Hari ini adalah adalah ulang tahun Vero. Aisha begitu bersemangat untuk merayakannya hingga ia meminta Dokter Chandra memberinya waktu keluar dari rumah sakit agar bisa merayakan ulang tahun Vero di luar rumah sakit. Dokter Chandra tentu tak akan sanggup menolak permintaan Aisha, karena baik dirinya maupun Aisha tahu bahwa ini adalah terakhir kalinya Aisha bisa merayakan ulang tahun Vero, dan lagi kondisi Aisha juga bisa dikatakan stabil hari ini.
Mengetahui rencana Aisha, Marissa segera menawarkan diri untuk membantunya dan setelah Aisha pikir lagi, ini adalah hal yang bagus juga. Semenjak dua puluh satu tahun hidupnya, ia tak pernah merayakan apapun dengan ibu tirinya itu, ia bahkan nyaris tak pernah makan semeja dengannya. Jadi, Aisha tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.
Beberapa hari ini juga, tampaknya Vero sangat sibuk karena pengangkatan jabatannya yang akan ditunjuk secara resmi semakin dekat. Meski tentu saja pria itu selalu memiliki waktu untuk Aisha. Bisa dikatakan, daripada tubuhnya pikirannya jauh lebih sibuk. Ia bahkan sampai tidak ingat ulang tahunnya sendiri.
Bagaimanapun, bagi Aisha itu menguntungkannya karena ia bisa membuat surprise untuk pria itu, seperti pria itu dulu memberinya surprise di hari ulang tahunnya yang sama sekali tidak ia tebak. Terlebih, hari ini Vero memiliki rapat penting yang tak bisa ditinggalkan, Aisha jadi bisa menyiapkan surprise itu dengan lebih matang.
"Kita perlu belanja!" kata Aisha begitu tiba di rumah ibunya. Ia tampak seirus menatap list di tangannya.
"Mau ke mall?" ajak Kiara.
"Aisha lagi sakit, biar bibi aja yang pergi." Marissa membantahnya dengan nada tegas.
"Gak apa-apa ma, lagian aku mau milih sendiri kuenya." Aisha berkilah dengan cepat. Bagaimanapun, bagi Aisha ini adalah kali terakhir ia merayakan ulang tahun Vero, jadi ia harus terlibat dengan segalanya.
"Tapi...."
"Aku gak apa-apa, ma!" Aisha meyakinkan, kemudian segera mengambil tas dan memasangnya lalu melirik ke arah Kiara untuk meminta bantuan.
"Iya ma. Lagian kan ada aku yang bakal jaga Aisha!" tambah Kiara yang segera mengerti 'kode' dari Aisha.
"Baiklah kalau itu mau kalian," Marissa hanya bisa menggeleng pasrah. "Mama bakal nyiapin semuanya di sini."
Aisha dan Kiara segera memeluk ibu mereka itu sebelum akhirnya berjalan pergi dari rumah menuju mall.
*
Sayangnya, ekspektasi Kiara segera buyar begitu tiba di mall. Ia mengira mereka akan bisa berjalan-jalan dengan senang sambil shopping di mall ini, tapi siapa yang bisa mengira bahwa ia akan terseret kesana-kemari oleh Aisha. Selama tiga jam mereka mengelilingi mall itu, Kiara hanya sempat membeli satu baju yang diinginkannya, selebihnya ia terseret oleh permintaan Aisha untuk membeli segala macam hal.
"Jadi apa lagi yang tersisa?" tanya Kiara. Ia sudah lelah setelah nyaris tiga jam berkeliling mall, terlebih ialah yang memegang semua belanjaan berat mereka.
"Mm...." Aisha bergumam seraya melihat list-nya. "Udah sih," katanya yang mendapat sambutan helaan napas lega oleh Kiara.
"Kita pulang 'kan?" tanya Kiara lagi memastikan, kali ini nada suaranya lebih seperti mengancam.
"Iya" balas Aisha meringis.
"Eh sha...." Kiara mendadak berhenti ketika mereka di depan foodcourt. Pada awalnya Aisha mengira Kiara ingin mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum pulang, namun ternyata dugaannya salah. Kiara mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah seseorang yang berjarak beberapa meter dari mereka. "Itu Vero 'kan?" tanya Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For One Year [END]
RomanceAlvero Keshav tahu dia tidak mencintai Aisha, gadis yang dijodohkan ibunya padanya. Ia hanya menikahi gadis itu karena ayahnya menjajikan posisi CEO jika ia menikahinya. Namun, Alvero Keshav tak pernah tahu bahwa dalam satu tahun pernikahannya, ia a...