#18 : "Perhatiannya"

9.9K 817 11
                                    

Aisha dirawat di rumah sakit selama dua hari untuk memulihkan kondisinya. Selama dirawat itu juga, ia mulai berkonsultasi dengan dokter spesialis kanker untuk menangani kankernya. Seperti yang dikatakan Dokter Chandra kemarin, kankernya sudah hampir memasuki stadium dua, jadi kemoterapi harus dilakukan sesegera mungkin agar kankernya tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Sesuai arahan dokter itu, Aisha dijadwalkan menjalani enam sesi kemoterapi. Tiga sesi sebelum operasi lalu tiga sesi lainnya setelah operasi. Setiap sesi itu akan dilangsungkan satu bulan sekali, karena Aisha memerlukan waktu untuk memulihkan tubuh setidaknya tiga minggu sebelum sesi selanjutnya dilakukan. Sesi pertama kemoterapi itu sendiri dijadwalkan pada akhir November nanti, yang berarti Aisha hanya punya dua minggu untuk menyiapkan tubuhnya secara fisik maupun mental sebelum menjalani perawatan berat itu.

Selain berkonsultasi dengan dokter, Aisha tak melakukan apapun di ruang rawatnya. Ia hanya terbaring diam seperti orang sekarat dengan infus melingkari pergelangan tangannya. Ia sudah beberapa kali merengek pada Vero untuk membiarkannya pulang, karena ia sendiri tahu kondisi tubuhnya akan baik-baik saja walau tanpa dirawat di sini. Tapi Vero bersikeras mendengarkan perintah dokter yang menyuruhnya berbaring diam selama dua hari di rumah sakit ini, dan tentu saja Aisha tak punya pilihan lagi.

Sisi baiknya dirawat di rumah sakit adalah, Aisha bisa menghabiskan banyak waktu dengan Vero. Pria itu benar-benar menepati janjinya untuk menjaganya. Selama dua hari dirawat, Vero hanya meninggalkannya untuk mengambil benda-benda di rumah atau untuk makan di luar. Setelahnya, ia akan berada di sisi Aisha nyaris dua puluh empat jam. Dia juga sudah tidak lagi berbicara dengan nada dingin, suaranya sekarang cukup hangat untuk didengar. Ia juga sangat perhatian; apapun yang Aisha perlukan, ia akan segera pergi untuk mendapatkannya. Aisha nyaris merasa bahwa pria ini bukanlah Vero yang ia kenal.

Sayangnya--atau untungnya?--hari ini, adalah hari terakhir Aisha di rumah sakit. Dokter sudah mengizinkannya pulang. Namun, tepat pada hari ini juga, Vero tidak muncul seharian. Aisha tidak tahu kemana pria itu pergi karena sejak ia membuka mata di pagi hari, pria itu sudah tidak ada di kamarnya.

Aisha sama sekali tidak kecewa dengan hal itu. Ia berpikir pasti ada banyak urusan yang harus dilakukan Vero setelah dua hari penuh meliburkan diri dari pekerjaannya di kantor. Vero memang tidak pernah mengatakannya, tapi Aisha tahu bahwa pekerjaan Vero adalah pekerjaan berat yang tak bisa disepelekan. Itu terlihat dari bagaimana Vero selalu terlihat sibuk setiap waktu di rumah, jadi meninggalkannya selama dua hari pasti membuat Vero agak kelabakan untuk mengurus segalanya. Aisha tak mau menambah bebannya.

Ketika pukul empat Vero belum juga datang, Aisha memutuskan untuk keluar dari rumah sakit sendiri. Untungnya, Vero membawakan tas yang berisi ponsel dan dompetnya kemarin, jadi Aisha bisa membayar tagihan rumah sakit dan menebus obat-obatan dengan uangnya sendiri. Setelah selesai dengan urusan administrasi, Aisha memesan taksi lalu pergi dari rumah sakit itu.

Selain karena tidak ingin merepotkan Vero, ia sebenarnya memang memiliki suatu tempat yang harus di datangi.

***

Jam lima sore, Vero kembali ke rumah sakit untuk menjemput Aisha. Menurut dokter, gadis itu sudah bisa pulang hari ini.
Vero pergi pagi-pagi sekali dari kamar gadis itu hanya untuk menyiapkan sedikit kejutan untuk menyambut kepulangannya. Ia benar-benar tidak sabar untuk membawa gadis itu kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah sakit, Vero bergegas berjalan menuju kamar rawat inap dengan senyum cerah. Namun, begitu ia membuka pintu kamar rawat Aisha, ia segera tertegun ketika mendapati beberapa suster tengah merapikan kamar Aisha. Tempat itu sekosong seakan tak ada yang menempati.

"Di mana pasien kamar ini?" tanya Vero dengan bingung.

"Oh, Ibu Aisha? Dia sudah pulang."

Vero mengernyit, "Pulang?"

Just For One Year [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang