Tok tok tok.....
Ya Allah... Kangen bangeetttttt😭😭
Aku baru lanjut nulis lagi, maafin yaaa.. eh ada yang nunggu ga sih? 🥺
Whatever lah, yang penting cerita PUR gak ngegantung di pikiran aku😌😂Btw mau sedikit curhat, lagi mayan pusing sama skripsweet. Dah gitu aja curhatnya.🙄
Let's read...
***
Saat dalam perjalanan, Ara terlihat cukup cemas memikirkan kondisi sahabatnya itu.
Althan melirik sekejap "Ra, sekali lagi maafin gue ya udah ganggu tidur lo" desis Althan yang sedang mengemudi
"Ga usah minta maaf mulu lo, Muti sahabat gue" sahutnya, Althan tersenyum lega. "Barusan gue udah chat Anna juga, tapi dia emang kebo banget kalo tidur" sambungnya sambil memeriksa ponselnya, berharap ada balasan dari Anna.
"Gue tau lo pasti capek banget Ra, karena seharian di sekolah terus lanjut ke Coffee Shop sampe malem" batin Althan
"Gue sama Anna dari kemaren udah curiga sih Tan, kita berdua minta Muti buat cek kesehatannya ke dokter. Tapi dia malah sok nge-yakinin kita kalo dia cuma demam biasa"
"Iya Ra, tadi juga gue, nenek sama nyokap maksa bawa Muti ke rumah sakit, dia sebenernya kekeh banget gak mau" jelas Althan
Althan menambah kecepatan laju mobilnya di jalan yang cukup sepi, karena sudah larut malam biasanya tidak banyak kendaraan yang berkeliaran di jalan.
Setibanya di rumah sakit, Ara dan Althan bergegas mendatangi ruangan tempat Muti dirawat. Perlahan Ara membuka pintu dan mendapati sahabatnya sedang terbaring lemas dengan perban infusan di tangan kirinya. Ada nenek dan mamah Althan disana, menjaga Muti yang sedang tertidur akibat cairan infusan yang mengalir dalam tubuhnya.
"Ra" sapa mamah Althan, Ara tersenyum lalu mencium tangannya lalu mencium tangan nenek.
Malam itu, Ara ikut menemani dan menjaga Muti di rumah sakit. Tidak banyak percakapan terjadi saat itu, selain karena sudah larut malam, mereka juga khawatir Muti akan terganggu.
---
Asholatu khairu min al-naum
Asholatu khairu min al-naum..
"Ara sudah shalat subuh nak?" Tanya nenek sambil mengusap-usap punggung Ara
"Alhamdulillah udah nek"
"Althan, kamu antar Ara pulang yah. Kalian kan harus berangkat sekolah" titah mamah Althan
"Ya udah, abis aku anterin Ara, aku balik lagi jemput mamah. Mamah kan harus ke kantor juga" sahut Althan. "Ga usah, mamah pesan taksi online aja"
"Eh, jangan Tante. Aku aja yang pesen taksi online, biar Tante pulang sama Althan aja, kan biar sekalian Althan siap-siap ke sekolah"
Mamah Althan membantah usulan Ara tersebut, ia tetap menyuruh Althan untuk mengantarkan Ara pulang. Setelah adanya sedikit perdebatan, akhirnya Ara menuruti kemauan mamahnya Althan.
---
"Sebenernya gue pengen jagain Muti sih, pelajaran hari ini juga ga terlalu berat. Gue bisa izin" seru Ara saat dalam perjalanan
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAN UNTUK RAYAN
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM BACA] Ini kisah perjalanan seorang gadis SMA yang berusaha melupakan luka hatinya di masa lalu, Ara. Lengkapnya Lunara Thalia Al-Hanan. Seorang remaja yang memiliki paras cantik, berpostur badan tinggi dengan sedikit gaya tomboinya y...