Alhamdulillah...
Akhirnya kita bertemu di part 43 ini, terimakasih selalu setia membaca sampai part ini, semoga kamu selalu terhibur ya☺️☺️Happy Reading..
***
Gadis itu cukup terkejut saat bertemu dengan seorang laki-laki yang tidak pernah ia bayangkan bisa datang ke tempat ramai nan megah seperti itu.
"Anna, lo ngapain disini?"
"Lah, gue juga wajib nanya. Lo kok bisa dateng kesini?" Tanyanya balik.
Laki-laki yang tengah berdiri di hadapan Anna itu ternyata Rayan, ia datang ke pesta pertunangan itu bersama ibunya, Marissa.
"Eh, ada siapa ini?" Suara lembut itu milik Marissa, ia baru saja kembali setelah dari toilet. Anna menyambutnya dengan senyuman santun "Hallo Tante". "Hai... Kak, ini temanmu?" Tanyanya pada Rayan. "Tante kenalin, Annatasha. Panggil aja Anna, aku teman sekelasnya Rayan" sahut Anna sambil mengulurkan tangannya, Marissa menjabatnya "Marissa, mamahnya Rayan".
"Tante..". "Iya Anna". "Tante cantik dan ramah banget, ga kaya.." Anna melirik laki-laki disebelah Marissa. "Eh, lo nyindir gue?" Ketus Rayan yang dikeluhkan Marissa "Kak, jangan jutek gitu. Maaf ya Anna". "Ga apa-apa Tante, aku udah biasa sama sikap dinginnya anak Tante hehe". "Oh ya? Rayan cuek ya kalo di sekolah?". "Mah, udahlah. Jangan dengerin dia". "Lah, emang kalo di rumah dia ga cuek Tan?"
***
"Perbandingan antara keduanya, seperti yang sudah bapak jelaskan di awal tadi...."
Pak Darsam tengah menjelaskan materi pelajarannya dengan suara lantang di kelas Ara.
"Ssstt...ssstt"
Ara sedikit memundurkan tubuhnya saat Gery mencolek punggungnya dengan pulpen. "Kenapa Ger?" Bisiknya. "Anna kemana? Terus si Rayan juga ga masuk?". Ara menoleh kearah kursi Rayan "iya, gue baru nyadar. Ternyata Rayan ga masuk kelas" Ara memundurkan tubuhnya lagi "Anna ada acara keluarga, kalo.. dia sih gue ga tau"
"Lunara, Gery.." tegur Darsam. Keduanya menoleh bersamaan. "Iya pak" sahut Anna. "Maaf pak, barusan saya mau pinjem tip-x ke Ara" Jawab Gery beralasan
Pak Darsam menghela nafas pelan, lalu melanjutkan penjelasannya kembali.
***
"Lo ngapain sih ngikutin gue?". "Yeh.. kepedean lo!" Sahut Anna. "Ck. Ga usah alesan, jangan mentang-mentang tadi nyokap gue minta lo temenin gue. Lo seenaknya ngikutin gue". Anna menatap Rayan dengan kesal "Lo kenapa si jadi cowok dingin-dingin amat? Gak laku baru tau rasa lo!" Sentak Anna lalu meneguk minumannya.
"Baik, untuk para tamu undangan dan hadirin sekalian. Sebentar lagi, acara yang sangat kita tunggu-tunggu akan segera mulai.." ujar seorang pemandu acara dengan mikrofonnya.
"Ihhh.. gue mau dong dapetin bunganya" ucap Anna penuh harap. Rayan meliriknya sambil tersenyum tipis "eh, ini acara tunangan. Bukan nikahan, jangan ngarep ada lempar bunga!". "Biasa aja bisa kali! Ga usah tancap gas" protes Anna. "Eh, gue masih ga abis pikir deh, seorang Rayan dateng ke tempat ini?". "Salah emangnya?" Sahutnya sambil memasukkan kedua jemarinya ke dalam saku celana "gue ga bisa nolak ajakan nyokap gue. Makanya gue mau temenin beliau ke acara ini". Anna mengangguk paham "I see.. I see, eh tapi, bokap lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAN UNTUK RAYAN
أدب المراهقين[FOLLOW SEBELUM BACA] Ini kisah perjalanan seorang gadis SMA yang berusaha melupakan luka hatinya di masa lalu, Ara. Lengkapnya Lunara Thalia Al-Hanan. Seorang remaja yang memiliki paras cantik, berpostur badan tinggi dengan sedikit gaya tomboinya y...