Chapter 3

5.6K 494 27
                                    


Pagi ini udara terasa sangat dingin dan sejuk, membuat siapa saja pasti malas untuk sekedar membuka mata terlebih lagi hari ini adalah hari Minggu yang pastinya digunakan oleh semua orang untuk istirahat dan mengumpulkan energi yang sebelumnya sudah terkuras banyak.

Tapi tidak untuk pria satu ini, pagi pagi sekali dia sudah sibuk mempersiapkan pindahannya ke penginapan yang disediakan oleh kampusnya, besok adalah hari pertama ia ospek yang artinya itu akan menjadi awal untuk dia memulai hidup yang baru terlebih lagi sekarang ia hanya seorang diri.

ya benar, dia adalah Gulf Kanawut sosok pemuda manis yang sangat kuat, ia baru saja berduka atas kematian ibunya tetapi ia tidak mau terpuruk akan keadaan, ia sudah berjanji kepada ibunya bahwa ia akan sukses, dan jalan untuk sukses salah satunya adalah melanjutkan untuk kuliah.

Oleh karena itu ia terpaksa untuk menjual rumah ibunya, awalnya dia tidak rela untuk menjual rumah yang berisikan memory bersama ia dan ibunya tetapi ia dipaksa oleh keadaan, jarak rumahnya dengan kampusnya cukup jauh yang artinya akan membutuhkan ongkos yang banyak, dan dia juga butuh uang untuk kelangsungan hidupnya nanti, alhasil dia akhirnya menjual rumahnya dan menyewa penginapan yang disediakan oleh kampusnya.

"Mild bagaimana ini? apalagi yang harus aku bawa?" tanya Gulf kepada mild yang sedang asik bermain game di handphone nya.

Mild memang menginap kemarin malam, karena dia bilang dia akan membantu Gulf untuk pindahan tetapi yang dia lakukan sejak tadi hanyalah bermain game.

"bawalah yang hanya kamu perlukan Gulf, jangan terlalu banyak" jawab mild yang masih fokus dengan gamenya.

"hmm baiklah, tapi bisakah kamu membantu ku mengangkat ini ke mobil mu?" pinta Gulf kepada mild.

"siap gup, aku akan membuka mobil ku dulu kalau begitu" jawab mild sambil melempar asal handphone nya dan berlari keluar menuju mobilnya.

Sebenarnya mild sudah meminta gulf untuk tinggal dirumahnya tetapi tentu saja gulf menolak karena merasa tidak enak dengan mild, mild sudah membantu banyak di kehidupan gulf selama ini, dia tidak ingin menjadi seseorang yang berkegantungan dengan orang lain, ia ingin bisa hidup mandiri, jadilah mild membantu gulf untuk mewujudkan itu semua. (sisain satu temen kyk mild plis)

~

Berbeda dengan tempat yang satu ini, pagi pagi sekali sudah ada keributan disini.

"Yak kenapa AC ku mati hah?! lalu kenapa lampu ini juga mati" pekik singto yang merasa ada yang tidak beres lalu berjalan keluar kamar ingin mengecek kenapa bisa listrik mati seperti ini.

"aduhh off bagaimana ini, kau dengar kan teriakkan singto sepertinya dia sudah menyadarinya, bisakah kau percepat?" tanya Tay kepada off yang sedang berusaha memperbaiki saklar listriknya.

"aii shiaaa ini semua salah kamu tay, ini semua salah tangan laknatmu itu, mengapa kamu bisa sangat ceroboh seperti ini hah?!" omel off kepada Tay yang sedang celingak celinguk memeriksa keadaan, ia takut ketauan oleh singto dan mew.

Flashback on•

Pagi tadi Tay bangun lebih awal lalu ia berniat untuk membuat segelas kopi hangat untuk dirinya sendiri, saat ia sedang memegang termos air panas yang sudah kebuka ia mendengar handphone berbunyi tanda panggilan masuk, ia pun berjalan menuju meja dekat tv tempat handphone nya yang sedang di cash, dan jangan lupa bahwa ia masih membawa termos itu ditangannya.

Tay tersenyum melihat bahwa yang menelepon adalah New kekasihnya, ia berniat untuk mengambil handphone nya tetapi sepertinya ia sedang sial sekarang, karena termos yang berisi air panas tersenggol tangan satunya lalu tumpah ke handphone nya dan tiba tiba...

Memories☀️🌻(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang