Finally.... Part 50 PUR
Semoga kamu selalu terhibur 😊🥰🥳Happy Reading...
***
"Selamat pagi Bu Arumi" sapa seorang laki-laki berpakaian rapih dengan setelah jas.
Arumi terlihat sedikit sungkan membalas dan menatap seseorang yang baru saja menyapanya, tentu ia mengenali suara laki-laki itu.
"Bu Arumi, sekiranya ibu berkenan makan siang ber.."
"Maaf pak, saya sedang sibuk. Tolong jangan ganggu dulu. Terimakasih" sahut Arumi lalu kembali menatap layar monitor.
***
Tap...
Tap...
Tap...
Suara ketukan langkah itu milik Ara, ia berjalan perlahan menuju kelasnya. Sepi, sekolah masih sangat terlihat sepi. Seperti biasa, Ara memang menyukai datang lebih pagi ke sekolah. Ia hampir sampai di kelasnya, tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.
MUTI.
"Ya Allah, sebulan lagi mungkin perutnya Muti keliatan besar. Gimana caranya ya, supaya Muti tetap bisa sekolah tanpa ada seorangpun yang curiga" batin Ara sepanjang jalan memasuki kelas.
"Assalamualaikum.." ucap Ara pelan saat melangkahkan kaki ke dalam kelas.
"Waalaikumussalam" jawab seseorang. "Eh, Ger. Gue kira belum ada yang dateng". "Ya terus lo pikir yang barusan jawab salam itu setan?" Sahut Gery. Ara tertawa kecil "Jin Muslim si lebih tepatnya" balas Ara, lalu ia menoleh kearah sisi kanannya. Ternyata Gery tidak sendiri di kelas, ada si cowok batu yang terlihat sedang tidur pulas di atas mejanya.
"Stt. Ger" Ara mengangkat kedua alisnya sambil melirik kearah Rayan. "Gue dateng dia udah disini duluan" jawab Gery.
Tanpa menghiraukan kembali, Ara melepaskan tas, meletakkannya di atas meja lalu menduduki kursinya.
---
Saat pembelajaran berlangsung, Ara terlihat tidak fokus memperhatikan Pak Darsam yang tengah memberi penjelasan materi di depan siswa-siswi. Ia merasa kepalanya sedikit pusing, hingga ia beberapa kali bersin.
"Ra..." Anna memanggil sahabatnya pelan. Ara hanya sedikit meliriknya.
"Eh, Pak maaf" Ucap Ara sambil mengangkat tangan kanannya. Pak Darsam dan beberapa siswa menatapnya. "Ada apa Luna?" Sahut Pak Darsam. "Boleh saya izin ke UKS?". "Ra, Lo sakit?" Teriak Anna. "Kenapa kamu Lun? Sakit?". "Iya pak, Ara sakit. Keliatan tuh mukanya putih gitu" kata Anna. "Kalo putih, ya memang Ara putih, yang hitam ya saya Annastasia". Anna meringis menahan geli "eh pak, saya izin anter Ara ke UKS ya"Pak Darsam mengizinkan Anna untuk mengantar Ara ke UKS dengan syarat hanya mengantar, tidak menemani. Itu artinya, tidak ada alasan untuk Anna tidak kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran. But, wait. Ara menolak untuk diantar, ia merasa sedikit pusing dan hanya perlu meminta obat sakit kepala, lalu setelah itu ia kembali ke kelas.
---
Lain halnya dengan kelas yang sedang diajar oleh Pak Darsam, kelas Althan justru sangat gaduh karena guru pamong tidak hadir dan hanya menitipkan tugas untuk para siswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAN UNTUK RAYAN
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Ini kisah perjalanan seorang gadis SMA yang berusaha melupakan luka hatinya di masa lalu, Ara. Lengkapnya Lunara Thalia Al-Hanan. Seorang remaja yang memiliki paras cantik, berpostur badan tinggi dengan sedikit gaya tomboinya y...