#33 Laki-laki itu kembali

25 6 4
                                    

Hallo semua... Ada yang nungguin aku update ga? 🥺🥺

Terus ada yang niatan kasih aku semangat gitu? Lewat vote or komen? 😩

Asli ini mah. Mau di komen!!! 🤧

Ya udah nih, boleh banget baca lagiiii....

Happy Reading ❤️❤️

***

Setelah acara camping selesai, sekolah diliburkan selama tiga hari untuk memberikan waktu istirahat pada seluruh siswa dan guru yang mengikuti kegiatan per-camping-an.

Pukul delapan pagi, Ara masih terbaring di atas tempat tidur, seluruh tubuhnya tertutupi rapat dengan selimut. Bukan karena masih tertidur pulas, hanya saja Ara masih bermalas-malasan karena rasa sakit hari yang masih sangat terasa sesak dalam dadanya.

Beberapa saat kemudian, Umma membuka pintu kamar Ara lalu duduk di sisi tempat tidur sambil menggoyang-goyangkan lengan putrinya yang ia kira masih tidur.

Di balik selimut tebal yang menutupi wajahnya, Ara sedikit terkejut mendengar suara lembut seseorang yang sangat ia kenali itu. Perlahan ia menyingkap selimutnya seraya memandang Umma dengan mata berbinar.

"Selamat pagi ma..." Ucapnya sambil membentangkan kedua tangannya

Umma paham bahwa putri satu-satunya itu ingin dipeluk olehnya. "Dari kemaren lho kamu gak keluar kamar" ujar wanita dewasa itu sambil mengelus rambut putrinya.

Ara tersenyum "iya maaf ya ma, abisnya aku capek. Capeeeeeekkkk banget karna kegiatan pas camping bener-bener menguras energi" jawabnya dengan penekanan seraya menghela nafas

"Aneh, biasanya Luna ga pernah ngeluh kecapean gini. Keliatan banget kalo ada apa-apa, nanti deh aku coba ajak ngobrol" batin Umma curiga.

"Eh, ada teman kamu tuh di depan"

"Siapa ma yang dateng pagi-pagi gini?"

Ara bergegas keluar kamar untuk menemui temannya itu, ia melangkah perlahan menuruni anak tangga satu persatu.

"Althan" ucapnya sedikit malas

"Hai cewek aneh punyanya Althan"

Ara memutarkan kedua bola matanya malas "Dih, jijay!" Sahutnya

Althan melangkah perlahan mendekat, ia berdiri tepat di hadapan Ara sambil menatapnya lekat. Tiba-tiba ia menyentuh kedua pipi Ara, menatap kedua matanya yang terlihat sembab. Sementara Ara hanya mematung saat itu.

"Udah ya Ra, lo ga kasian sama diri lo?" Desis laki-laki itu. "Mm, maksud lo apaan? Jangan tatap gue kaya gitu! Serem lo" Jawabnya. "Gue cukup lama kenal elo Ra, Dari awal gue ketemu sama lo..." Sambung Althan.

Ara terdiam. "Engga! Ini makhluk engga lagi mau nembak gue kan? Mampus gue kalo emang iya!"

"Baru kali ini gue liat muka jelek lo" lanjut Althan. Seketika Ara mengedipkan mata tersadar dari lamunannya.

"Sialan lo!" Bentaknya sambil melepaskan tangan Althan dari pipinya. "Huft.. aman, aman". Althan tertawa gemas melihat Ara yang terlihat salah tingkah.

PESAN UNTUK RAYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang