#16 Ojek Bang...

19 6 0
                                    

~Cara menyembuhkan hati yang patah itu bukan dengan seseorang yang baru. Beri sedikit jeda untuk hatimu sampai ia normal kembali. Paling tidak, kamu tidak menjadikan orang lain korban pelampiasan dari lukamu~

Althan M Ibrani

***

Suara kicauan burung terdengar merdu di sebuah pohon halaman belakang rumah Ara. Dari balik pintu kaca yang cukup besar, Umma tersenyum menyaksikan candaan burung-burung tersebut sambil menunggu Ara di ruang makan.

Segelas susu dan sepotong roti berlapis selai cokelat kacang sudah tersedia di atas piring cantik berwarna putih.

"Pagi Umma.." sapa Ara seraya mencium kening Umma
"Duh, Umma ku sekarang sibuk terus nih"

"Aduh, jadi ngerasa bersalah nih" sahut Umma. Ara menggigit rotinya.

"Maafin Umma ya Lun, namanya juga smester ajaran baru masih sibuk-sibuknya di sekolah"

"Apaan sih ma, aku cuma bercanda ih. Jangan serius gitu" balas Ara

Umma mencubit pelan telinga kiri Ara, lalu Ara sedikit merintih berlagak kesakitan.

Usai menghabiskan sarapannya, Ara berpamitan pada Umma dan Bu Nilam yang tengah membereskan dapur.

Ketika ia membuka pagar rumahnya, ia terkejut dengan kehadiran Althan yang tengah duduk di atas motornya.

"Eh, ngapain lo pagi-pagi nongkrong di depan pager rumah gue?

"Yaelah, coba di sapa baik-baik dulu kek" keluh Althan, Ara meletakkan kedua tangannya di pinggang dengan raut wajah tengil

"Ya gue mau jemput lo lah, masa nganter paket!"

"Tadinya sih gue pikir emang lo kurir" sahut Ara mengejek Althan

"Lagian lo ngapain sih repot-repot jemput gue segala? Lama-lama gue ngerasa punya ojek pribadi nih"

"Ojek pribadi kata lo?" Sahut Althan sambil mendekati Ara yang tengah cengengesan

"Eh, tadi lo bilang gue kurir, sekarang ojek pribadi. Ga sopan banget lo ya!"

Althan mencubit hidung Ara, lalu Ara menepisnya.

"Eh sakit. Terus lo mau nya gue kira apa?"

"Ya, yang bagusan kek, yang lebih layak. Kaya.. temen rasa pacar gitu"

"Temen rasa pacar kata lo?" Tanya Ara, Althan tersenyum sambil menggerakkan alisnya.

"Nih temen rasa pacar" Ara menjewer telinga kiri Althan

"Argh.. segitu gemesnya lo sama gue?"

"Heh! Lo kesini mau jemput gue atau gombal ga jelas? Kalo ga gue berangkat duluan nih!" Ketus Ara

"Iya iya, bawel lo. Nih pake!" Sahutnya sambil menyerahkan helm

---

Setengah jam lagi bel mulai jam pertama pelajaran berbunyi. Rayan terlihat sedang memarkirkan motor super keren kesayangannya itu. Tidak lama kemudian, Althan dan Ara tiba di parkiran tak jauh dari Rayan. Jelas Rayan melihat mereka dan berniat mengembalikan kotak obat milik Ara saat itu. Jika ia mengembalikannya di kelas, ia khawatir teman-teman kelas akan menggodanya dengan Ara.

PESAN UNTUK RAYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang