya, Kanker darah ibu mu sudah benar benar ganas dan saya sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi untuk saat ini" ucap sang dokter sambil menundukkan kepalanya.
oh tidak apa apaan ini, kenapa dokter ini terlihat seperti seorang yang sangat putus asa sekarang.
"apa maksudmu dok, tolong jelaskan dengan benar, apa maksud perkataan mu itu dok" teriak Gulf kepada dokter tersebut sambil menarik kerah sang dokter.
"Saya mohon maaf, tapi ibu mu sudah tidak bisa di selamatkan." ucap dokter tersebut sambil mengusap punggung Gulf.
Deg
hahaha lucu sekali bukan semesta mempermainkan pemuda satu ini, tidak kah cukup penderitaannya selama ini? apakah itu semua masih kurang? apakah tuhan membencinya? apakah dia tidak berhak bahagia? apakah Gulf tidak bisa merasakan bahagia bersama orang yang di sayangi? kenapa selalu seperti ini? kenapa dia selalu di tinggalkan oleh orang yang di sayang? apakah dia memiliki kesalahan di kehidupan sebelumnya sehingga dia harus menerima hukuman sekarang ini? entahlah yang dia ingin sekarang adalah memeluk orang yang ia sayangi untuk terakhir kalinya.
setelah mendapat jawaban dari sang dokter tersebut, Gulf langsung melepas kasar tangan ia yang sedang memegang kerah sang dokter dan langsung berlari masuk kedalam kamar untuk melihat ibunya untuk yang terakhir kalinya.
"ibu, ini aku bu, aku datang untuk memberi kejutan untuk ibu, tapi sepertinya aku lah yang terkejut disini bu, ibu maafkan aku bu, maafkan aku karena telat datang kesini bu, apa kau tau bu? aku baru saja diterima masuk universitas yang ibu inginkan, aku sudah mencapai keinginan ibu, tapi kenapa bu? kenapa ibu pergi sebelum aku bisa memberi tahu kabar ini bu? kenapa ibu pergi sebelum kita merayakan kelulusan aku seperti yang sudah ibu janjikan, bahkan ibu berjanji untuk sembuh jika aku diterima masuk universitas, kenapa Bu?" ucap Gulf sambil menyeka air matanya, ia tidak ingin terlihat seperti anak yang cengeng di depan ibunya.
"aku tau ibu selama ini sudah berjuang untuk ku, maaf bu jika aku terkesan egois, tapi aku tidak bisa bu, bagaimana aku bisa hidup tanpamu bu? siapa yang akan membela jika aku dihina bu? siapa yang akan memberikan semangat ketika aku sedang putus asa bu? siapa yang akan selalu mendengarkan kelu kesahku menghadapi dunia yang keras ini bu? siapa yang bisa aku jadikan tempat bersandar selain mu Bu?" tangis Gulf pecah ia sudah tidak bisa menahan lagi perasaan sakit yang ia rasakan sekarang, rasanya dunia sangat tidak adil untuknya.
"sekali lagi aku minta maaf bu karena selalu menyusahkan ibu selama ini, aku minta maaf karena tidak bisa membahagiakan ibu, aku minta maaf karena menjadi anak yang egois yang selalu ingin bersama mu bu, tapi kali ini sepertinya aku sudah tidak bisa egois bu, tuhan lebih menyayangi mu bu dan aku sudah tidak bisa berbuat apa apa, aku harap ibu bisa tenang disana, sekarang ibu sudah tidak merasakan sakit lagi aku harap ibu bahagia disana." ucap Gulf sambil mencium punggung tangan sang ibu yang sudah mendingin.
"dan aku akan mencoba untuk bahagia disini, Selamat tinggal bu, aku mencintaimu sangat bu." ucap Gulf dengan sesegukan sambil memeluk tubuh ibunya yang sudah kaku dan dingin.
~TBC~
hai hai,
segini dulu untuk chapter 1 nya karena otakku lagi buntu hehe, terimakasih buat yang udh mampir di cerita aku ini ^^
Gimana chapter ini? apakah aneh?
jangan lupa untuk follow, vote, dan komen yaa..
see youuu.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories☀️🌻(END)
Teen Fiction[21+] Bagaimana ketika dua orang yang sama sama memiliki kenangan masa lalu yang pahit dipertemukan? apakah mereka bisa berdamai dengan masa lalu mereka dan membuat cerita indah dimasa yang akan datang? hai hai, selamat datang di cerita pertama aku...