Jangan lupa vote dan komentar ya, oke? Yuk, happy reading☺️☺️
***
"Semuanya siap-siap yah, sebentar lagi kalian tampil" ujar seorang petugas Gereja yang memandu Anna dan teman-teman paduan suaranya.
Ana terlihat tengah mengotak-atik ponselnya, ia ingin menghubungi sahabatnya melalui video call.
Tut...
Tut...
"Hay" sapa Ara diseberang sana
"Hallo... Hay Mutiara-ku...gimana keadaan lo?" Teriak Anna excited
Muti terdiam sejenak lalu melirik Ara yang duduk si sebelah ranjangnya, kemudian Ara memberikan senyumannya berharap Muti tetap bersikap seperti biasanya tanpa memikirkan kesedihan yang dialaminya.
"Ud udah lebih baik kok aku Ann" jawab Muti terdengar lemas "eh, Ann kamu cantik banget"
Tiba-tiba Althan merebut ponsel yang tengah digenggam Ara "coba gue liat, mana pacarnya Wiki yang lagi cantik mana" ejeknya
"Dih, ada elo! Apaan lo bilang gue pacar Wiki?" Bantah Anna yang dibalas tawa oleh ketiga temannya. "Ketawa lo, ketawa! Eh Mut, nanti abis acara gue baru nyusul Ara ke sana ya. Maaf ih..." Ucapnya memohon
"Muti menampakkan senyum teduhnya "Iya Ann ga apa-apa. Fokus aja sama kegiatanmu, sukses yaa" "semangat Anna bawel....." Teriak ketiganya bersamaan.
"Thank you guys... Eh, gue tutup dulu ya, bentar lagi gue tampil, bye guys...
"Bye......."
Tit. Ara menekan tombol merah, mengakhiri panggilan.
Rayan, ia bermaksud menjenguk keadaan Muti. Namun, ia menghentikan langkahnya dan sedikit bersembunyi saat melihat Ara dan Althan berada di ruang rawat Muti. Ia menyaksikan ketiganya tengah tertawa riang sambil menerima panggilan video dengan seseorang. Hingga akhirnya, Rayan mengurungkan niatnya untuk menjenguk Muti dan pergi dari rumah sakit.
----
Sekitar pukul sembilan pagi, mamah dan nenek Althan tiba di rumah sakit. Dengan senyuman ceria, nenek menatap Ara lalu memeluknya, ia merasa senang sekali dengan sikap kepedulian dan perhatian Ara pada cucunya itu. Bahkan, nenek sudah menganggap Ara dan Anna seperti cucunya sendiri.
Meskipun nenek dan mamah Althan sudah datang ke rumah sakit, tetap saja Ara enggan pergi meninggalkan Muti. Terlebih lagi, hanya ia yang mengetahui kondisi dan apa yang dialami Muti saat ini.
Senja mulai tiba, Ara masih setia menemani sahabatnya itu. Sampai akhirnya, sahabat hebohnya tiba di rumah sakit, Anna. Dengan hebohnya, ia membuka pintu ruang rawat Muti dengan teriakan cetarnya menyapa semua yang berada dalam ruangan. Dan jelas kedatangannya itu juga disambut hangat dengan semuanya.
"Nih Mut, aku bawa cake kesukaanmu" kata Anna seraya mengeluarkan sebuah kotak cake dari dalam paper bag
"Wah, makasih banget An..." Sahut Muti menampakkan kegembiraan
"Makasih banyak lho sayang" ujar nenek sambil mengelus rambut Anna
Lain dengan Althan, seketika ia menoleh kearah balik pintu. Ia mendapati sebuah paper bag sama dengan yang Anna bawa. "Lah, itu paper bag cake ini juga kan?" Ujar Althan sambil menunjuk, semua mengikuti arahan jari telunjuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAN UNTUK RAYAN
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Ini kisah perjalanan seorang gadis SMA yang berusaha melupakan luka hatinya di masa lalu, Ara. Lengkapnya Lunara Thalia Al-Hanan. Seorang remaja yang memiliki paras cantik, berpostur badan tinggi dengan sedikit gaya tomboinya y...